Senin, 25 Desember 2017

Ternyata, Ini Yang Paling Dikhawatirkan Rasulullah Saw


Beberapa hari ini rame di timeline adalah tentang eljibiti. Berawal dari keputusan MK yang memang multitafsir. Disusul tak berapa lama terjadi gempa yang cukup besar di beberapa kota. Seperti sebuah pertanda bahwa pemilik langit dan bumi ini tidak ridha dengan apa yang dilakukan makhluknya. 

Rentetan peristiwa ini mengingatkan saya pada sebuah cerita dari teman yang berprofesi sebagai guru BK atau konseling di sebuah sekolah menengah kejuruan. Saya memang sering meminta bocoran info tentang kasus atau apa yang lagi trend di kalangan anak remaja. Pernah dia cerita tentang fenomena macam selebgram- dimana siap difoto gaya apa aja untuk endors atau iklan fashion. Bayarannya tak seberapa sih, murah sekali. Tapi mereka siap membuka aurat untuk disebar di dunia maya. 

Nah, kali ini sebelum rame-rame keputusan MK tentang zina dan eljibiti, temen saya ini cerita tentang fenomena lesbian yang lagi marak banget di sekolahnya. Siswi-siswi bau kencur itu lebih memilih pacaran atau berhubungan dengan sesama perempuan.  Faktanya dia memang mengajar di sekolah kejuruan yang mayoritas peserta didiknya adalah perempuan. "Kebanyakan orang tua enggak tahu kalau anaknya jadi lesbi, Bu. Bahkan mereka merasa kalau anaknya main dengan sesama perempuan dibanding dengan lawan jenis." 

Giliran dia kasih lihat foto-foto muridnya itu saya sampai kaget. Mereka kalau sekolah pakai kerudung, tapi kalau lagi main atau diluar sekolah enggak bisa dibedakan mana perempuan mana laki-laki. Ada yang bergaya dengan celana jeans, t shirt, jaket dan rambut pendek. Ada yang manis girly bak anggota girlband. "Ini semua perempuan, Bu. Si ini yang jadi cowo nama aslinya ini," ujar temen saya sambil menyebut nama-nama islami yang kekinian banget. Huff.. naudzubillah...

Lalu saya pun buka yutub untuk melihat yang lagi seru di bahas di medsos. Tentang pro kontra keputusan MK yang ditayangkan oleh sebuah teve swasta. Dan saya makin kaget, sekaligus marah dengan perkembangan yang ada. Bagaimana mungkin negeri ini yang konon berdasar ketuhanan yang maha esa, malah membiarkan kelompok manusia yang menghina keberadaan Sang Khaliq. Dengan bersembunyi pada kata-kata berbelit, bagaimana jika ini adalah ciptaan tuhan juga? What?

Ya Allah, pengin rasanya teriak, lo waras? cageur? tapi sadar itu tidak menyelesaikan masalah... Tapi mari kita berpikir, apakah ada pencipta yang ingin membuat produk yang salah atau gagal? Nope, pasti enggak ada. Kita saja saat membuat mesin atau robot pasti akan berusaha sampai maksimal full untuk membuat yang sempurna. Apalagi dengan Sang Khaliq, Allah Swt yang menciptakan dengan seluruh kuasaNya. Sempurna dengan panduan hidup yang juga kaffah menyeluruh. Termasuk dalam urusan kebutuhan dan fitrah laki-laki dan perempuan.

Dan yang makin bikin saya ngeri adalah pemikiran bahwa berhubungan dengan sesama jenis lebih aman daripada dengan lawan jenis. Ini ternyata sudah disebarkan secara masif ke kalangan anak muda. Hingga sekarang pendukung sesama jenis ini meningkat lho, dengan alasan aman. Tapi masa iya aman? Karena enggak menghasilkan bayi? Tapi mendatangkan penyakit yang bisa memusnahkan ras manusia kok disebut aman.

Mestinya itu dijelaskan tidak ada istilah aman kalau merusak sistem imun manusia. Hingga penyakit biasa macam maag atau TB yang sekarang obatnya sudah jamak bisa menyebabkan kematian.  Trus ada enggak kepikir ya, bahwa lubang anus itu memang diciptakan untuk buang kotoran. Kebayang kan bakteri yang ngumpul sudah banyak, apa sudah hilang ya urat jijik di mereka itu? naudzubillah... astagfirullah.

FYI nih, Dokter di ILC cerita kalau pasiennya ada yang punya 4 pacar, 1 perempuan dan 3 laki-laki. Yang perempuan tidak diapa-apain karena takut hamil kali yaa, sementara yang laki-laki sudah dia garap dan ketiganya sukses tertular HIV. Sekarang si pasien sudah kena sipilis dan juga HIV. Harus makan obat seumur hidup, nah yang kasih biaya siapa? apa pasangan yang sesama jenis yang ngaku cinta? jadi beban negara dong. Dan jadi kesel kalau inget bisa-bisa uang pajak yang kita bayar dipakai untuk bayarin orang-orang yang sakit karena urusan pilihan menyimpang ini. ( Duh... asli ngebul nih kepala ).



Padahal, aman itu kalau pada tempatnya lah, dan setia enggak gonta-ganti pasangan. Makanya berhubungan sex itu saat sudah siap dengan konsekuensinya. Sering-sering deh lihat dunia fauna, bahkan bintang saja berhubungan seksual itu saat sudah siap, saat sudah musimnya, dan sudah masuk umur. Bukan hanya mengikuti keinginan syahwat. Lha, kita manusia yang diberi akal masak kalah sama syhawat. Ya kali kalah sama singa atau monyet... ( ampun deh...)

Terus kalau belum siap dengan konsekuensi tapi pengin gimana dong? Itu kerasa pengin pasti ada sebabnya, bisa jadi kebanyakan nonton film porno atau malah kebanyakan nonton adegan dewasa sebelum waktunya. Makanya jaga pandangan, penuhi aturan Allah  baik itu larangan maupun perintah. Isi waktu dengan kegiatan positif dan berprestasi, jangan kebanyakan ngelamun, apalagi ngelamun jorok bin ngeres. Jaga penampilan, tutup aurat, bergaul dengan batasan-batasan yang sudah ditentukan.

Yakin deh, aturan Allah baik itu larangan maupun perintah pasti menyelamatkan. Jadi ikuti saja enggak usah merasa dibatasi. Manusia itu dikatakan manusia kalau ada aturan yang membatasi, kalau enggak ada yang maunya bebas berarti perlu ditanya kemanusiaannya. Dilarang pacaran, ikuti saja. Toh jodoh itu tidak datang dari pacaran kok. Disuruhnya nikah ikuti saja karena itu lebih sehat dan menentramkan. Di suruh setia jaga pergaulan ya manut saja,karena kalau pergaulan enggak dijaga maka perselingkuhan merajalela. Akibatnya menderita, tidak bahagia.

Satu lagi, coba kita ingat kekhawatiran Baginda Nabi Saw., terhadap ummatnya yang akan hidup di akhir zaman, " Sesungguhnya yang paling aku takuti menimpat ummatku adalah perbuatan nabi Luth." HR. Ibnu Majah.

Senin, 11 Desember 2017

Adab Menolong Agar Pahalamu Tak Hilang

 Inilah Adab Islam dalam Hal Pinjam Meminjam
                   http://cdn2.tstatic.net/serambiummah/foto/bank/images/pinjam-meminjam-adab.jpg


Tolong menolong adalah hal yang jamak dalam kehidupan ini. Ada orang yang memang dimampukan Allah, dengan  kondisi berlebih hingga bisa mengulurkan bantuan. Ada juga kondisi yang didatangkan Allah hingga dia menempati posisi orang yang butuh. Dan hebatnya Islam, semua itu diatur hingga tidak menjadi polemik. Hingga tidak ada yang merasa sombong atau terhinakan.

Ajaran dan didikan inilah yang menjadikan potret indah di jaman para sahabat terwujud. Dimana dikenal banyak sekali para dermawan tapi mereka hidup sangat sederhana. Bahkan ada seorang dermawan yang tidak pernah mengenal kata tidak saat ada seorang umat Nabi yang membutuhkan hartanya. Karena kemurahannya ini Abu Bakar dan Umar radiallahuanhum sampai sedikit khawatir dan berpendapat, "Kalau kita biarkan pemuda ini degan kedermawanannya, dia akan menghabiskan harta kekayaan orangtuanya." ( Qais bin Sa'ad bin Ubadah ra., dalam buku Sirah 60 Sahabat Nabi Muhammad Saw., GPU )

Tapi di jaman sekarang rasanya sulit sekali menemukan orang seperti Qais ra. Seringnya yang ada sekarang itu orang lebih berani pinjam ke bank yang jelas riba karena saudaranya enggan menolong. Yang lebih menyedihkan lagi adalah orang-orang miskin yang terbelit hutang rentenir karena para hartawan tidak mau meminjamkan uang dengan alasan tidak jelas kapan akan dikembalikan.

Nah, sebenarnya bagaimana adab dalam memberi pertolongan  hingga kita semangat menolong dan pahala pun tak hilang. Lanjut yukkk...

Dalam QS. Al Baqarah ayat 261-264 jelas sekali tergambar bagaimana seharusnya dalam bertaawwun :

"Perumpamaan (nafkah yang dikeluarkan oleh) orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah adalah serupa dengan sebutir benih yang menumbuhkan tujuh bulir, pada tiap-tiap bulir seratus biji. Allah melipat gandakan (ganjaran) bagi siapa yang Dia kehendaki. Dan Allah Maha Luas (karunia-Nya) lagi Maha Mengetahui. "

" Orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah, kemudian mereka tidak mengiringi apa yang dinafkahkannya itu dengan menyebut-nyebut pemberiannya dan dengan tidak menyakiti (perasaan si penerima), mereka memperoleh pahala di sisi Tuhan mereka. Tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak (pula) mereka bersedih hati. "

" Perkataan yang baik dan pemberian maaf lebih baik dari sedekah yang diiringi dengan sesuatu yang menyakitkan (perasaan si penerima). Allah Maha Kaya lagi Maha Penyantun. "

" Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu menghilangkan (pahala) sedekahmu dengan menyebut-nyebutnya dan menyakiti (perasaan si penerima), seperti orang yang menafkahkan hartanya karena riya kepada manusia dan dia tidak beriman kepada Allah dan hari kemudian. Maka perumpamaan orang itu seperti batu licin yang di atasnya ada tanah, kemudian batu itu ditimpa hujan lebat, lalu menjadilah dia bersih (tidak bertanah). Mereka tidak menguasai sesuatupun dari apa yang mereka usahakan; dan Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang kafir. "


Kalau disimpulkan adalah sebagai berikut :
1. Dalam menolong dilarang keras untuk riya, niatkan menolong sesama hanya lillahi ta'ala. cukupkanlah diri dengan balasan dari Allah Swt. Tidak perlu menunggu ucapan terima kasih, maafkan saja saat yang ditolong lupa. mungkin memang tidak tahu hehehe.

