Rabu, 27 November 2019

Menuliskan Secuil Syurga Di Rumah

Assalamu'alaikum...

Mau menceritakan buku solo saya yang terbit bulan Desember 2018 kemarin. Wah, telat banget deh si Mak ini wakakakak. Dah hampir setahun tuh. Emang selama ini lebih banyak dikenalin di FB maupun IG. Tapi ya daripada daripada tidak sama sekali yuk walaupun telat dikepoin saja ya😂.

Jujur nih nulis buku tentang birrul walidain ini adalah sebentuk pengingat untuk diri saya sendiri pada khususnya, dan untuk para pembaca cilik saya juga pada umumnya. Memang buku ini untuk anak-anak. Bergenre islami. Dengan ilustrasi ciamik dari seorang mojang Bandung yang bernama Dinar. Buku ini berjodoh dengan penerbit Elex Media

Orang tua adalah pintu surga paling tengah. Kalian bisa sia-siakan pintu itu, atau kalian bisa menjaganya. (HR. Ahmad 28276, Turmudzi 2022, Ibn Majah 3794, dan dihasankan Syuaib al-Arnauth).

Read more https://konsultasisyariah.com/24268-orang-tua-pintu-surga-paling-tengah.html
Dari Abu Darda ra., Rasulullah berpesan:
"Orang tua adalah pintu syurga paling tengah. Kalian bisa sia-siakan pintu itu atau kalian bisa menjaganya." HR. Ahmad, Thurmudzi

 Dalam menjelaskan hadist ini, ulama berpendapat bahwa banyak jalan untuk masuk syurga. Tapi jalan yang paling nyaman adalah jalan tengah yaitu melalui keridhaan orang tua. Dengan apa? denganmemberikan hak-hak orang tua.

Nah, berbicara mengenai hak orang tua, maka perlakukan diri sebagai anak. Artinya, kewajiban seorang anak terhadap orang tua. Jujur saya jadi ingat beberapa hari yang lalu si pengais bungsu dapat peer dari sekolahnya tentang hak anak dan kewajibannya pada orang tua. Qadarullah juga tema hak dan kewajiban ini nyambung juga dengan taklim ahad pagi di rumah.

Seperti biasa saya minta si anak mikir dulu. Dan jawaban pertama yang keluar adalah mentaati perintah orang tua. Yes, betul tapi perlu ditambah dalam urusan yang makruf dan tidak mendurhakai Allah. Artinya, kalau perintah orang tua tersebut bisa membuat Allah tidak suka apalagi sampai murka yaaa... tidak perlu diikuti. Misal, perintah untuk berbohong, mencuri atau membuka aurat.

"Lalu hak anak apa?" Si bocah sudah tidak sabar untuk mengetahui apa yang akan didapatnya jika sudah mentaati orang tua.
"Pastinya, disayang dan dididik agar mengenal Rabbnya oleh orang tua."
Di sini saya juga menerangakan bahwa disayang itu bukan berarti semua yang diminta anak dikasih. Karena orang tua itu bukan doraemon yang setiap kali Nobita merengek langsung ngeluarin alat dari  kantong ajaibnya. Disayang bisa juga dengan diingatkan bahkan ditegur.

"Trus apa lagi?"
"Menurut Mas apa?"
"Mendoakan orang tua?"
"Bisa.., emang mas rajin mendoakan ayah ibu?"
"Kadang-kadang sih..." ujar si bocah jujur.
"Kalau ayah ibu Insya Allah selalu mendoakan mas, dan anak-anak ayah ibu.Bahkan saat memilih nama buat kalian pun, itu adalah doa."

Umar bin Khattab ra., pernah menjelaskan bahwa hak anak dari orang tuanya ada 3 , yang pertama dipilihkan ibu yang baik ( shalihat ), mendapat pendidikan tentang al quran dan diberi nama yang baik.

Dan sebenarnya masih banyak juga kewajiban anak kepada orang tua, termasuk membantu, meringankan bebannya, merawatnya saat orang tua sudah lemah. Untuk yang terakhir ini memang perlu kesabaran tingkat tinggi, karena seperti  sudah diketahui bahwa semakin sepuh orang akan bertingkah seperti anakanak. Bisa disebut disitulah ujiannya.

Nah, buku cantik ini menceritakan kisah-kisah birrul walidain yang mewakili setiap zaman. artinya bukan hanya jaman old saja lho, tapi masih ada kok kisah- kisah birrul walidain di zaman kekinian yang sangat menyentuh hati, membuat haru. Menarik kan..? Membacakan kisah-kisah di buku ini, saya aja sering mewek, terharu. Bisa sekalian membangun bonding dengan anak kalau dibacakan oleh ibu atau ayah kepada buah hatinya.

Nah, semoga bermanfaat yaa...
Wallohu a'lam bisshowab

wa'alaikum salam...

Orang tua adalah pintu surga paling tengah. Kalian bisa sia-siakan pintu itu, atau kalian bisa menjaganya. (HR. Ahmad 28276, Turmudzi 2022, Ibn Majah 3794, dan dihasankan Syuaib al-Arnauth).

Read more https://konsultasisyariah.com/24268-orang-tua-pintu-surga-paling-tengah.html
Orang tua adalah pintu surga paling tengah. Kalian bisa sia-siakan pintu itu, atau kalian bisa menjaganya. (HR. Ahmad 28276, Turmudzi 2022, Ibn Majah 3794, dan dihasankan Syuaib al-Arnauth).

