Sabtu, 09 Oktober 2021

4 Tipe Wanita Syurga Yang Perlu Diketahui


Assalamu'alaikum temen-temen, semoga kabar baik dan dalam kondisi sehat wal afiat. Dan semoga selalu dalam lindungan Allah aamiin Allahumma Aamiin...

Alhamdulillah kondisi sudah mulai membaik juga ya. Walau masih PPKM tapi anak-anak sudah bisa PTM-T. Walau terbatas, walau sebentar no problemo. Nikmati dan syukuri saja. Segitu juga anak-anak sudah senang walau orang tua harus cooperatif antar jemput dan menjaga prokes anak agar tetap aman untuk semua pihak. 

Meski demikian kegiatan yang melibatkan banyak massa tetap dihindari. Nikahan tetap dengan prokes ketat, mau ngundang-ngundang ya tetap dibatasi. Termasuk untuk kajian-kajian dan rapat-rapat, paltform online masih menjadi pilihan.  Tapi tetap harus fokus,  serius dan jangan lupakan adab-adab menghadiri majelis ilmu. Agar ilmu yang didapat berkah, bermanfaat dunia akhirat.

Satu kajian yang saya ikuti secara online adakah kajian tentang Kisah Para Rasul, tepatnya tentang Nabi Musa as. Dan ternyata kisah Nabi Musa ini memang memiliki porsi banyak dalam Al Qur'an. Bisa dibilang bahwa kisah Nabi Musa ini tersebar dalam banyak surat-surat panjang dalam Al Qur'an, seperti Al Baqarah, Al Maidah, Ibrahim, An Naml, Al Khafi, Al Qasshas dan banyak lagi.

Dan satu hikmah yang didapat ketika membahas tentang masa kecil Nabi Musa AS adalah Kisah satu dari 4 pemuka wanita syurga, yaitu Asiyah binti Muhazim. Beliau adalah istri Fir'aun ( Ramses II ) yang berasal dari kalangan bangsawan dari kerajaan Mesir yang beriman. Sedang Ramses II yang merupakan anak dari Ramses I adalah golongan dari penghuni Istana yang ingkar ( terletak di Memphis ibu kota Mesir Kuno ).

Dikisahkan bahwa Ramses II dan Asiyah adalah teman sebaya, sudah kenal sejak kecil. Namun, yang tidak diketahui oleh calon raja itu adalah tentang keyakinan dari Asiyah yang terkenal dengan kecantikannya. Ya,  Asiyah adalah  seorang muslimah menyembunyikan keimanannya karena ancaman dari penguasa akan membunuh siapa saja yang tetap mengikuti agama Yusuf as. 

Sejak belia Ramses II ini sudah terpesona oleh kecantikan Putri Asiyah, dan keiinginannya untuk mempersunting sang muslimah baru terwujud setelah naik tahta menggantikan Ramses I.  Asiyah dalam posisi ditekan dan tak ada pilihan, dengan syarat tetap diijinkan beribadah sesuai keyakinannya, maka Asiyah pun menikah dengan Ramses dan menjadi Ratu Mesir.

Kejadian Musa remaja membunuh seorang Qibti membuat Fir'aun murka. Dan karena bisikan dari ketua ahli sihirnya maka Fir'aun pun menjatuhkan hukuman yang sangat kejam. Hingga Asiyah binti Muhazim pun mendapatkan kesyahidannya saat itu dan mendapatkan balasan rumah di Syurga yang terbebas dari tekanan dan siksaan.

Asiyah adalah pemimpin dari wanita yang diuji oleh Allah mendapatkan suami kejam. Ujian itu tidak membuatnya putus asa, apalagi berpaling dari keimanan. Justru tetap yakin pada pertolongan Allah. kelak beliau akan mengibarkan bendera dan memanggil para wanita beriman yang diuji dengan kondisi yang sama dan tetap bersabar dalam kondisi tersebut.

Sedang Maryam Binti Imran yang merupakan ibunda dari Nabi Isa akan memimpin para wanita shalihah yang sampai wafatnya tidak bertemu jodoh di dunia, tetap menjaga kehormatan walau sendirian di dunia. Kesabaran ini dihargai okeh Allah, saat seorang wanita diuji dengan jodoh yang seolah menjauh tapi tetap taat, berbakti, rajin ibadah dan husnudzan pada takdir Allah.

Ibunda Khadijah binti Khuwailid radiyallahu anha, adalah pemimpin bagi wanita shalihah yang mendapat suami lebih muda, hingga diuji dengan banyaknya pengorbanan yang harus dilakukan. Khadijah ra., mengorbankan apapun yang dimiliki untuk mengabdi pada suami, sampai suaminya ridha. Beliau akan menjadi pemimpin bagi muslimah yang senantiasa taat dan mau berkorban, melakukan yang terbaik untuk berbakti pada suaminya.

Terakhir adalah Fathimah Binti Rasulullah Saw., adalah gambaran istri yang diuji dengan suami yang lebih tua, yang kurang hartanya, dan memiliki anak yang banyak. Betapa Fathimah yang anak pemimpin Islam hidup sangat sederhana, harta yang sedikit, tapi  senatiasa mendukung suaminya untuk berjuang di jalan Islam. Dan beliau akan menjadi pemimpin bagi para muslimah yang diuji hal yang sama seperti beliau, dan mampu bersabar hingga Allah ridha.

Penjelasan ustadz yang disampaikan dengan santai itu ternyata bisa membuat saya terkaget-kaget. Masyaa Allah tabarrakallah, kerena selama ini kok asa enggak kepikiran. Tidak terlintas bahwa sejatinya wanita itu akan diuji dengan 4 hal tadi. Ibarat ada rangking ujian hidup yang biasa dialami para wanita ya empat hal tadi yang termasuk 4 besarnya. Ini tidak bermaksud mengecilkan ujian-ujian lainnya ya... tidak sama sekali.

Intinya bahwa hidup ini memang tempatnya ujian, dan itu sebagai bahan pembuktian apakah kita tetap dalam keimanan atau berpaling, wallahu a'lam bishowab.