2. Dilarang keras menyakiti si penerima pertolongan. Di sini nih kadang ujiannya, perlu ketegaran tingkat tinggi. Apalagi  jika ternyata yang awalnya iktikadnya minjam seperti gak ada ingat-ingatnya kapan akan mengembalikan. Tetap saja, jaga mulut dari mengeluarkan kata-kata yang menyakiti. Sudah lupakan saja, yakin kalau itu rezeki diri pasti akan kembali...

3. Sadar bahwa diri sedang dipilih Allah sebagai kran penghubung orang lain. Maka tidak perlu sombong dan menganggap diri amat berjasa. Karena tanpa kucuran rezeki dari Allah apalah kita. Bisa jadi kita juga yang dalam posisi penerima bantuan, ya kan... 

Duh susah, ya emang siapa bilang mudah. memang disitulah ujiannya. Maka dalam setiap amal shalih pun ada ujiannya. Karena itu selalu lah kita bermohon pada Allah untuk ditolong agar dimudahkan dimampukan beramal shalih dengan benar dan murni untuk Allah Swt. wallohu a'lam bishowab.

Rabu, 29 November 2017

Ini Yang Mesti Dilakukan Saat Mendapat Musibah

Baru buka hp dan mendapati berita tentang badai Cempaka yang membuat gunung pun terendam air. daerah sekitar aliran sungai Oyo rata dengan air. Qadarullah, hal yang dirasa tidak mungkin terjadi dengan mudah. Jika selama ini menyangka daerah tinggi aman dari banjir, Allah membuka mata kita untuk melihat kekuasaanNya. Subhanallah...


Hati makin berdetak cepat melihat foto-foto berseliweran. Ada rumah yang tinggal atapnya saja yang tampak. Pohon-pohon yang tampak hanya bagian puncaknya. Desa yang rata tertutup air. Rabbanaa..., apakah penghuninya selamat? Disertai doa-doa penuh harapan semoga tidak banyak korban. Semoga semua sabar menghadapi ujian musibah ini.

http://static.republika.co.id/uploads/images/inpicture_slide/rumah-warga-di-pidie-dihantam-banjir-bandang-_151203061659-120.jpg
http://static.republika.co.id/uploads/images/inpicture_slide/rumah-warga-di-pidie-dihantam-banjir-bandang-_151203061659-120.jpg

Ya..., musibah adalah hal yang sering datang dalam kehidupan manusia. Tidak selamanya senang dan nikmat yang datang. Terkadang meski enggan harus mau merasakan pahit, terhimpit, duka dan kesedihan. Lalu bagaimana resep atau ajaran Islam dalam menghadapi semua ini?

"Hai orang-orang yang beriman, jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu, sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar ." QS. Al baqarah : 153

"Dan perintahkanlah kepada keluargamu mendirikan shalat dan bersabarlah kamu dalam mengerjakannya. Kami tidak meminta rezki kepadamu, Kamilah yang memberi rezki kepadamu. Dan akibat (yang baik) itu adalah bagi orang yang bertakwa." QS. Thahaa : 132

Dari dua ayat diatas ternyata ada dua resep dalam menghadapi ujian. Yaitu shalat dan bersabar. Itu juga yang dilakukan oleh para nabi yang mulia saat mendapati kekhawatiran dan kondisi yang menakutkan. Masih ingatkan ketika Nabi Adam as., diturunkan ke bumi ini. Saat itu kondisi dini hari. Nabi Adam yang takut dan bingung langsung berdoa kepada Allah. Tak berapa lama maka terbitlah matahari membuat alam terang. Adam as., pun langsung mendirikan shalat dua rakaat.

Demikian juga saat Nabi Musa as., beserta istrinya dalam perjalanan ke Mesir.  Sepanjang jalan banyak tentara Fir'aun yang masih terus mencarinya. Rasa khawatir membawa Nabi Musa untuk shalat empat rakaat. Setelah itu Allah pun menurunkan ketenangan dan rasa aman. Hingga keduanya bisa kembali bergerak dan lolos dari intaian pasukan Fir'aun.

Dalam sebuah kisah hikmah diceritakan seorang kuli angkut yang terkenal jujur di kota Kuffah. Banyak warga yang percaya menitipkan barang pada si kuli ini. Karena mereka sangat yakin si kuli ini amanah. Hari itu kuli jujur itu bergerak keluar kota Kuffah. bagal tunggangannya tampak penuh dengan barang titipan warga. 

Agak jauh di luar kota Kuffah seorang laki-laki berbaju rapi tampak mendekati si kuli. "Wahai saudaraku, hendak kemana engkau?"

"Aku akan ke kota fulan." Jawab kuli itu tanpa curiga.

"Kebetulan, aku pun akan ke kota yang sama. Bagaimana kalau aku naik ke bagalmu dan engkau mendapat imbalan beberapa dinar?"

"Ayolah, engkau pun akan lebih aman karena mendapat teman seperjalankan?" bujuk si laki-laki itu kala melihat si kuli terdiam.

Deal, keduanya pun berjalan beriringan, hingga mendekati wilayah hutan. Si Kuli sudah siap berbelok ke jalan yang lebih aman. Maklum hutan itu terkenal lebat dan sering dihuni perampok. Temannya pun tidak keberatan. Hingga mereka sampai di sebuah jalan yang bercabang. Si kuli tahu jalan yang satunya adalah jalan yang biasa dia lewati, sementara jalan yang kedua terkenal banyak bahaya. Tapi atas bujukan teman seperjalannya, dia pun akhirnya melewati jalan yang kedua.

Di sebuah tempat yang sepi, si laki-laki melompat dan menghunuskan pedang ke si kuli. "Kenapa engkau mudah tertipu. Tahukah kau apa jalan ini?"

Si kuli terkejut. " Ini adalah jalan dimana aku merampok orang-orang itu." Si laki-laki itu menunjukkan beberapa bangkai manusia di samping jalan.

"Apa maumu?" Tanya si kuli ketakutan. "Silakan engkau ambil semua barang bawaanku, asal jangan engkau bunuh aku."

Laki-laki itu menyeringai lalu terbahak. Dia sudah sering mendengar permohonan seperti ini. "Baiklah, lakukan apa pun yang engkau mau. Izinkan aku untuk sholat dulu dua rakaat." mendengar ucapan si kuli , laki-laki itu kembali terbahak. "Baiklah..., mereka yang telah mati pun dulu meminta hal yang sama. Dan ternyata shalat mereka tidak menyelamatkan dari pedangku." ejek si perampok itu. 

Di rakaat pertama setelah membaca Al Fatihah, si kuli tidak ingat akan membaca surat apa. Ditambah teriakan dari si perampok membuat pikirannya kian kalut. Lalu dia pun membaca ayat 62 dari QS. An Naml : "Atau siapakah yang memperkenankan (doa) orang yang dalam kesulitan apabila ia berdoa kepada-Nya, dan yang menghilangkan kesusahan dan yang menjadikan kamu (manusia) sebagai khalifah di bumi? Apakah disamping Allah ada tuhan (yang lain)? Amat sedikitlah kamu mengingati(Nya). "

Selang berapa detik, muncullah seorang penunggang kuda nan gagah bertopi besi. Penunggang kuda itu langsung menebas si perampok. Dan di tempat perampok itu mati terlihat nyala api. Melihat hal itu, kuli itu pun tersungkur sujud syukur kepada Allah Swt. Sebelum penunggang kuda bertopi besi itu pergi, kuli itu sempat bertanya, " Siapakah engkau dan bagaimana engkau datang?"

"Aku adalah hamba dari ayat yang engkau bacakan tadi. Sekarang engkau aman, dapat pergi ke mana saja." Setelah menjawab demikian, penunggang kuda itu pun menghilang.

Bagi seorang yang memahami arti shalat, maka shalat adalah harta paling berharga. Senjata paling ampuh bagi seorang mukmin. Seorang ulama sufi Ibnu Sirrin rahimahumullah pernah berkata, "Sendainya aku ditawari shalat dua rakaat dan syurga, maka aku akan memilih shalat dua rakaat. Karena syurga itu untuk kesenanganku sedang shalat dua rakaat untuk Allah." 

wallohua'lam bishowab

sumber :
http://khazanah.republika.co.id
Kisah-kisah Rukun Islam




 

  








Minggu, 26 November 2017

Jagalah Allah Niscaya...

http://cdn-tin.timestechnet.com/images/2016/01/20/jagalah-AllahhQ4ne.jpg
http://cdn-tin.timestechnet.com/images/2016/01/20/jagalah-AllahhQ4ne.jpg

Jagalah Allah maka..., ini adalah nukilan dari nasehat Baginda Nabi Saw., yang diberikan pada sang sepupu Abdullah bin Abbas ra.

Jagalah Allah ( ajaran-ajaran Nya ), niscaya Allah akan selalu menjagamu
Jagalah Allah ( larangan-laranganNya ), niscaya Allah akan ada di hadapanmu
Kenalilah Allah dalam sukamu, maka Allah akan mengenalimu dalam duka
Bila kamu meminta, maka mintalah pada Allah
Jika kamu butuh pertolongan , memohonlah kepadaNya

 
Sampai di akhir nasehat itu saya tertegun, shodaqta ya Rasulullah ( benarlah apa yang engkau ucapkan, Rasulullah ). Betapa indah kata demi kata yang terangkai. Semuanya berisi energi positif yang mestinya diterima dengan positif juga. gampangnya dengan hati yang penuh iman, dengan keyakinan.

Menjaga Allah atau menjaga ajaran-ajaranNya, itu adalah kebutuhan manusia. Iya kah? Bayangkan jika manusia hidup dengan aturan yang menurut keinginannya semata yang ada bakalan repot dan senewen. Karena memang nafsu manusia tidak akan pernah mencapai titik puas. Yang ada bakalan kurang dan kurang terus.

Sementara hidup yang didedikasikan untuk menjaga ajaran-ajaran Allah akan menghasilkan ketenangan, ketentraman dan kebahagiaan. Contoh, orang yang menjaga hartanya dari hal-hal haram, pasti hidupnya akan lebih bahagia meski sederhana. Dibanding dengan orang yang hidup dari harta yang bercampur dengan riba, korupsi atau tipu menipu.


Maka jagalah Allah niscaya Allah akan menjagamu...
 