Read more https://konsultasisyariah.com/24268-orang-tua-pintu-surga-paling-tengah.html


Selasa, 26 November 2019

Nasehat itu Bernama Kematian


Hasil gambar untuk nasehat itu berupa kematian

Assalamu'alaikum...
Wah, rasanya sudah lama sekali ya tidak menulis di sini. Setelah di  ( sok ) sibuk dengan urusan ini itu hehehe, semangat menulis memang lagi down banget. Sepulang dari safar beberapa dua bulan kemarin memang masih menggebu-gebu tuh keinginan menuliskan semua kenangan di tanah suci. Tapi anak-anak yang bergantian sakit, mungkin memang sudah takdirnya mereka sakit saat ditungguin sama ibunya, jadi kembali ke titik nadir si semangat itu. Huff..., rasanya untuk kembali menulis menekan tuts-tuts di laptop kok rasanya berat berkilo-kilo. 

Alhamdulillah hari ini digerakkan untuk mendekati laptop lagi. Menulis pengalaman takziyah beberapa dua hari ke belakang. Ya, seorang kerabat telah berpulang. Seorang ibu yang notebene sama denganku, ibu rumah tangga dengan aktifitas sehari-hari di rumah ngurus keluarga, rumah, anak dan suami. Lima tahun lalu divonis ginjal dan harus cuci darah. Penyebabnya, entahlah. Karena yang sering dikeluhkannya selama ini adalah sakit maag, perut kembung dan perih. Sesuatu yang bagi siapa saja pasti pernah mengalami.

Singkat cerita, mulailah hari -hari melelahkan itu datang. Bukan secara fisik saja tapi juga mengikis kesabaran. Namun, betullah bahwa setiap ujian pasti datang pada orang yang mampu. Maka, keluarga kecil itu mulai menjalani hari-hari rutin ke rumah sakit untuk cuci darah. perawatan demi perawatan pun dijalani. Baik itu medis maupun alternatif. 

Bisa dibilang mereka kompak dalam menerima ujian ini. Sang suami dengan setulus hati merawat dan berperan sebagai ibu untuk dua anaknya. Sang ibu meski didera rasa sakit tetap berusaha mendidik buah hati mereka dengan maksimal. Dia mengingatkan anak-anaknya akan hal yang kekal, akhirat. Bahwa amallah yang akan menemani, menjadi bekal terbaik. Maka, dengan sisa-sisa tenaga dia dorong dua buah hatinya agar pergi mengaji. Menekuni huruf-huruf hijaiyah, terbata-bata melafadzkannya hingga akhirnya bisa lancar.

"Itu bekal terbaik, jadi anak sholeh-sholehah ya Nak. Bantu mamah, doain mamah. Maaf, mamah enggak bisa nemenin kalian lebih lama."

Mendengar cerita ini, hati langsung tertusuk-tusuk. Ya, betapa diri sering lupa bahwa kematian itu amat dekat. Bahwa kematian itu datang bisa tanpa sebab, tanpa memandang umur, bukan masalah nomor urut, bisa jadi random. Atau kalau kata Ust. Evie Effendi mah nomor dudut ( asal ambil/acak ).Seringnya kita disibukkan untuk mempersiapkan anak agar sukses di dunia, tapi hanya sedikit, hanya sebagian bahkan kadang berlubang-lubang dalam urusan bekal hidup sukses saat 'pulang' nanti.  Seringnya kita merasa sudah banyak berbekal, bahkan sombong dengan amal yang sedikit. Padahal... astaghfirullah, belum tentu amal-amal yang selama ini kita banggakan bernilai di hadapan Allah...

Semoga tulisan ini bermanfaat ya...
wa'alaikum salam ...










Jumat, 05 Juli 2019

Agar Tak Pusing Memilih Sekolah untuk Anak

Hasil gambar untuk sekolah
https://settlersindia.com/sites/default/files/building-1400x1051.jpg



Assalamu'alaikum men temen...

Alhamdulillah, kabar baik kan? Setelah kesibukan idul Fitri disambung halal bihalal dari mulai tingkat keluarga besar, RT, RW sampai komunitas tempat beraktifitas kini mulai fokus lagi pada apa yang di depan mata. Bagi yang tahun sekarang memasukkan anak-anak ke sekolah baru ( langsung ngacung tinggi-tinggi), maka selamat kita satu gerbong hehehe. Karena tahun sekarang dua anak yang jadwal masuk sekolah baru, satu masuk SD satu lagi masuk SMP. 


Saya yakin seyakin- yakinnya, setiap orang tua pasti ingin memasukkan anak mereka ke sekolah terbaik. Karenanya saya menghargai pilihan yang diambil setiap orang tua. Bagi yang berusaha memasukkan anaknya ke sekolah negeri dan harus pusing dengan zonasi, percayalah I feel u. Pernah merasakan di posisi yang sama. Mules sampai hari pengumuman tiba. Ngencengin doa di setiap sepertiga akhir malam. Pasrah seikhlas-ikhlasnya pada hasil yang akan di dapat. Toh, semuanya sudah tertulis di Lauhful Mahfudz.

Sedang yang memilihkan sekolah swasta untuk anak-anaknya, kita juga segerbong Mak! Karena beberapa pertimbangan akhirnya memilih memasukkan anak ke sekolah swasta baik itu fullday maupun boarding ( pondok pesantren). Merasakan pusing karena melihat deretan angka untuk biaya pendidikan yang tiap tahun pasti ada kenaikan. Memperkuat usaha, menambah permintaan pada Sang maha Kaya Allah Al Ghani.

Mencari sekolah yang tepat dengan bakat minat dan kebutuhan anak memang susah susah gampang. Perlu maju mundur, saling menempelkan kepala dan tangan, seiring sejalan antara ortu dan anak. Biar semua pihak bisa saling mendukung dan bersinergi jika nanti akhirnya si anak belajar di sekolah impiannya. Makanya, jauh- jauh hari saya sudah mecari-cari kriteria yang bisa dijadikan acuan memilih sekolah. Diantara seperti di bawah ini :


1. Sekolah memikili visi yang sama dengan visi pendidikan keluarga
sebenarnya tugas mendidik anak ada di pundak orang tua. Sekolah harusnya disikapi sebagai bantuan dalam memberikan pendidikan yang terstruktur dan terkurikulum bagi anak. Karena itu pendidikan di sekolah harus sejalan dengan pendidikan di rumah. terutama dalam hal yang dasar seperti aqidah dan visi misi pendidikannya.
 
Jangan sampai kita memilih sekolah yang visinya malah bertolak belakang sengan misi keluarga kita. Termasuk dalam hal ini adalah jangan sampai kita memilih sekolah bagi anak yang berpotensi merusak aqidah. Itu malah yang paling pokok yang saya pegang. Makanya ketika survey sekolah yang paling ditanya duluan ya visi misi sekolah. Walaupun namanya islami kalau visi misinya gak jelas apalagi ditengarai memiliki penyusupan aqidah ya langung coret pake tinta merah. Meskipun secara kualitas akademis maupun fasilitas jempolan, no way.


2.  Perhitungkan keuangan
Meski uang bukan segalanya, tapi segalanya bakalan lebih lancar jika ada uang ya kan. Nah, itu juga perlu kita lihat masalah biaya pendidikan. Pastikan kita siap dan mampu mengeluarkan sekian rupiah untuk sekolah anak. Artinya, jangan juga kita memaksakan diri yang membuat kondisi keuangan keluarga dalam zona bahaya. Pikirkan baik-baik dampak positif maupun negatifnya. Jangan sampai kita mengambil jalan curang karena itu jelas-jelas bertentangan dengan tujuan mendidik anak. 


3. Diskusikan dengan anak
karena yang akan menjalani anak, maka mintalah pendapat dia tentang sekolah seperti apa yang di inginkan. Apakah sekolah umum, sekolah berbasis agama. sekolah negeri, sekolah swasta. Atau pilih fullday atau boarding school? Setelah itu baru orang tua memberi masukan kepada anak jika ternyata pilihan orang tua berbeda dengan anak. 

Biasanya kurleb satu tahun saya kasih waktu untuk anak memilih dan menentukan sekolah seperti apa yang dia inginkan. Seperti saat anak mau lulus SD, di awal semester saya sudah membuka pembicaraan tentang SMP. di semester dua biasanya kerjasama dengan sekolah untuk menyesuaikan denganbakat minat anak. Jadi orang tua mendapatkan banyak data untuk menentukan sekolah yang tepat dan bisa mengakomodir semua kebutuhan anak.


4. Cari tahu kelebihan dan kekurangan sekolah
Karena tidak ada sekolah yang sempurna, ya jangan dicari. Tapi carilah yang mudaratnya lebih kecil. Bisa dengan mengadakan kunjungan ke sekolah yang dimaksud. Bertanya pada alumni sekolah tersebut, bisa juga bertanya ke tetangga kanan kiri. Yang perlu diingat kita mencari kelebihan bukan untuk menjadi tekad agar bisa masuk ke sekolah tersebut. Demikian juga mencari kekurangan bukan untuk menjatuhkan .


5. Kenali juga lingkungan sekolah
Ini juga perlu dikenali ya men temen. Karena faktor lingkungan itu sangat berperan dalam membentuk perilaku anak. Pernah mendengar keluhan orang tua yang anaknya berubah sejak masuk ke sekolah baru. Mulai merokok, rambut dicat, dan sering banget pulang jauh melebihi jam sekolah. Setelah diteliti ternyaat si anak terpengaruhi oleh lingkungan sekitar sekolah. Ada juga anak yang tiba-tiba mogok sesekolah. Ternyata oh ternyata karena si anak takut setiap hari kena palak dan bully karen alingkungan sekolahnya terkenal tempat biasa tawuran antar pelajar. 


6. Fasilitas sekolah
Bukan hanya fasilitas di dalam sekolah seperti laboratorium, perpustakaan, lapangan, ruang ini itu, tapi saya juga memikirkan jalur transportasi anak. Kalau sekolahnya cukup jauh ( kadang jarak di peta dengan kenyataan suka beda hehehe ), pastikan apa sekolah punya layanan jemputan atau tidak. akan berbeda jika anak sudah besar dan bisa menggunakan transportasi umum atau bus sekolah.  Jangan sampai anak kesulitan mencapai sekolah hanya karena kita mengejar mutu dan kualitas sekolah. Anak bisa merasa bosan dan malas ke sekolah. Lebih parah lagi kalau anak sampai merasa tidak punya tenaga karena sudah terkuras selama perjalanan menuju sekolah. Percaya deh, itu juga bisa menyebabkan masalah pada anak.