Menjaga diri dari setiap larangan-larangan Allah akan membuat diri merasa betul-betul diawasi olehNya. Sampai merasa Allah ada di hadapan kita. Itu adalah bentuk dari Ikhsan. Seorang ustadz pernah mengatakan, jaman sekarang ini ada iman dan islam, yang kurang itu ikhsannya. Banyak yang mengajak pada hal makruf tapi sedikit yang mengajak untuk menjauhi hal-hal yang mungkar. Bisa-bisa malah dianggap menyebar kebencian lagi hihihi.

Contoh lainnya, bagi orang yang menjaga dari larangan Allah maka akan menjaga juga setiap ucapan, tulisan , tindakan agar tidak melanggar garis pembatas. Tidak akan mengumbar aib orang lain, tidak akan berani berkata bohong, apalagi mengatakan hal di luar fakta yang bisa jatuh pada fitnah. Sementara orang yang tidak peduli pada ajaran Allah akan melakukan apapun, menuliskan apa saja, berkata-kata tanpa memikirkan apa itu bisa menghasilkan pahala atau dosa. Hasilnya, bisa dilihat di jaman sekarang dimana kebenaran sering kali ditimbun oleh kebatilan. Bahkan dengan ucapan yang manis dan terkesan benar.


Maka jagalah Allah, niscaya Allah akan menjagamu..

 

Lalu yang paling nyess itu saat baca kalimat ke-3, mengenali Allah dalam suka seringkali terlupa. Akibatnya saat kita sedang duka Allah pun tak hadir saat duka. Seringnya kita mengenali Allah saat duka, dan lupa pada Allah saat suka. Di zaman Rasulullah, ada kisah nyata tentang hal ini. Adalah Tsa'labah yang mengingat Allah saat duka, saat miskin, saat dia hidup dalam kondisi kekurangan. Setelah memohon berkali-kali agar Nabi berkenan mendoakannya, hidupnya berubah. Dia menjadi orang yang kaya raya dengan hewan ternak yang berlimpah. Saat itu lah Tsa'labah mulai lupa mengenali Allah, lupa untuk bersyukur padaNya, lupa untuk shalat berjamaah di masjid, dan enggan untuk berzakat.


Maka jagalah Allah, niscaya Allah akan menjagamu... 


Kalimat ke- 4 dan 5, membuat diri beristighfar berkali-kali. Ya, kadang kita kurang sabar saat menginginkan sesuatu. Kadang kita begitu taat pada aturan makhluk dengan nama ikhtiar tapi lupa yang menjadikan jadi atau tidak tetaplah Allah. Seringnya saat mendapat kesulitan, kesabaran yang selama ini sering diberi untuk nasehat menguap entah kemana. Lalu mengerahkan seluruh daya upaya untuk menghadirkan pertolongan dari makhluk. Lupa untuk meminta pertolongan pada Allah Swt.


Maka belum yakinkah akan hal ini? Jagalah Allah niscaya Allah akan menjagamu 

8 Rabiul Awal 1439


Jangan Bersedih, Karena Punggungmu Kuat!

Sepertinya sudah cukup lama saya tidak mengunjungi teman satu ini. Kesibukan mendaftarkan empat anak setelah Lebaran kemarin, disusul aktifitas PLS si pengais bungsu di sekolah barunya praktis membuat saya jarang sekali sekedar bercengkrama dengan teman-teman di sekolah si bungsu. Sesekali saya menyapa wanita cantik ini saat dia sedang menjemur baju atau terlihat sapu-sapu di halaman rumahnya. Selebihnya, kami sibuk dengan aktifitas masing-masing.

Teman saya ini adalah sosok muda yang bagi saya banyak memberi inspirasi. Satu yang sering membuat saya tertegun adalah keyakinannya yang kuat terhadap Allah sebagai As shomad. Bahkan yang merisaukan dia bukan gaji atau penghasilan suaminya. Atau juga biaya hidup yang makin lama makin naik. atau uang kontrakan rumah yang harus disediakan setahun sekali untuk memperpanjang masa sewanya.

Wanita cantik ini lebih risau saat menyadari shalat suaminya masih bolong-bolong. Dia masih terus gelisah saat suaminya bekerja di tempat leasing kredit kendaraan bermotor. Sungguh, hatinya gelisah karena dia tahu pekerjaan suaminya bergandengan tangan dengan riba. Satu hal yang beberapa tahun ini karena pemahamannya sudah mulai dihindari, kalau belum bisa menjauhi sepenuhnya. Dia juga lebih 'galak' saat anaknya berbuat tidak sopan baik pada kawan maupun gurunya. Meski si anak masih sangat muda.

Beberapa hari yang lalu saya mengunjunginya lagi. Karena si bungsu memang deket banget dengan anak teman saya ini. Keduanya sering main bareng, janjian ngaji bareng, bahkan jum'at kemarin pengin jum'atan bareng walau akhirnya gagal karena suami saya jum'atan di kantor. Dan meluncurlah kisah yang bagi saya merupakan pengingat diri. Dada terasa mendapat pukulan yang spontan menyadarkan saya , how lucky  I am. Dan betapa kurangnya syukur selama ini karena masih mengedepankan keluhan dan kekhawatiran.

"Beberapa bulan ini saya mengalami baby blues yang cukup parah."

"Oh, kenapa?" Di sini saya sudah merasa tidak enak banget karena jarangnya berkunjung sekedar mengajak dia ngobrol atau jadi teman curhat.

"Sejak pertama kali dekap si dede, hati saya sudah 'deg', seperti merasakan something wrong." suaranya sudah mulai terbata-bata. Dia mengambil nafas panjang berharap dadanya sedikit lega, lalu melanjutkan kisahnya. "Ternyata memang benar, dede mengidap DS ( Down syndrom ) walau minor. Kata dokter perkembangannya akan lebih lambat dari yang normal. minimlanya dari kakaknya. Awalnya saya tidak mau mengatakan kecurigaan saya sama suami. Saya keep sendiri sambil berharap perasaan saya salah. Tapi hal itu malah membuat saya stress. saya malah menolak untuk menyusui dede bayi sampai sering marah-marah terutama pada kakaknya. Sampai akhirnya saat suami bertanya kenapa saya berubah, saya memutuskan untuk cerita tentang kekhawatiran dan perkataan dokter."

Sampai di situ juga saya yang mendengarnya sudah ingin nangis. Tapi sosok mungil di depan saya terlihat tegar sekali. "Jangan menyalahkan diri, Neng. Jangan cari kambing hitam untuk melampiaskan ketidak ridhaan kita. Yakini bahwa itu adalah qadarullah, ketetapan Allah." Saya hanya bisa mengucapkan kata-kata itu.

"Iya, itu juga yang dikatakan suami saya. Tidak ada yang salah dengan kita. Juga dengan anak kita. Itu adalah ciptaanNya yang sempurna yang diamanahkan ke kita. Yakin saja pasti akan ada hal baik , akan ada kemudahan, akan ada jalan untuk menghadapi ini semua."

Ah... rasanya menguap semua kata-kata motivasi dan penguat hati ingin saya ucapkan. Tapi yang keluar malah ayat terakhir surat Al Baqarah.  Ya, saya terlalu malu untuk mengatakan, sabar saja. Tapi saya masih ingin mengingatkan bahwa Allah tidak pernah salah pilih, salah kirim apalagi salah memberi keputusan. Ini adalah pilihan, kiriman dan keputusan Allah yang terbaik. Karena yakin bahwa yang akan menerimanya juga mampu.

Memang punggung itu diciptakan untuk menahan beban. Maka saat merasa beban hidup terasa begitu berat mintalah punggung yang kuat. Yang denganya kita masih bisa berjalan tegak meniti kehidupan ini. Mencari bongkahan-bongkahan bekal kebaikan yang akan dibawa saat pulang.

Benar tidak ada beban yang berat jika ada punggung yang kuat untuk menanggungnya. Maka mintalah keekuatan pada yang Sang Maha Daya, yang tanpaNya apalah diri ini. Laa haulaa walaa quwwata illa billah...



Selasa, 17 Oktober 2017

Jangan Takut Mencari Kebenaran

Beberapa waktu yang lalu ramai sangat alias viral video ustadz yang mengomentari sebuah cara ngaji atau belajar Islam yang dinilainya tidah nyunnah. Berbagai pro dan kontra pun mengiringi. Bahkan jadi kesannya ada perang di dunia maya. Kubu yang mendukung si ustadz dan kubu yang membela tipe ngaji yang dikenal dengan liqo ini. Dan sudah hapal kan, perang di kalangan fans dan hater ini ini terkadang  lebih panas dan ramai, hemmm.

Sedih, pasti. Kok sepertinya umat dibawa pada masa jaman ribut qunut atau enggak. Padahal yang enggak sholat subuh masih banyak dan mereka gak pernah diajak untuk sholat. Artinya, kok malah meributkan orang-orang yang sudah punya keinginan belajar Islam. Sementara orang yang masih jauh dari Islam apalagi sampai Islam phobia padahal di KTP mengaku Islam gak disentuh. 

Saya jadi ingat jaman kuliah dulu, dimana ada upaya yang dilakukan satu pihak agar mahasiswa itu fokus kuliah saja. Karena kalau ikut ngaji jadi malah radikal, males kuliah dan sering deg- degan karena nilai di urutan paling akhir. Tapi kalau kegiatan konser musik, acara campur baur antara laki dan perempuan didukung sekali. Bahkan dapat dana bantuan. Alhasil, mentoring sepi. Pengajian bulanan kampus hanya empat baris. itu pun kalau cuaca mendukung. Hujan dikit bubar deh...

Saya yang bodoh ini malah lebih mikir, dari pada tenaga habis untuk saling nyinyir saling cibir antar orang yang mau ngaji, mending tenaga buat mikir ngajak kaum muda jaman now yang susah banget di suruh ngaji. Masih banyak lho target dakwah di sekitar rumah kita. Yang butuh nasehat, bimbingan dan teladan langsung. Bukan dengan saling serang antar umat.

Dakwah itu mestinya merangkul bukan memukul, kalau pesan Ust. Evie Effendi yang lagi banyak diminati masyarakat. Artinya jangan mudah menunjukkan jalan permusuhan. Gak perlu juga menunjukkan perbedaan dan jurang pemisah. Lebih baik rangkul hingga tak ada lagi sekat. Beri ajakan sesuai bahasa dan kemampuan yang diajak. Seperti saat Rasulullah mendapati seorang Arab yang ingin masuk Islam tapi masih berlumur dosa. Lihat bagaimana Rasulullah merangkul orang itu. Tidak pernah ada upaya memukul, merendahkan apalagi menghina. 