Nah, itu yang bisa saya tulis di postingan ini Semoga bermanfaat yaaa

Wassalamu'alaikum bye bye men temen...

Sabtu, 01 Juni 2019

Jangan Jadi Hamba Ramadhan!

Di langit subuh, bulan sabit makin mengecil. Ya, bertanda bulan suci akan segera usai. Situasi tarawih dan sahur sudah mulai sepi. Ngabuburit yang biasanya bikin jalan depan komplek pun mulai lengang. Para penjual dan warung-warung mulai banyak yang off, mau mudik alasan mereka. Ada juga yang beralasan, karena di pasar pun barang dagangan sudah susah didapat. Sekarang yang rame bukan di masjid lagi, tapi di mall atau jalan tol hehehe.

Hasil gambar untuk bulan sabit
https://cdn.pixabay.com/photo/2017/04/12/18/07/crescent-moon-2225249_960_720.jpg

Ya, sesuai sunnatullah  Ramadhan pasti akan berlalu. Sedih, bahagia, mau atau tidak mau pasti akan terjadi. Mungkin yang bisa kita lakukan selain menjaga semangat di hari- hari akhir Ramadhan adalah mengevaluasi amal dan kebiasaan baik di bulan suci. Serta mencanangkan apa yang akan dijaga, dirawat dari kebiasaan baik ini di bulan-bulan selanjutnya.

Memang sih, tidak akan sama. karena Ramadhan itu istimewa. Tapi jangan sampai kita habis-habisan beramal di Ramadhan doang. Sementara di bulan-bulan lainnya malah malas atau seadanya. Jangan sampai ada kesan kita itu hamba bulan Ramadhan, karena beramal dengan giat di bulan itu. Tapi tetaplah jadi Allah yang terus menghamba dan beribadah kepada Allah baik di dalam maupun di luar Ramadhan. Bisa kan gaess?

Prof. Dr. K. H. Ahmad Satori Ismail yang merupakan Ketua Ikatan Dai Indonesia ( IKADI ) mengingatkan agar jangan sampai terjadi pengkultusan bulan Ramadhan. Meskipun di bulan ini amal sunnah dinilai seperti amal wajib di bulan lainnya, pahala kebajikan dilipat gandakan, tapi jangan sampai terjadi pengkultusan ke bulan Ramadhan. "Setiap muslim hendaknya menyadari posisi sebagai hamba Allah, bukan hamba Ramadhan." ( Republika.co.id/15juli2016)

Hal ini selaras dengan cita-cita menjadikan Ramadhan sepanjang masa. Dalam artian semangat dan amaliyah yang disuburkan di Ramadhan akan terus terjaga di luar bulan suci. Jika di Ramadhan kita terbiasa menahan nafsu, menjaga hati, lisan, mata dan menjaga dari perbuatan dosa, semestinya itu pun tetap di lakukan di Syawal sampai Sya'ban. Jika di Ramadhan kita terbiasa shalat malam, tafakur, bersedekah, berlomba-lomba dalam kebaikan, maka di bulan lainnya pun tetap bisa diteruskan kebiasaan baik ini. Intinya kalau kata Prof. Kyai Satori adlaah upaya  meningkatkan kualitas dan kuantitas ibadah tidak terhenti pada Ramadhan saja.

Beberapa ulama berpendapat bahwa salah satu tanda diterimanya ibadah Ramadhan adalah kebaikan yang kita lakukan melahirkan berbagai kebaikan lainnya. Ya, jadi amal yang dilakukan tidak berhenti saat di bulan puasa saja. Tapi terus berupaya untuk melanggengkan amalan. Dan itu adalah satu hal yang dicintai Allah Swt. 

Upaya yang mesti dilakukan agar tetap terjaga semangat di luar Ramadhan adalah memperkokoh ilmu agama. Dengan ilmu maka amal yang dilakukan pun akan berdasar. Ngaji lagi gaess..., jangan berhenti. Jangan males dan banyak alasan kalo diajak ke kajian hahahay. Ah ya, ada juga yang bisa dilakukan nih, dengan berkomunitas bersama dengan orang-orang yang satu tujuan, yaitu beramal sholeh. Bahasa kerennya sih berkumpul bersama dengan orang-orang sholeh ya gaess... ( hehehe ).  

Semoga di tengah kesibukan mudik dan aroma Lebaran, kita tidak kehilangan kemulian di akhir Ramadhan. Semoga Allah memilih kita menjadi orang-orang yang mendapatkan lailatul qadar, aaminn Allohumma aamiin...***


Minggu, 17 Maret 2019

Mengenal Sejarah Islam di New Zeland

https://en.prothomalo.com/contents/cache/images/800x500x1/uploads/media/2019/03/15/901464ac38d050d30e44b8fa8f785d2a-1.jpg
https://en.prothomalo.com/contents/cache/images/800x500x1/uploads/media/2019/03/15/901464ac38d050d30e44b8fa8f785d2a-1.jpg
Jum'at 15 Maret 2019, dunia digemparkan oleh kabar aksi teroris di Selandia Baru ( New Zeland ). Sebuah kabar penembakan di dua mesjid di Cristcruch yang memakan korban totalnya 49 orang dan puluhan orang terluka.  41 di masjid Al Noor , 7 di masjid Linwood dan 1 meninggal di rumah sakit setempat. Dua orang WNI juga dikabarkan ikut menjadi korban luka dan 1 korban meninggal  penembakan yang dilakukan oleh Branton Tarran - pria yang berasal dari Australia ini.