Nah, bagi yang memang sudah terlanjur bingung dengan video viral tadi, coba deh baca kisah Salman Al Farisira., saat mencari kebenaran. Dia sampai berpindah dari agama satu ke agama yang lain. Bahkan saat akan ke Madinah, Salman ra., sampai kena tipu dan berakhir sebagai budak. meski statusnya berubah, Salman tidak pernah menyesal apalagi berhenti mencari. Buktinya beliau tetap mencari jalan agar bisa menemui Rasulullah di daerah Baqi. 

Menyesalkah Salman? Tentu saja tidak. Itu adalah perjalanan takdir yang sudah ditentukan oleh Allah Swt. Dan ingat semua kembali lagi ke faktor hidayah. Kesuksesan bukan datang karena kehebatan kita tapi lebih karena Allah yang memudahkan urusan kita. So..., jangan sepelekan niat untuk mencari kebenaran. Kita tidak tahu kemana kaki akan dilangkahkan. Selama kita meminta dan berdoa dengan lurus Allah juga akan menunjukkan jalan kebenaran.

Kisah Salman Al Farisi bisa dibaca di buku 60 Sirah Sahabat Nabi Muhammad Saw by Ummu Ayesha terbitan GPU 2017


Lalu bagaimana di jaman now? Apa hal itu masih bisa terjadi. Masih banget dong... saya yakin sekali. Jadi gak perlu takut untuk terus ngkaji Islam. Jangan pula merasa paling benar hingga merasa sudah jadi ahli sunnah apalagi ahli syurga. Dulu para sahabat yang semasa hidup sudah disebut ahli syurga pun tidak pernah banyak gaya dengan main nyalah-nyalahin ummat. Dan para ulama salaf pun tidak saling cibir meski mereka bisa jadi berbeda mazhab atau pendapat. Justru saling memuliakan dan bergerak bagaimana ummat lebih mengenal Islam yang benar.

Terakhir, yuk ahh saling rangkul antar sesama muslim. Stop saling pukul, saling ejek. Bukankah muslim yang baik adalah yang bisa menjaga muslim yang lain dari kejelekannya ( baik lisan maupun perbuatan ).*** tulisan seorang yang masih perlu belajar banyak.

 

Jumat, 15 September 2017

Review Overprotectif Kahoko, Bikin Ketawa Sekaligus Kesindir

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhOawbXtaBfyWHI4rRz7aO8sAimbELr2D3VVh998vx8U6x6obU2L10KwStePk6H3yZnLTbtqeQBiV73skaG7lYrljiBifPybwu3MyMnme_5E3OZR5EWXQSPdHsKB9y61LN2fAxiOxTYSJ4/s640/knk+asds.jpg



Sepanjang 2017 -walaupun masih ada beberapa bulan lagi, rasanya tidak ada drama Korea yang greget. Beda dengan tahun 2016 yang bertaburan drama keren dari negeri gingseng sana. Akhirnya kembali mantengin channel tivi yang memutar dorama. Dan antusias saya langsung naik saat nemu drama Overprotectif Kahoko ( Kahogo no Kahoko ) yang lucu abis.Tapi dibalik lucu-lucunya itu tetap saja ada pesan yang cukup memukul kesadaran sebagai seorang ibu -khususnya. 

Dilihat dari judulnya drama ini memang menceritakan tentang seorang gadis yang sudah memasuki usia dewasa ( sudah kuliah dan memasuki masa mencari kerja ) ternyata tidak tahu apa-apa. Nemoto Kahoko sudah berusia 22 tahun, bisa dibilang enggak mandiri banget. Bangun harus dibangunin sama sang mama. Mau mandi semua sudah disiapkan dari mulai handuk sampai baju ganti. Selalu bangga dengan bekal makan siang yang ciamik kreasi mamanya. Bahkan pakai baju pun sesuai pilihan mamanya. Ngikik plus bingung juga lihatnya sambil mikir emang ada ya di dunia nyata. But..., meski kesannya dilebihkan ada juga kok di dunia nyata yang seperti itu, banyak malah hehehe.

Balik lagi ke Kahoko yaa...

Masalah mulai muncul saat Kahoko tidak bisa mendapatkan pekerjaan apa pun. Bahkan sampai perusahaan tempat ayahnya bekerja ( Nemoto Masataka ) pun enggan memperjakannya walau sebagai pegawai magang. Ibunya ( Nemoto Izumi ) tidak kehabisan akal. Dia malah memberi ide ( tepatnya memaksakan idenya ) pada Kahoko untuk menyiapkan diri memasuki dunia pernikahan. Asli ngakak pas lihat adegan ini. 

Di episode awal diceritakan juga kondisi keluarga besar Kahoko. Semua tampak baik, kebersamaan yang bisa membuat semua orang iri. Kasih sayang berlimpah sampai-sampai perayaan ultah Kahoko saja dilakukan dalam beberapa season hehehe. Di sini Kahoko sempat merasakan iri plus kagum dengan sepupunya Ito, yang ingin menjadi Cellois ( pemain Cello ).  Dari Ito juga Kahoko mendapati pandangan berbeda tentang keluarga besarnya.

Lucunya lagi dorama ini kadang menampilkan ilustrasi yang bikin tambah ketawa. Seperti Papa Kahoko yang menggambarkan dirinya sebagai singa jantan, kahoko sebagai anak katak, Izumi sebagai rubah, nenek sebagai gajah yang bijaksana dan lainnya. Ditambah lagu di akhir episode yang saat saya mendengarnya ada kesan hangat, kalo gak salah judulnya family hehehe ( kalo salah ya maaf yaa ).

 https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhYq_mPA56nE4qsmqlHQvDIApFvMClJN0gSGF0M6ZPlMAap_aJ0LbPQSbTUfzswCi1ZhiQPhP6UlmJFnUqLZwhWxBo6Pmc8YoZ31swCA1ab6kMm3hVsT5uq62i_wRATTBb8XgExRVjxuIM/s1600/knk+ep3-001.jpg

Sampai dia bertemu dengan seorang pemuda bernama Mugino Hajime. Seorang pemuda jangkung yang bercita-cita jadi pelukis ternama. Sekaligus pekerja paruh waktu sebagai pengantar pizza. Pertemuan demi pertemuan tak terduga terjadi antara keduanya. Dari sinilah Kahoko banyak mendapat bantuan dari Hajime untuk melihat dunia sesungguhnya. Menjadi pribadi dewasa mandiri. Memiliki keinginan untuk bekerja dan bermanfaat.

Sampai episode 5 ini, saya masih cukup puas untuk duduk di depan tivi dan mengikuti ceritanya. Banyak pelajaran yang bisa diambil, seperti di episode ke 5 saat Izumi kabur dari rumah. Bahwa seorang ibu ingin tetap berada dekat dengan anak-anaknya. Ingin selalu dianggap berguna, dan tidak ingin melewatkan sedetik pun waktu kebersamaan dengan si anak. Tapi tahu kah yang dijawab oleh nenek Kahoko, " Tidak ada seorang ibu yang merasa cukup kebersamaan dengan anak. Setiap ibu pasti merasa kurang dan selalu kurang. Tapi anak-anak akan hidup dengan mimpi dan dunianya sendiri. Kita bertugas menyiapkan mereka agar mereka mampu berjuang di kehidupan mereka." ( kata-kata saya tulis ala saya ya hehehe -gak sama persis ).

Saya sendiri punya pengalaman begitu ketat atau protektif terhadap anak. Terutama si sulung. Dia selalu menuruti semua perkataan saya hingga dia tumbuh menjadi anak yang tidak kreatif, kaku, tidak bisa berinovasi dan terlalu patuh. Anak cenderung mengalah, tidak mau ribut, dan kurang mampu mengekspresikan apa yang dirasakannya. Hemm... disini saya merasa jauh dengan anak. dan itu justru terasa menyiksa.

Ada plus minusnya memang, tapi saya sedih saat menyadari bahwa ada bagian dalam diri anak yang tidak berkembang karena kekangan pola asuh yang saya terapkan. Lalu dengan mengikuti anjuran psikolog yang kebetulan my best frend almarhumah, sedikit demi sedikit saya pun berubah. Dan anak saya pun mulai berkembang. Bahkan bisa dikatakan melesat baik kemampuan kognitif, maupun emosinya.

Ya..., sebagai pendidik anak-anak, maka patutlah tahu tujuan yang akan diraih. Umar bin Khattab  r.a. pernah bersabda bahwa didik lah anak-anak sesuai dunianya. Memang betul sekali, anak bisa jadi datang lewat kita sebagai orang tuanya, tapi mereka akan hidup di jaman dan dunia mereka yang pastinya akan berbeda dengan duani kita. Tugas kita bukan melindungi semata, tapi membuat mereka siap dan mampu menghadapi tantangan jamannya. baik berupa tantangan iman maupun kehidupan.

Intinya, jangan jadi ibu egois yang hanya keinginannya saja yang mau dituruti. Bahkan sampai cita-cita anak pun ditentukan oleh si ibu. Yakin kan bahwa setiap anak istimewa. Setiap anak diberi dua pilihan, jalan kebaikan sesuai fitrah dan jalan kefasikan. Sebagai orang tua hanya bisa membimbing, mengarahkan, mendidik, mendoakan hingga mereka memilih jalan yang benar. Selebihnya bertawakallah kepada pemilik sejati, karena tetap saja ada faktor hidayah.Wallohu a'lam***

Keterangan :
Semua gambar diambil dari http://wateryscenery.blogspot.co.id/2017/08/kahogo-no-kahoko-dorama-summer-2017.html


Rabu, 13 September 2017

Mengenal Raw Honey, Madu Hutan dan Madu Ternak

Banyak yang bertanya apa itu raw honey? Madu mentah kan ? Maksudnya? Ya ya... sabar satu satu deh jawabnya. Raw honey secara bahaaa artinya madu mentah. Mengacu pada madu yang tidak mengalami prosea pabrikasi ( pemanasan )  dan ultra filterisasi. 

Jadi setelah dipetik atau dipanen, madu hanya mengalami proses pemisahan sederhana. Yaitu pemisahan madu dari sarang lebah lalu disaring sederhana.  Sehingga madu tetap mengandung bee pollen ( serbuk sari ). Nah, karena masih menganduk serbuk sari kemungkinan mengkristal atau menyelai atau mengental sangat besar. So..., jangan heran jika raw hhoney di rumahmu lama-lama mengeras menyerupai selai bahkan seperti batu  :D :D :D

Karena mengandung serbuk sari maka raw honey biasanya berasal dari lebah yang mencari pakan alami. Bisa disebut lebah liar. Dan ternyata jenis lebah liar ( menghasilkan raw honey ),  dengan lebah ternaj ( menghasilkan madu ternak ). Serbuk sari juga memberi pengaruh besar pada warna, aroma dan rasa madu. Maka, madu  mentah atau raw honey pasti  lebih kaya varian dan rasa. Karena j3nis vegetasi pun beragam, tidak sama. Jika rasa madu cenderung sama dengan varian yang berbeda bisa disimpulkan bahwa madu berasal dari lebah ternak yang dibeti pakan sintesis dan antibiotik.