Banyak yang terkejut dengan kejadian ini. Selama ini Selandia Baru dikenal sebagai negera yang aman,ramah dan banyak memiliki tempat-tempat dengan pemandangan menakjubkan. Yang sering dijadikan tempat syuting film-film terkenal. Bahkan Ust. Salim A Fillah dalam postingannya di IG menyebut negara ini sebagai negara Lord of The Ring. 

Sebagai umat Islam, kaget luar biasa saat membaca berita ini di lini massa. Ikut berduka, ikut marah. Jujur, enggak kuat  saat harus melihat video penembakan yang membabi buta. Air mata langsung keluar. Walau akhirnya yang keluar hanya doa-doa untuk korban. Semoga khusnul khatimah, semoga ditempatkan di tempat yang terbaik di sisi Allah.Sungguh mereka tidak mati, mereka hidup dan kembali kepada Sang Khaliq.
 
"Dan janganlah kamu mengatakan terhadap orang-orang yang gugur di jalan Allah, (bahwa mereka itu ) mati; bahkan (sebenarnya) mereka itu hidup, tetapi kamu tidak menyadarinya." QS. Al Baqarah : 154



Sejarah Islam di New Zeland

Dari tirto.id dijelaskan bahwa Islam masuk Selandia Baru pada abad ke 19, yaitu mulai tahun 1855. Menurut data sensus, pada 1855 terdapat dua orang Muslim yang tercatat di Selandia Baru. Sensus 1861, tercatat empat orang Muslim tercatat di negara itu. Sensus pada 1867 menjadi salah satu titik terang populasi Muslim di Selandia Baru. Saat itu pemerintah di wilayah Otago mengundang orang Cina atau Tionghoa untuk bekerja di tambang emas.

Warga Cina yang tertarik bekerja di Otago sebagian besar berasal dari Cina selatan, yang mmemiliki penduduk beragama Islam tetapi dalam jumlah kecil. Pada 1871, jumlah warga Cina yang masuk di Otago meningkat. Hal ini diindikasi menjadi cikal bakal hadirnya beberapa Muslim dalam rombongan pekerja dari Cina Selatan ke Selandia Baru.

Sensus 1874 membuktikan dengan terdapat 15 warga Cina yang bekerja di Otago-Selandia Baru adalah Muslim. Sejak saat itu, Islam terus berkembang. Pada 1874 tercatat sejumlah Muslim berada di daerah lainnya di Selandia Baru. Satu warga Muslim tercatat di Ladang Hauraki di Auckland. Penduduk Muslim pun terus meningkat menjadi 39 orang pada sensus 1878 di Selandia Baru. Populasinya makin bertambah seiring masuknya imigran lainnya.

Beberapa pria India Punjabi dan Gujarat bermigrasi ke Selandia Baru pada 1890-an dan 1900-an. Orang Gujarat mendiami kota-kota di Canterbury. Mohammad Kara, seorang Gujarat pertama yang tercatat di Selandia Baru. Ia bermigrasi ke Afrika Selatan dan kemudian pada 1907 datang ke Selandia Baru. Ia menetap di Christchurch dan membuka sebuah toko kecil.

Putranya yang bernama Ismail datang ke Selandia Baru pada 1921. Kara, digambarkan oleh Leckie sebagai Muslim Gujarat pertama di Selandia Baru dan kemudian menjadi presiden Asosiasi Muslim Canterbury.

Dari REPUBLIKA.CO.ID menjelaskan bahwa sejak tahun 1920 pemerintah Selandia Baru memperketat masuknya imigran dengan membuat aturan pembatasan imigran. Sehingga populasi umat Islam di Selandia setelah Perang Dunia II tidak kurang dari 100 orang. Pada 1950, anak cucu mereka menikah dan menetap, hingga populasi Muslim di Selandia Baru mencapai 200 orang.

Pada pertengahan tahun 1960, kebijakan imigran mulai lebih longgar. Sehingga banyak tenaga kerja profesional dari berbagai negara Asia. Mahasiswa Muslim juga banyak yang datang untuk melanjutkan pendidikan di universitas Selandia Baru. Sehingga tidak heran, jika jumlah Muslim di masa itu melunjak hingga 2.500 orang pada 1986. Setelah 1986, imigran muslim semakin banyak berdatangan. Mereka banyak yang melihat kesuksesan imigran yang telah menetap di Selandia Baru. 



Pertumbuhan Muslim di New Zeland 

Masih dari  REPUBLIKA.CO.ID komunitas Muslim di Selandia Baru akan terus tumbuh. Menurut sensus pemerintah Selandia Baru April 1874-an pada 1950 hanya 150 pengikut Islam. Sensus 1996 mencatat populasi Muslim kurang dari 14 ribu. Tapi sejak 2001, populasi Muslim di negeri Kiwi ini  telah meningkat 52,6 persen. 