Beberapa pendapat mengatakan bahwa madu hutan identik dengan raw honey. Namun ada juga lho,  jenis lebah yang bersarang di kayu, batu atau atap. Jenis lebah ini menghasilkan madu klanceng yang langka. Dan saat menyelai maka madu ini rasanya mirip permen asam dengan rasa asam yang dominan.

Seperti diketahui jenis vegetasi di hutan Indonesia banyak sekali. Lebih banuak dari daerah dengan di luar khatulistiwa. Alhamdulillah ala kulli hal. Hal itu juga yang menyebabkan varian madu pun sangat beragam. Salah satu yang jadi andalan di Zaida adalah madu varian buah. Tentu saja tergantung musim. Seperti sekarang lagu musim mangga maka ada ruh madu mangga, ada juga madu strawberry, kelengkeng, durian, nanas, durnas ( duren nanas ), serta madu anggur yang awesome deh!

Nah kalau diurutkan sih, minimal ada 4 ciri khas raw honey dari pada madu ternak :

1. Karena berasal dari serbuk alami maka harusnya memiliki aroma khas yang didapat dari serbuk sari serta komposisinya. Bayangkan kalau lebah ternak dikasih pakan dan biasanya dikasih gula, maka madu akan lebih banyak emngandung gula sementara enzim-enxpzim, vitamin, protein dan kadar air akan berbeda dengan madu dari lebah liar atau hutan. Uniknya meski berasal dari satu tempat rasa gak bisa dipastikan sama walau satu vegetasi. Gampangnya, kita terima beres saja apa yang diproses sama lebah. Doi yang punya resepnya hehehe

2. Ketersediannya tergantung musim
Aneh juga kan kalau ada madu rambutan tapi saat itu swdang musim mangga. Maka jangan heran kalau untuk madu varian buah gak selalubready stock. Kalau habis ya nunggu musim berbunganya dulu.

3. Bisa menyelai
Di negera barat sono, orang-orangbjustru lebih suka madu dalam bentuk selai. Mau oles ke roti atau cake gampang. Gak perlu khawatir menetes. Oh ya, madu yg menyelai hanya berkurang kadar airnya saja. Sementara kandungannya tetap, tidak rusak, tidak hadi basi yaa...

4. Kadar air yang berbeda
Lagi-lagi musim mempengaruhi keenceran madu. Tapi gak usah khawatir meski encer sejauh saya sudah mencoba rasa sih tetep oke. Bahkan untung lho kita beli dalam satuan berat tapi secara vokume lebih besar hehehe.

Gimana... dah mulai lebih tahu tentang raw honey kan?***


#rawhoneyzaida
Bisa juga baca-baca di maduzaida.blogspot.com atau fb Madu Zaida

Selasa, 12 September 2017

Inilah Pentingnya Menjadi Ibu Bahagia

Siapa sih yang tidak ingin bahagia dalam hidup ini?


Kebahagiaan adalah hal yang semua orang inginkan. Banyak cara dilakukan dari mulai kerja siang malam, berpayah-payah, berjuang hingha berpeluh-peluh untuk mendapatkan si ' bahagia' ini. Tapi tak jarang yang dicari seolah ngumpet entah dimana. Semakin dicari semakin rapat dia sembunyi.. alih-alih ingin bahagia malah lelah yang didapat.

Bagi seorang ibu, bahagia sering disandingkan dengan anak-anak dan rumah. Rumah rapi bersih adalah idaman setiap ibu. Anak-anak yang tumbuh dengan baik, sehat, shalih dan shalihah adalah harapan setiap Ibu. Yah kesannya tanpa semua tadi seorang ibu tidak bisa bahagia.

Padahal kebahagiaan itu mestinya tidak disandarkan pada pihak lain. Artinya seseorang harusnya bisa menciptakan bahagia untukdirinya sendiri, baru bisa menularkan kebahagiaan untuk sekitarnya. Ifda' binafsik kalau istilah kerennya, ya mulainlah dari diri sendiri dulu.

Keuntungan dari ibu yang bahagia adalah karena ibu yang merupakan sumber di keluarga akan memancarkan kebahagiaan ke seisi rumah. Ibu yang bahagia akan lebih rileks saat menghadapi berbedaan pendapat dengan suami. Ibu yang bahagia akan lebih santai melihat rumah acak-acakan penuh mainan. Ibu yang bahagia akan lebih bisa berempati ketika buah hati sakit atau menghadapi kesulitan.

Yang paling kece sih dari ibu yang bahagia adalah bahwa dia bisa memberi contoh pada anak-anaknya bagaimana menjalani hidup ini. Ibu bisa mengajari anak bagaimana menciptakan bahagia untuk dirinya sendiri. Dan ibu yang akan bisa menghantarkan putra putrinya pada kebahagiaan hakiki.

Bukan berarti enggak pernah marah, cemberut apalagi nangis. Namanya hidup yang penuh dinamika ada saja yang datang dan perlu direspon sewajarnya. Tapi  minimalnya ibu yang bahagia akan lebih mudah menemukan hak-hal positif hingga lebih cepet move on alias gak lama-lama melow hehehe.

Tentu saja bahagia yang seperti ini ada syarat dan ketentuannya. Aih emang gak ada yg gratisan kok heheheh. Syarat pertama adalah hati yang beriman. Tidak ada kebahagiaan yang dapat dihasilkan dari hati yang kosong.

Menurut Ust. Evie Effendi, jika menginginkan sesuatu datangu pemiliknya. Jika ingin kebahagiaan dalam hidup, maka datangilah pemilik sejati dari kehidupan ini. Yang sufah mengatur dan menetapkan setiap garis takdir dari hambaNya. Taknlain tak bukan adalah Allah Swt. Masalahnya tidak akan sampai me k inta pada Allah jika dalam diri tidak ada iman, gak jungkin banget kam? Padahal Allah tidak pernah bosan mengabulkan permohonan hambaNya yang meminta penuh harap. Apalagi di sepertiga malam terakhir.

Syarat kedua adalah hati yang penuh syukur. Yup... orang yang tidak bahagia bukan karena kurangnya karunia yang didapat, tapi lebih karena kurangnya syukur dalam diri. Tipe seperti ini biasanya lebih suka mengorek-ngorek kekurangan dalam diri orang lain, menuntut kesempurnaan baik dari pasangan maupun anak. Padahal mana ada makhkuk sempurna, tul  enggak?

Bersyukur sejatinya menghargai, berlapang dada dan nerima dengan apa yang didapat. Gak butuh pasangan seganteng aktor Korea, toh dirimu juga tidak seunyu-unyu artis sono yang putih mukus bak pualam. Jangan terobsesi menjadikan anakmu yang terhebat, tapi arahkan dia untuj menjadi yang paking taslim, palinh taat laksana Ismail as. Kalaupun tak bisa, sepersepukuhnyaboun tak apa, karrna dirimu pun bukan Siti Hajar nan jadi teladan. 

Berlapang dadalah dari kekurang dewasaan anak-anak, karna dulu pun kita seperti itu. Hargailah apa yang dibawa pulang suamimu, karena itu hasil dia berupaya mendapatkan rezeki halal untuk menghidupimu. Tak perlu membandingkan kekuargamu dengan kekuarga yang lain, karena ujian tiap insan itu berbeda. Maka sibuklah dengan ujian yang engkau bhadapi dengan selaksa sabar. serta keyakinan bahwa engkau mampu karena Allah tak akan dzalim terhadap hambaNya.***

Wallohu'alam bishowab

Selasa, 05 September 2017

Santai Menikmati Kolesterol dengan Raw Honey


Dah september lagi ya men temen...,  ada Promo September Ceria lho...,  ntar diupload deh.  Sementara baca yang ini dulu yaa.  Agar Idul Adha tanpa pusing kolesterol naik hehehe....

SANTAI MENIKMATI KOLESTEROL

Alhamdulillah.. Idul adha tiba. Saatnya umat muslim menunaikan ibadah qurban. Alhamdulillah bagi yang tahun ini bisa melaksanakan qurban. Semoga Allah menerima ibadah qurbannya dan memberkahinya. Bagi yang belum, semoga tahun berikutnya dimampukan ya.. aamiin

Setelah melaksanakan ibadah qurban, "jatah" daging kambing atau sapi pun siap diolah menjadi sajian khas Idul Adha, seperti sate dan gulai. Saat akan menyantap olahan daging ini, tak jarang kita mendengar warning "hati-hati kolesterol"

Apa itu Kolesterol?

Kolesterol dalam tubuh memiliki sifat yang tidak dapat larut dalam darah dan karenanya dibutuhkan pembawa yang disebut lipoprotein, untuk mobiliasi kolesterol tersebut menuju jaringan tubuh. Dua jenis lipoprotein yang bertugas membawa kolesterol dari dan menuju sel dalam tubuh, antara lain LDL dan HDL,

LDL (kolesterol jahat) berperan dalam mobilisasi kolesterol menuju sel dan jaringan dalam tubuh, jumlahnya yang berlebihan akan meningkatkan risiko penumpukan lemak pada pembuluh darah dan akhirnya meningkatkan risiko atherosclerosis (pengerasan pembuluh darah), serangan jantung, dan stroke.

Sedangkan HDL (kolesterol baik), bertugas menyerap sebanyak mungkin kolesterol berlebih pada sel dan jaringan kembali menuju hati. Inilah sebabnya mengapa peningkatan HDL dikaitkan dengan penurunan risiko sakit jantung.

Apakah manfaat kolesterol bagi tubuh?

Kolesterolmemberi manfaat bagi tubuh dan fungsi organtubuh lainnya, beberapa diantaranya:
1. Membentuk hormon seks yang sangat penting bagi
perkembangan dan fungsi organ seksual.
2. Membentuk hormon korteks adrenal yang penting bagimetabolisme dan keseimbangan garam dalam tubuh.
3. Pertumbuhan jaringan otak dan syaraf.
4. Pembungkus jaringan saraf dan melapisi membran sel
5. Membuat vitamin D yang sangat bermanfaat untuk menyerapkalsium tubuh sehingga kesehatan tulang dapat terjaga.
6. Bahanbaku pembentukan asam garam empedu yang berperanmeningkatkan pembuangan lemak.