Menurut sensus terakhir yang dilakukan pada 2006, ada 36.072 pengikut Islam, sebagian besar berasal dari Asia.  Pada 2030, sesuai data Pew Research center diperkirakan akan bertambah 100 ribu pemeluk Islam baru di Selandia Baru.***


Wallohu a'lam bishowab
Sumber :
https://tirto.id/sejarah-umat-muslim-di-selandia-baru-djBD
https://www.republika.co.id/berita/dunia-islam/dunia/pog2dt320/jejak-islam-di-selandia-baru-dan-populasi-muslim-yang-tumbuh



Rabu, 13 Maret 2019

Ini Ghozwul Fikri, Nak!

Sebenarnya sudah pengin menulis tentang hal ini seminggu yang lalu, sepulang mengikuti kajian PERMATA yang bekerjasama dengan AILA ( Aliansi Cinta Indonesia ). Tapi nemu pemantiknya kemarin sore, alhamdulillah. Qadarullah, tercipta obrolan bernas bersama tiga anak gadis menjelang maghrib. Tidak ada judul taklim, hanya obrolan sepulang sekolah yang santai tapi bermakna.

Awalnya saya dibuat gundah gulana dengan kiriman dan diskusi di grup WA. Temanya tentang hari perempuan sedunia dan aksi pawai pada tanggal 8 Maret kemarin. Ya, dan seperti sudah diduga, pawainya pasti diikuti dengan isue- isue gender dan yang lagi panas-panasnya yaitu tuntutan agar RUU-PKS segera disahkan. Jujur, saya agak lama pas foto berisi gambar bendera pelangi dengan tulisan pelangi - pelangi ciptaan Tuhan. Kalau enggak peka dan enggak paham dengan teori ghozwul fikri, pasti tanpa sadar akan membenarkan apa yang mereka kampanyekan. Minimal diri jadi menerima yang penting enggak ikut-ikutan, hemm...


Ghozwul Fikri- Mengingat lagi...

Ghazwul Fikri
https://bisikaniman.files.wordpress.com/2015/05/ghazwul-fikri.jpg



Semasa SMA dan kuliah rasanya sering mengikuti kajian yang isinya membahas hal ini. Bahkan dalam buku "Surat untuk Muslimah" -by Quanta Elex Media , saya juga menuliskan tentang perang pemikiran ini. Ya.., artinya memang menyeramkan. Demikian juga dengan anak saya yang baru mau masuk akil baligh, pas dengar istilah perang pemikiran pun langsung mengkeret,asli takut.  Dan tujuannya tidak kalah bahaya dari perang secara fisik. Dari sejarahnya perang pemikiran atau ghazwul fikri ini lahir karena menyadari bahwa umat Islam itu tidak bisa dikalahkan kalau diserang secara fisik langsung. Bakalan butuh waktu ratusan tahun dan dana tak sedikit untuk bisa menang. Karena itu lahirlah ide untuk menjauhkan umat Islam dari keislamannya melalui jalan halus, yaitu propaganda-propaganda yang tidak disadari sebagai senjatanya.

Bahkan di zaman now, mereka membungkus propaganda-propaganda mereka dengn istilah yang disamarkan. LG*T disebut kaum pelangi, zina disebutnya memadu kasih,  riba disebut bunga, kebebasan disebut hak azasi,  serakah terhadap dunia disebut kebutuhan hidup, kerusakan moral dibilang modern, cara makan ala barat disebut table manner, pornografi disebut seni, kesenangan yang melalaikan dinamai hiburan dan lain sebagainya.


https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhl26-7Ftq7uSFPEsgfX_FzRdqodg12YyiD806Y661gtJC3BQR7RFijG4EDqlrRufO85CK4FsJmrj7HKKOzKiLzCwZq6qZHOsFPRwL7Z-gnZw_m3a3mJmOuooza_sJVevD1nPDqBIWi7Gs/s1600/Ini+Beberapa+Cara+Ghazwul+Fikri+Dalam+Menyerang+Umat+Islam.jpg

 Tujuannya apa?

Tujuan utamanya yang jelas melemahkan umat Islam dengan cara halus. Merusak pola pikir mereka sehingga umat mulai berkurang keyakinan terhadap ajaran Islam. Bahkan lama-lama merasa malu dan alergi. Karena merekasudah termakan untuk mengedepankan logika dari pada iman, maka ajaran Allah disebut sudah kuno, tidak dinamis , kaku. Islam digambarkan teroris, fanatik, garis keras, terbelakang. See...sudah banyak yang seperti ini kan sekarang?

Dan kalau sudah rusak pemikirannya maka gaya hidup akan mengadopsi gaya barat. Maka jangan kaget kalau akhlak pun makin merosot. Tidak ada lagi sopan santun, adab karena semua itu dianggap kuno. Urat malu benar-benar sudah putus sampai mereka akan berzina pun di pinggir jalan. Bahkan dalam sebuah hadist di katakan, bahwa kelak akan datang suatu zaman dimana umat Islam betul-betul seperti Yahudi dan Nasrani. Bahkan mereka berzina di depan pintu pun diikuti. 

Selanjutnya melemahkan ruh ukhuwah, sehingga tidak ada lagi perasaan satu tubuh sesama umat Islam. Budaya EGP sangat terasa, sehingga yang mengingatkan akan mendapat hujatan. Yang berkomentar sesuai kebenaran akan dibully, dianggap sok suci. Akibatnya banyak yang cukup merasa agar diri selamat sendirian, "Ah...yang penting gue enggak, itu mah urusan mereka sendiri." Mirip banget sama budaya barat kan, yang semua dimasukkan dalam privasi. 

Hilangnya ruh ukhuwah juga bisa dilihat dari hilangnya empati sesama muslim. Saat mendengar kaum muslim di belahan bumi yang lain sedang tertindas, jargonnya umat yang di dekat kita saja masih banyak yang butuh bantuan. Atau malah dipelintir dari yang awalnya isue agama jadi isu ekonomi semata. Sudah banyak juga kan yang kayak gini?


So, Apa yang Mesti dilakukan?



1. Minta penjagaan dari Allah Swt.
Ingat, kita ini hidup di akhir zaman. Dimana fitnah-fitnah begitu kuat menghadang. Tapi bukan berarti tidak ada  harapan. Minta penjagaan dari Allah dengan kita berikhitar menjaga aturannya, menjaga ajarannya. lakukan semua perintah Allah dan jauhi laranganNya. karena itu perlu banget  mempelajari Islam secara benar lewat sumber yang benar juga. Karena sekarang kan banyak juga ulama-ulama Su' yang bukannya mendekatkan ke Allah malah menjauhkan dari keridhaanNya. 

2. Berdekatan dengn Qur'an dan sunnah Nabi
Mulailah dengan membiasakan membaca Qur'an dalam keseharian kita. Ya kali bisa langsung deket tanpa berusaha membuka Qur'an, membaca dan metadabuurinya. Targetkan, bangun tidur yang dibaca pertama kali ya Qur'an, jangan gadget hehehe. Mulailah biasakan kehidupan kita diselaraskan juga dengan sunnah Nabi. Kalau jelas hadistnya shahih ya laksanakan, kalau enggak jelas ya tinggalkan saja.

3. Menumbuhkan kebanggaan pada Islam dengan memahami sejarah
Islam dulu pernah berjaya hampir di setengah dunia ini lho. Dan semua maju di bawah kepemimpinan Islam. Dari mulai ekonomi, budaya sampai ilmu pengetahuan. Saat Islam berkuasa semua hidup aman, tidak ada penghapusan agama apalagi ras suku bangsa tertentu. Tapi saat Islam tertindas, umat Islam banyak yang tertindas, tersiksa bahkan dibinasakan dengan cara yang keji.

4.Berkumpul dengan orang-orang shalih
Biar kalau kita salah ada yang mengingatkan. Biar kalau kita tidak tahu ada yang kasih tahu.Karena keimanan seseorang itu bergantung temannya lho. Temannya baik bakalan jadi baik, temannya jelek ya bakalan terjun bebas. Saya pernah nonton di youtube pengakuan mantan transeksual ( istilah yang umum transgender ), yang bertobat karena pengaruh teman. Saat dia berteman dengan yang mendukung hawa nafsunya boro-boro pengin jadi laki-laki lagi sesuai kodratnya. Tapi saat bertemu dengan teman yang baik yang mengingatkan dia untuk senantiasa sholat, perlahan dia pun merasa malu dan akhirnya bertobat. 

5. Jangan cuek dong...
saling mengingatkan dalam urusan kebenaran itu wajib lho. Dakawah dengan perbuatan dengan lisan dengan tulisan gampang jaman now. Jadikan postingan di medis sosial kita bermanfaat, sebagai lahan amal jariyah ya. Intinya sih,  jangan sholeh sendirian, jangan bener sendirian. Karena seorang muslim itu harusnya jadi rahmat buat lingkungan sekitarnya. Jangan kalah sama Nussa ya...( cita-citanya pengin ngajak uma,abah, rara dan teman semua masuk syurga ) 😀.


Wallohu a'lam bishowab...



 
                             

Selasa, 29 Januari 2019

7 Manfaat Mendongeng atau Membacakan Buku Cerita untuk Anak

picture by google



Salam teman- teman semua, jumpa lagi di tahun 2019 nih! 
Masyaa Allah, waktu memang cepat sekali bergerak ya.  Mau diisi dengan kegiatan bermanfaat maupun tidak namanya waktu tidak pernah kembali. Bergerak maju tidak pernah mundur. Maka jangan sampai waktu yang sudah dijatah oleh Sang Khaliq malah berlalu sia-sia, asli merugi namanya.


Di awal tahun 2019 ini agenda yang baru saja saya ikuti adalah Program Pembekalan bagi Pengajar Taman Pendidikan Al Qur'an. Acaranya yang memang sangat dibutuhkan untuk mengupgrade pemahaman, semangat bahkan spirit para pengajar di TPA Al Ukhuwah ini memang sudah dirancang sejak akhir Desember tahun kemarin. Qadarullah, baru terlaksana pada tanggal 22-23 Januari kemarin. Penginnya sih lama dan materinya juga komplit, tapi menimbang ini itu akhirnya diputuskan hanya dua hari dengan memberikan 4 materi yang harapannya bisa jadi pegangan atau dasar dalam memberikan pengajaran pada anak-anak TPA. 

doc pribadi
Selain sebagai peserta, saya juga dipercaya untuk memberi pelatihan cara mendongen yang menarik. Katanya sih, ini masih katanya lho cara saya mendongeng menarik. Bahkan bagi guru-guru yang kebetulan ikut bareng juga katanya seru. Walaupun bagi saya itu sih hanya hasil dari sebuah proses panjang yang saya lakoni sejak si sulung lahir. Terlebih karena saya juga penulis buku anak maka membaca cerita anak memiliki keasyikan tersendiri. Dan saya ingin membaginya kepada anak-anak.