Berapa kadar normal kolesterol dalam tubuh?

Batas kadar kolesterol LDL adalah <100 mg/dl, kolesterol HDL >60 mg/dl, dan kadar kolesterol total 200 mg/dl. Kadar kolesterol total yang kurang dari 200 mg/dL masih bisa ditoleransi. Jumlah kadar kolesterol 200-239 mg/dL sudah masuk pada ambang batas tinggi. Jika jumlahnya mencapai 240 mg/dL atau lebih termasuk tingkat kolesterol tinggi.

Tips Mengolah Daging

Saat idul adha, sajian khasnya adalah masakan dengan bahan utama daging kambing atau sapi. Bahan makanan ini ternyata termasuk jenis bahan makanan yang mengandung kolesterol yang cenderung tinggi, terutama bagian jeroannya.

Bagi anda yang memang sudah memiliki kadar kolesterol yang cenderung tinggi, perlu berhati-hati mengkonsumsi masakan berbahan kambing dan sapi ini. Sebaiknya hindari mengkonsumsi bagian jeroannya, pilih bagian daging yang tidak mengandung banyak lemak.

Olahan daging yang dimasak dengan menambahkan banyak gula pun bisa meningkatkan kadar kolesterol. Sebaiknya, ganti gula pasir dengan gula kelapa atau stevia.

Hindari juga mengolah daging dengan cara digoreng. Minyak goreng dapat pula meningkatkan kadar kolesterol, terlebih lagi jika menggunakan minyak goreng berbahan minyak sawit. Proses pemanggangan lebih disarankan karena proses pemanggangan dapat mengurangi kandungan lemak pada daging.

Penggunaan rempah-rempah ternyata dapat membantu mengurangi kadar lemak dalam daging. Beberapa rempah-rempah yang dapat digunakan diantaranya: daun salam, daun jeruk, serai, kayu manis, cengkeh, rosemary, atau berbagai jenis rempah lainnya. Penggunaan rempah-rempah ini juga bermanfaat untuk menambah citarasa dan menghilangkan bau prengus daging. Hmmmm.. ngiler deh

Tips Menjaga Kadar Kolesterol

Nah, setelah konsumsi masakan berbahan daging itu semua, agar kadar kolesterol dalam tutup tetap berada pada batas normal segingga tubuh tetap bugar. Kita perlu mengkonsumsi asupan lain yang dapat membantu mengontrol kadar kolesterol dalam tubuh.

Berikut beberapa pilihan asupan alami yang bisa membantu mengontrol kadar kolesterol dalam tubuh:

1. Madu (Raw Honey)
Penelitian telah menunjukkan bahwa mengkonsumsi madu dapat menurunkan kolesterol "buruk" LDL sebesar 6-11% dan menurunkan kadar trigliserida sebanyak 11%. Madu juga dapat meningkatkan kolesterol HDL "baik" sekitar 2%.

2. Manisan bawang putih
Manisan bawang putih merupakan bawang putih yang sudah direndam dalam madu selama minimal 7 hari. Bawang putih mampu memangkas LDL (kolesterol jahat) dalam tubuh secara signifikan, sebanyak 10-15%.
Baca: Manisan Bawang Putih
http://www.zaidarawhoney.com/2017/08/manisan-bawang-putih.html?m=1

3. Campuran kayu manis dan madu
Penelitian telah menunjukkan bahwa mengkonsumsi madu dapat menurunkan kolesterol "buruk" LDL sebesar 6-11% dan menurunkan kadar trigliserida sebanyak 11%. Madu juga dapat meningkatkan kolesterol HDL "baik" sekitar 2%.
Penelitian pun menemukan bahwa dosis harian kayu manis menurunkan kolesterol total rata-rata 16 mg / dl, kolesterol "buruk" LDL sebesar 9 mg / dl dan trigliserida sebesar 30 mg / dl. Serta sedikit peningkatan kadar kolesterol "baik" HDL.
Baca: Madu dan Kayu Manis
http://www.zaidarawhoney.com/2017/08/madu-dan-kayu-manis-part-1.html?m=1

Mudah ya?

Insya Allah kita dapat menikmati sajian khas Idul Adha dan tetap bugar.

Oh ya, sebagai muslim perlu diingat juga nih! Hendaknya kita jangan makan berlebihan dan menjaga apa yang kita makan.

Sebagaimana yang diingatkan oleh Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam. Beliau bersabda.

ما ملأ آدميٌّ وعاءً شرًّا من بطن، بحسب ابن آدم أكلات يُقمن صلبَه، فإن كان لا محالة، فثُلثٌ لطعامه، وثلثٌ لشرابه، وثلثٌ لنفَسِه

“Tidaklah anak Adam memenuhi wadah yang lebih buruk dari perut. Cukuplah bagi anak Adam memakan beberapa suapan untuk menegakkan punggungnya. Namun jika ia harus (melebihinya), hendaknya sepertiga perutnya (diisi) untuk makanan, sepertiga untuk minuman, dan sepertiga lagi untuk bernafas” (HR At-Tirmidzi , di-shahih-kan oleh Al-Albani dalam As-Silsilah Ash-Shahihah 2265)

Semoga Allah berikan kesehatan yang paripurna untuk kita semua.. aamiin

Stay healthy with raw honey...

Sumber bacaan:
https://kesehatanmuslim.com/idul-adha-daging-kambing-hipertensi-dan-kolesterol/
http://kadarkolesterolnormal.com/manfaat-kolesterol/
http://m.viva.co.id/amp/gaya-hidup/kesehatan-intim/677948-tips-mencegah-naiknya-kolesterol-saat-idul-adha
https://m.vemale.com/amp/tips-dapur/86847-tips-idul-adha-takut-kolesterol-olah-daging-sapi-dan-kambing-dengan-rempah.html
http://halosehat.com/gizi-nutrisi/panduan-gizi/99-makanan-yang-mengandung-kolesterol-tinggi-dalam-tabel/amp

#officialCW48 #rawhoney #kolesterol #tips

Rabu, 30 Agustus 2017

Mengenal Keutamaan Puasa Arafah

Di Dzulhijjah,banyak sekali amalan yang dicintai Allah. Terkhusus di 10 hari pertama bulan Dzulhijjah. Meliputi haji, berqurban, memperbanyak takbir, memperbanyak dzikir, bersedekah serta puasa. Terkhusus puasa Tarwiyah dan Arafah. Sebelumnya simak dulu yuk, pengertian dan asal- usulnya!

Tarwiyah yang jatuh pada 8 Dzulhijjah erat kaitannya dengan peristiwa yang dialami oleh Nabi Ibrahim as.  Tarwiyah memiliki arti berpikir atau merenung. Pada hari inilah Nabi Ibrahim bermimpi mendapatkan perintah untuk menyembelih anaknya Ismail ( QS. As Saffat 102-107). Mendapatkan mimpi seperti itu, malam hingga pagi harinya Nabi Ibrahim terus gelisah dan memikirkan kebenarannya. Hingga malam berikutnya mimpi itu kembali datang, bertepatan dengan tanggal 9 Dzulhijjah. Nabi Ibrahim merasa yakin dengan apa yang diperintahkan. Itu lah kenapa hari itu disebut sebagai Arafah ( mengetahui ).

Pada malam ke-10, Nabi Ibrahim kembali mendapatkan mimpi yang sama. Siang harinya, beliau pun melaksanakan apa yang dipertintahkan. HIngga tangga 10 Dzulhijjah disebut juga sebagai Yaumul Nahr ( hari menyembelih ). Hal ini dikuatkan dengan adanya hadist yang diriwayatkan oleh Abu Dawud dan Ibnu Abbas ( radiallallhuanhum ), Ibnu Abbas berkata, "Rasulullah melaksanakan shalat dhuhur di hari Tarwiyah dan shalat subuh di hari Arafah dari Mina."



http://www.anpasgin.com

Puasa Arafah bertepatan dengan momen wukuf di Arafah yang dilakukan oleh jemaah haji. Sehingga penentuan kapan puasa bukan berdasar hisab atau perhitungan bulan, tapi dengan melihat prosesi haji. Sedang puasa Tarwiyah dilaksanakan di hari pada tanggal 8 Dzulhijjah. Simak yuk, keutamaan puasa Arafah dalam hadist berikut ini :

Rasulullah bersabda, "Puasa Arafah dapat menghapuskan dosa dua tahun ( yang sudah berlalu dan akan datang ). Sedangkan puasa Asyyura ( 10 Muharram ) akan menghapuskan dosa setahun yang lalu." HR. Muslim.

Ampunan adalah satu karunia yang sangat didambakan oleh orang yang beriman. Seorang yang berpuasa Arafah dengan niat semata untuk Allah, maka dosanya setahun yang lalu diampuni. Demikian juga dengan dosa setahun yang akan datang yang belum dilakukan pun sudah dihapuskan. Maka, puasa Arafah ibaratkan jaring untuk mendapatkan ampunan Allah Swt. Dan akan sayang sekali kalau itu tidak dilakukan bukan?

Adapun tentang keutamaan puasa Tarwiyah ada perbedaan pendapat yang mencuat. Tapi jika disandarkan pada niat memperbanyak puasa di awal-awal bulan Dzulhijjah maka tidak ada kerugian dalam melakukannya. Walau pun tanpa keutamaan seperti puasa Arafah. Karena sejatinya yang mengetahui besar kecil, banyak tidaknya karunia yang didapat seorang hamba hanya Allah yang Mengetahui. Terlebih lagi jika kita berpikir tidak ada jaminan masih bisa bertemu hari Tarwiyah dan Arafah di tahun depan. Maka, sebaiknya lakukan yang terbaik saat ini.***

Minggu, 13 Agustus 2017

Merayakan Cinta : Just Say I Love You

Beberapa hari yang lalu sempat viral guyonan ayla view di medsos. Membacanya saja membuat saya terpingkal-pingkal. Apalagi kalau ternyata eksperimen itu gagal, bikin perut kaku karena banyak tertawa. Di balik kritikan bahwa itu menaikan pamor sebuah merek mobil, saya malah kepikiran bahwa bisa jadi hal ini muncul karena banyaknya suami-suami yang cuek. Mereka merasa malu kalau disebuat romantis yang setiap saat bisa merayu atau gombalin istrinya. Padahal  Rasulullah sendiri sangat romantis terhadap istri-istrinya terutama pada Ummahatul Mukminin Aisyah ra.