Sebelum berpanjang lebar tentang tips mendongeng yang menarik, sebaiknya cekidot dulu yuk menfaat dari mendongeng. Yuk yuk yuk...!


7  Manfaat Mendongeng atau Membacakan Cerita 

Hampir semua pakar parenting sepakat bahwa mendongeng adalah satu metoda mendidik yang sangatbaik. Juga memberikan dampak positif dalam tumbuh kembang anak. Orangtua bisa menanamkan sifat-sifat dan karakter baik melalui cerita. Berikut beberapa manfaat yang bisa didapat dari mendongeng atau membacakan cerita untuk anak .

1. Membangun Bonding ( Kedekatan ) Anak dengan Orangtua
Setelah seharian sibuk dengan aktifitas masing-masing maka momen mendongeng atau membacakan cerita akan mencairkan suasana di rumah. Anak merasa disayang, diperhatikan karena bisa berdekatan dengan orangtua. Hal ini akan membuat ikatan batin, kedekatan serta kepercayaan anak pada orangtua terjalin dengan baik. Sehingga saat anak merasa dekat dengan orangtua, akan akan lebih berani mengungkapkan perasaan ataupun apa yang dialaminya karena merasa aman dan nyaman.

2. Menumbukhan Daya Imajinasi
Imajinasi sangat penting dalam perkembangan daya pikir anak. Imajinasi akan membuat anak kreatif sehingga akan bersemangat atau terdorong menemukan solusi saat menghadapi masalah. Imajinasi juga memudahkan anak-anak memahami jalan cerita, sehingga anak akan belajar berlogika atau mengetahui sebab akibat. Dari dongeng yang didengar akan menambah kekayaan kosakata anak-anak. Sehingga mereka mudah berkomunikasi dan mengekspresikan perasaan maupun pendapat kepada orang lain.



3. Menambah Wawasan Anak
Ketika mendengarkan cerita maka banyak informasi baru yang didapat oleh anak-anak. Mereka lebih mudah dibawa masuk ke dalam dunia baru. orangtua bisa menderitakan tentang sejarah, binatang, tumbuhan, manusia bahkan tentang Sang Khaliq.


4. Menumbuhkan Minat Baca
Mengajari anak membaca tidak menjamin anak memiliki minat baca tinggi. Terlebih jika kemampuan membaca hanya untuk memenuhi syarat masuk sekolah tertentu. Sementara mendongeng atau membacakan cerita akan membuat anak terpacu mendongengkan ke orang lain, sehingga dia pun akan terpacu untuk menambah bacaannya.


5. Menanamkan Pesan-pesan Positif  pada Anak
Dengan mendongeng pendidik atau orang tua bisa menanamkan pesan-pesan moral yang baik tanpa terkesan memaksa apalahi menggurui. Anak cenderung lebih mudah menerima dan mengikuti sifat serta karekter baik di tokoh cerita yang didengarnya. Karena itu sebaiknya, hindarkan membacakan cerita dari tokoh yang awalnya suka berbuat buruk lalu di akhir cerita berbuat baik, karena akan membuat si anak berpikir  boleh berbuat buruk asal nanti berbuat baik. Sebaiknya berikan cerita yang mengandung pesan moral positif saja jauh dari upaya atau trik tipu-tipu. Dongeng seperti si kancil mencuri timun sebaiknya diubah jalan ceritanya, karena ada pesan negatif yang bisa diikuti oleh anak yaitu mengambil milik orang lain dan upaya tipu menipu walau dibungkus kecerdikan.


6. Belajar Mengenali Emosi
Saat mendengar cerita anak akan bejar tentang berbagai emosi yang dirasakan si tokoh. Anak tahu sedih saat kehilangan sesuatu atau disakiti. Anak juga bisa belajar bahagia saat mendapatkan apa yang selama ini dicita-citakan.


7. Melatih Daya Ingat
Saat dibacakan cerita anak-anak akan berkonsentrasi sekaligus mengingat-ingat dari nama si tokoh sampai jalan cerita. Dan saat mereka lupa atau merasa ada yang tidak paham akan memancing untuk bertanya tentang banyak hal. Atau cobalah sekali-kali menanyakan ulang cerita atau dongeng yang sudah diberikan oleh Ayah Bunda. Itu juga bisa dijadikan metoda mengasah daya ingat dan konsentrasi anak.

Tips Mendongeng  atau  Membacakan Buku Dongeng dengan Mudah

( By Rona Mentari – Juru Dongeng Keliling )

Nah, agar kita bisa nyaman dalam mendongeng bahkan menarik, yuk belajar dari tips-tips dibawah ini. Lalu, selamat beraksi ya teman-teman :)
 



1. Pastikan buku yang akan dibacakan atau didongengkan sudah dibaca sebelumnya. Bisa dua atau tiga kali, sehingga tokoh dan isi cerita sudah dipahami.


2. Baca judulnya dengan tepat dan siapa pengarangnya. Maksudnya agar anak belajar sastra


3. Pastikan posisi buku dengan tepat, yaitu menghadap ke pembaca. Sehingga anak-anak melihat isi buku dan tidak penasaran.


4. Mainkan vokal dan intonasi suara anda, untuk membedakan tokoh satu dengan tokoh lainnya. Hal ini akan memudahkan anak mengenal tokoh.


5. Interaksi dengan anak, bisa dengan menanyakan dari kalimat di buku yang dibaca.***