Masih nyambung dengan fenomena di atas, saya lebih ingat dengan kajian Ust. Salim A Fillah yang temanya Merayakan Cinta. Dan isinya nyambung banget. Bahwa Cinta yang merupakan bagian dari rahmat Allah perlu diungkapkan. Tapi pastikan yang mendapat ungkapan cinta itu yang sudah halal lho, bukan yang masih burem gak jelas hehehe.

Terlebih, menyenangkan istri itu juga ibadah. Dan istri itu seneng banget dirayu dengan kata-kata. Kan istrinya juga bukan aliran kebatinan hehehe. Justru wanita itu mahkluk linguistik yang memiliki banyak kosa kata dan pandai berkata-kata alias cerewet hehehe. Dan memang cinta itu musti diungkapkan Jadi gak musti nunggu punya berlian semangkok atau repot- repot petik bunga,  apalagi sampai digelitik pake tebak-tebakan merek mobil. Tinggal ucapkan I love you aja, yakin istri akan meleleh dan sumringah.

Ust. Salim mengambil perbandingan dengan Allah Swt. Dengan sifat Maha Mengetahui, Allah sangat suka dengan pernyataan cinta dari hambaNya. Tidak sehari sekali, tapi 17 kali dalam sehari. Yaitu dalam QS. Al Fathihah yang dibaca dalam setiap rakaat shalat fardu. Dalam sebuah penjelasan, bahwa ayat 1-3 adalah pernyataan cinta seorang hamba kepada sang Khaliq. 

Memang benar terkadang bukan kurangnya cinta yang membuat sebuah keluarga tidak harmonis, tapi kurangnya ilmu untuk menumbuhkan, memelihara dan mengungkapkannya. Seorang suami yang memahami karakter wanita maka akan mau mendengarkan curhatan istrinya walaupun terkesan jauh dari penting dan terkadang tak butuh jawaban. Karena saat seorang istri sedang curhat bukan untuk diberi solusi apalagi kritikan, tapi hanya butuh didengar. Butuh untuk melampiaskan stress dan emosi yang ada dalam dirinya.

Kebayang kalau suaminya tidak mau mendengarkan , maka si istri akan curhat ke teman sosialitanya. Bisa jadi ghibah dan menghasilkan dosa. Kalau ternyata curhat dengan lawan jenis bisa-bisa bibit-bibit peselingkuhan mulai tumbuh. Dan rumah tangga akan terasa hambar, ditambah harga garam yang naik makin hambar hehehe ( jaka sembung deh... ;) )

Intinya mah jangan mau kalah sama pasangan belum halal di luaran sana yang jago bikin doki-doki alias deg-degan. Gak perlu juga diumbar di depan umum. Apalagi  mengikuti skenario drama Korea, alamakk jan. Karena nanti banyak yang baper hehehe. Dan terkesan promosi pasangan atau diri sendiri jadi pasangan yang paling juara. Emang mau ada diskon atau free ongkir gitu hehehe. Lebih baik ungkapkan dengan tulus dan sepenuh hati, tanpa ada keinginan mengeksplose.  Yakin deh cinta akan terus bersemi dengan pasangan.

Jadi sudah bilang I love you belum, atau aylaview... *_^

Sumber gambar:
http://www.9to5carwallpapers.com/i-love-you-i-love-you-images/


Kamis, 03 Agustus 2017

Catatan : Ibu, Generasi Alay dan Girl Band

Beberapa hari terakhir ini yang sedang wira-wiri di mesdos adalah berita tentang pro kontra kedatangan girl band asal Korea Girl Generation atau dikenal juga sebagai SNSD. Satu hal yang wajar sebenarnya adanya pihak yang mendukung dan menolak. Toh tidak semua orang menjadi pendukung Koreanwave yang melanda hampir seluruh dunia, kan?

Nah, yang bikin miris adalah saat perbedaan pendapat ini disikapi dengan makian dan kata-kata kasar. Mereka yang notebene mengaku sebagai fans dari SNSD atau biasa disebut SONE Indonesia dengan kejam mencaci maki pihak yang tidak setuju. Adalah Elly Risman, seorang pakar parenting yang selama ini terkenal sangat peduli dengan anak-anak negeri ini sampai jadi bahan bully bahkan dig**lok-g**lokin :( :( :(

Kenapa saya sebut kejam, karena pihak SM entertainment yang membawahi SNSD pun menyatakan kekecewaannya akan tingkah para SONE Indonesia ini. Banyakin baca deh adik-adik jangan nyolot aja ya yang digedein! Banyak link nya kok..bisa dibaca. Setahu saya sebagai orang yang mendampingi abege yang suka budaya halyu, di Korea sana sopan santun dan senioritas itu dijunjung tinggi. Bahkan bintang muda sekelas KYJ yang fansnya mendunia saja pernah jadi bahan bulan-bulanan netizen karena dianggap berlaku tidak sopan dalam sebuah promo film. Bukan karena kata-kata kasar lah yang pasti, hanya karena si gadis cantik ini dinilai bertingkah kurang sopan di samping para sunbae nya. 

Nah lo..

Sementara di sini sepertinya para kaum muda selalu menganggap generasi tua itu bodoh hingga pantas dihina. Sungguh, saya sampai tak tega dan geram membaca cuitan mereka yang membalas cuitan Bu Elly. Yang terlintas pertama kali adalah rasa kaget karena begitu kasarnya tulisan-tulisan mereka.  Padahal yang mereka caci maki adalah wanita paruh baya yang bisa jadi seumuran ibu atau  orang tua mereka.

Yang kedua terlintas adalah apa yang sudah diberikan oleh orang tua generasi muda ini. Apakah mereka menerapkan budaya barat yang tidak mengenal sopan santun, adab, unggah-ungguh dalam mendidik anak-anaknya. Maaf lho bukan menjudge, karena anak-anak belajar sopan santun itu dari lingkungan terdekat yaitu keluarga. Atau jangan-jangan para orang tua ini juga biasa saja dicaci maki dan dibodoh-bodohin sama anak-anaknya. It's so rude ...

Lalu saat kepala mulai dingin saya bisa ngomong, ya... mungkin anak-anak itu ngomong kasar karena darah muda mereka, apalagi di dunia maya yang gak kelihatan muka. Keberanian naik 200% malu hilang minus persen, hingga leluasa menumpahkan isi hati tanpa mikir pantes enggaknya. Atau karena kurangnya kedewasaan mereka. Maklumlah anak muda yang merasa bakalan muda terus hehehe. Padahal berapa tahun lagi mereka juga bakalan tua bahkan jadi orang tua.

Nah, nyinggung jadi orang tua nih, yang saya enggak habis pikir saat baca beberapa status yang dikeluarkan oleh para mahmud yang intinya mempertanyakan sikap Bu Elly. And, you know what... komen-komen mereka pun sama alaynya, sama kasar dan kejamnya dengan anak-anak abege di atas. What a world..., ngelus dada dan lanjut istighfar berkali-kali. Bahkan ada yang sampai menyangsikan dan merasa menyesal sudah baca-baca artikel parenting dari beliau.

Wah, para mahmud ini kudu dirukyah kayaknya hehehe ( asli gemes saya ). Bisa jadi mereka memang alumni fans KPop ya... Yang masa mudanya hobi banget ngefans, ngikutin berita  dan jadi shipper sana sini. Saya akui, saya juga suka nonton drakor, suka beberapa lagu Jepang dan Korea,  dorama, tapi masih batasan  wajar. Yang baik diambil, buang jauh -jauh yang buruk. Lalu ada yang komen, kalau emaknya alay gini gimana anak-anaknya apa gak alay kuadrat? Wee deh pokoknya... nyesek.

Menjadi mama, menjadi ibu bukan sekedar karena melahirkan trus tersemat panggilan mamah, bunda, ibu dan kelar. Tapi berpredikat ibu juga ada tugas berat yg harus diemban, mendidik dan menjaga generasi. Dan mamah-mamah muda, mendidik anak itu perlu ilmu sebagai bekal yang cukup. Lalu jika kepada orang yang pantasnya disebut guru atau  pakar parenting kalian hina-hina, trus kira-kira manfaat gak ilmu yang kalian dapat? Malah kualat ntar loh.  Mendidik anak itu berat jendral!

Kalau saya justru berpikir bagibpara mamah mau mamah tua mamah muda, sekaranglah waktunya menyatukan langkah, merapatkan genggaman tangan untuk menyelamatkan generasi. Lebih bijaklah dalam melihat segala sesuatu. Ingatlah ibu adalah sekolah ( kalau disebut madrasah alergi saya ganti dengan sekolah ) pertama, tempat bertanya pertama kali anak-anaknya tentang apa saja. Seorang guru pertama yang digugu dan ditiru. Dan sudah tua juga, kurangin deh alay nya, takut komen greget di atas jadi doa...***

Sabtu, 22 Juli 2017

Catatan Anakku Mondok : Untuk Anakku

Bertepatan dengan hari anak 23 Juli ini,  saya ingin menuliskan  nasihat yang saya berikan ketika si bujang akan berangkat mondok.  Sebenarnya sudah hampir seminggu si bujang di pesantren,  tapi baru sekarang bisa move on,  mengurangi melow karena ditinggal anak lanang hehehe ������

Jujur,  ini adalah pengalaman pertama melepas anak jauh dari rumah.   Bukan untuk satu dua hari,  tapi kalau tidak ada kendala hampir selama 6 tahun.  Tega gak tega juga sih, tapi tekad anak yang kuat justru itu yang bikin hati saya mantap. "Aa pengin belajar agama Bu,  biarin Kakak (kembaran ya)  dan saudara yang lain belajar ilmu yang mereka sukai.  Aa mah mau menghafal Quran." ( yahh  melow lagi deh,  mewek lagi deh ������ )

Saya harusnya banyak - banyak bersyukur. Karena banyak orang tua yang anaknya mondok tapi anaknya ogah,  sampai ada upaya maksa-maksa.  lha anak saya malah asyik - asyik saja tuh, malah  semangat. ����

Nah,  karena pengalaman pertama maka banyak sekali yang saya 'pesankan'  ke anak.  Tapo biar gak panjang bak ular naga,  dibatasi jadi 3 poin aja yaa... 

1. Niatkan karena Allah
Jauh-jauh hari saya sudah menyampaikan hal ini pada si bujang.  Bahwa apa pun yang kita lakukan nyatakan semata - mata untuk Allah.  Termasuk mencari ilmu,  apalagi ilmu agama,  niatkanlah untuk Allah.  Bukan untuk merasa lebih baik,  lebih hebat di mata makhluk.  Tapi karena ingin lebib mengenal,  lebih dekat dan le ih cinta kepada Allah Swt.

2. Bersabarlah dalam menjalani proses
Ini sebenarnya nasihat buat saya sendiri.  Malam hari setelah siangnya menitipkan  Aa ke pesantren saya tidur sambil nangis.  Kangen dan  khawatir campur aduk.  Terus bertanya apakah ini jalan yang terbaik?
Tapi nasihat dari ustad dan ustadz di sana betul-betul membuat diri sadar akan niat menitipkan anak. "Sabar bu..,  insya Allah Aa disini kuat dan sabar."
Dan pas esok harinya lihat foto yang dikirim sama ustadz pembimbing ya,  saya jadi lega dan memperkuat tawakal kepada Allah.

3. Jadilah pribadi yang baik
Tinggal dengan orang lain di pondok pasti ada lika-likunya.  "Jadikan teman-teman Aa sebagai saudara terdekat Aa.  Mereka akan jadi tetangga Aa selama 6 tahun.  Inget enggak A,  hadist yang mengatakan bahwa tetangga untuk adalah saudara terdekatmu.  Ya memang seperti itu.  Berbagilah makanan,  jangan takut kekurangan. InsyaAllah makanan yg dibagi akan cukup dan berlimpah berkah. "
Nah,  ada yang mau nambahin atau berbagi pengalaman selama anaknya mondok?  Bisa tulis di komen yaa... ������

Minggu, 16 Juli 2017

Yaa.. Bunayya Laa Tusyrik Billah...

Sengaja di musim liburan kemarin, saya memperbanyak ngobrol, ngaji bareng atau bahasa kerennya taklim dengan anak-anak. Niat awal sih biar liburan gak sekedar diisi dengan bersantai, main, atau malah nonton tivi. Di hari sekolah, anak-anak hanya dapat ijin nonton tivi sabtu minggu. Itu pun siang hari, sedang malam ya off alias mati. Karena itu saya mengajukan kegiatan ngaji with kiddos di rumah dan langsung di acc ama suami.




Dan kali ini saya sengaja juga menyambungkan dengan moment Sidang Tahfidz Quran yang beberapa minggu lalu dijalani si kembar saat pelepasan siswa kelas 6. Saya tertarik untuk membahas ayat-ayat yang dibacakan saat pembukaan acara itu. Yaitu QS. Lukman ( 31 ) : 12- 19. Yang berisi pesan-pesan dari Lukmanul Hakim kepada anaknya. Yang akhirnya menjadi referensi dalam parenting dan mendidik anak-anak secara islami.

Tapi mengingat lamanya konsentrasi anak yang paling banter 30 menit, saya pun fokus ke dua ayat pertama, 12 dan 13. Dan ternyata anak-anak antusias, bahkan terjadi dialog seru selama pembahasan dua ayat tersebut. Alhamdulillah...

Lanjut yaa...

QS. Lukman : 12
Berisi perintah untuk bersyukur, menjadi hamba yang pandai bersyukur. Bersyukurlah karena sudah diciptakan Allah dalam sebaik-baik bentuk. Seperti dalam QS Attin ( 95) : 4. Karena penciptaan diri adalah sebuah peristiwa agung yang terjadi karena qudrat iradatNya semata. Bersyukurlah atas apa-apa yang sudah ditetapkan dan sudah diberikan sebagai karunia bagi kita, Nak. Betapa nikmat dan karunia Allah itu tak terhitung, amat banyak. Bersyukurlah maka Allah akan menambah nikmatNya. Karena barangsiapa yang bersyukur itu untuk dirinya sendiri. Barang siapa yang kufur maka sesungguhnya Allah Maha Kaya.

QS. Lukman : 13
Bentuk syukur adalah dengan mengabdi sepenuhnya kepada Allah Swt. Inilah kenapa di lanjutkan dengan ajaran Lukman kepada anaknya untuk menjauhi musyrik. Yaa bunayya, laa tusyrik billah. Tidak mungkin kita bisa bersyukur jika musyrik atau menyekutukan Allah. Tidak mungkin kita berterimakasih, berbahagia dengan karunia Allah jika kita menduakan, mentigakan atau malah percaya ada kekuatan lain yang bisa memberi nikmat karunia dan kehidupan selain Allah Swt.

Disinilah pentingnya hidup untuk senantiasa menjaga fitrah diri yaitu bertauhid, mengesakan Allah. Bahwa itu lah tugas orang tua yang utama mengajarkan anak-anak agar bertauhid, mengimani Allah dengan sebaik-baiknya dengan sebenar-benarnya.Dan menjadi hak anak untuk meminta pengajaran yang benar dari orang tuanya. Agar tidak saling tuduh, saling menyalahkan, lempar tanggung jawab seperti dalam QS 7: 172-173

Nah, ada 3 hal kerugian dari musyrik atau tidak bertauhid :

1. Merupakan dosa tak terampunkan
2. penyebab utama tertolaknya amal
3. Tidak akan masuk syurga...

Nah, rugi bener kan kalau sampai kita musyrik. Karena sebanyak apa pun amal tidak akan dinilai oleh Allah, sia-sia. Dapat capeknya doang ya. Apalagi kalau sampai tidak bisa masuk syurga, tempat tinggalnya neraka dong? anak-anak dah pada bergidik ngeri. Ya..., begitu lah. Kan di hadist juga ada. di dalam buku kisah-kisah islami juga diceritakan seperti itu. Bahwa kelak ,setelah orang-orang beriman masuk syurga mereka mencari-cari kerabat, sahabat yang dulu di dunia bersama-sama tapi sekarang gak ada di syurga. Lalu mereka memohon kepada Allah Swt, dan diijinkan mencari kerabat dan sahabat di neraka. syaratnya selama mereka punya iman, bertauhid bisa deh masuk syurga. 

Dengan bahasa yang bisa dipahami anak-anak, ternyata respon mereka bagus banget. Bahkan setelah diucap salam penutup mereka langsung nanya, "Lanjutannya kapan Bu?" Nah, mau mencoba ngaji bersama anak di rumah, bisa seru juga kok ^ _^


Sabtu, 17 Juni 2017

Hikmah Ramadhan : Bermesra Merapat dengan Al Quran

Ada yang istimewa pada Ramadhan 1438 H kali ini. Bisa dikata sejak awal puasa, sekolah anak-anak tidak memberikan libur awal puasa. Awal Ramadhan yang bertepatan dengan hari sabtu memang sudah jadi kebiasaan jadi hari libur untuk anak-anak yang bersekolah di Full Day School. Senin hari ke 3 langsung masuk sekolah dengan agenda Pesantren Ramadhan dengan kegiatan variatif yang sangat disukai anak-anak. Mulai nonton film, games, tilawah, ceramah hingga hafidz Qur'an.

Tahun ini juga si kembar lulus MI, dan acara pelepasan atau serah terima murid dari pihak sekolah kembali pada orang tua diisi dengan sidang tahfidz juz 30. Awalnya direncanakan juz 30 dan 29, tapi melihat yang sudah hafidz  juz 29 masih sedikit akhirnya diputuskan hanya juz terakhir. Dengan tantangan tartil dalam membacayanya dan dengan langgam bayati.

Jujur saja, saya merasa excited banget dengan kegiatan ini. Dulu saat si sulung lulus SDIT juga pernah ada acara khataman dan hafidz Qur'an juz 30. Jadi secara pengalaman memang  bukan yang pertama. Tapi saya merasa pasti ada yang beda, karena si kembar memang bukan di SDIT tapi di MI yang pelajaran agama porsinya sama dengan pelajaran umum.

Dan ternyata perkiraan saya tidak meleset. Begitu masuk tempat acara, suasana sudah mendukung. Peserta berseragam putih-putih, sederhana tapi dipenuhi essensinya, menutup aurat dengan rapi. Dan uniknya yang menjadi penguji adalah kami, para orang tua. Kami dipersilakan meminta peserta membacakan surat-surat yang diminta. Atau sambung ayat, bisa juga menerangkam kandungan isinya.

Air mata ini tak henti-henti mengalir. Bukan karena bangga semata, tapi lebih banyak ke arah haru dan muhasabah diri. Kami, adalah orang tua yang bisa jadi tumbuh besar bukam dalam lingkungan dan fenomena menghapal Quran yang tren seperti saat ini. Jadi bisa jadi diantara kami membaca Quran pun masih ada yang terbata-bata. Jangankan menghapal puluhan ayat, bahkan surat-surat pendek pun hanya yang terbiasa dibaca dalam solat saja yang hapal. Ouwh... malu malu ya Rabb...

Apalagi saat penerimaan kembali siswa dari pihak sekolah, terasa sekali beban berat yang kami terima. Mampu kah kami melanjutkan kebiasaan, prestasi baik, pendidikan dan bimbingan yang selama ini diberikan bapak ibu guru terhadap anak-anak? Padahal selama ini kami juga sadar betapa kurangnya dukungan, support, bimbingan yang kami berikan baik dati segi materi maupun immateri saat anak dibelajar di sekolah.

Terlebih saat kepala sekolah memberi wejangan, "Sungguh kami takut anak-anak, kalian akan menemukan keasyikan baru di jenjang lebih tinggi hingga melupakan Al Quran. Hingha kalian lupa pada niat yng sudah pernah diazzamkan, ingin hafidz Quran 30 juz." Atau kalian hapal tapi tidak menjaganya, karena Allah tidak akan menjaga orang yang tidak menjaga agamaNya."

Sungguh kami disadarkan bahwa menginginkan anak untuk hafidz Quran bukan karena semata-mata ingin dianggap keren, mengikuti tren, dipandang hebat apalagi sekedar memenuhi ambisis semata. Bukan juga karena kami ingin agar mereka memberi kami makhota dari cahaya kelak di akhirat, tapi untuk menjadi penjaga dan penolong agama Allah...

"Jagalah ajaran-ajaran Allah, niscaya engkau akan mendapatiNya selalu menjagamu. Jagalah larangan-larangan Allah, niscaya engkau akan mendepatiNya selalu dihadapanmu. Kenalilah Dia dalam sukamu, niscaya Allah akan mengenalimu dalam duka. Bila kamu meminta, mintalah kepadaNya, jika kamu butuh pertolongan memohonlah kepadaNya." ( Nasehat Rasulullah kepada Ibnu Abbas ra. )

Ya, Nak... ini hanya awal. Bantu kami untuk selalu mengingat hal ini. Mari bersama-sama menjagi generasi terbaik. Generasi yang meski berjarak beratus tahun dengan Baginda Nabi tapi diingatnya dengan penuh kasih bahkan dalam kalimat terakhirnya, ummati ummati ummati. Ummat yang terus menjaga agamaNya, menjaga ajaran-ajaranNya.

Semoga kalian senantiasa dalam lindungan dan kasih sayang Allah, Nak...***