Senin, 21 Maret 2016

Mencetak Womanpreneur lewat Training 100 ribu

Sebagai pebisnis yang sudah banyak makan asam garam, keuntungan sebesar-besarnya bukanlah tujuan satu-satunya bagi Indari Mastuti. Berawal dari pengalamannya membangun Indscript Creative di tahun 2007, serta usahanya dalam menyelamatkan perusahaan dari kebangkrutan, Indari memiliki keinginan besar untuk berbagi ilmu. Karena bagi peraih juara Wirausaha Muda Mandiri ini, ilmu adalah hal yang bisa membuat pelaku usaha bertahan di saat kondisi sulit atau pun terpuruk.
 
Itu lah yang membuatnya membuka lini baru di Indscript, yang khusus bergerak dalam bidang training. Indscript Training Center dibuat oleh ibu dua anak ini sebagai pusat pelatihan para pebisnis perempuan. Baik yang belum jadi pebisnis, sudah memiliki usaha, hingga yang bisnisnya sedang terpuruk. Melalui pelatihan ini, CEO di bidang kepenulisan dan training ini, akan berbagi ilmu.  Tak tanggung-tanggung, Indari selalu mendorong peserta training untuk segera action atau beraksi mempraktekan ilmu yang sudah didapat. Sehingga skill yang dimiliki pun akan meningkat.

Itu lah yang membuat konsep training Indscript 10% teori dan 90% praktik. Pelatihannya memanfaatkan ponsel dan jaringan internet, melalui voice training via What’s App. Lamanya kelas pelatihan sekitar 2 jam.  Belum puas? Tenang saja karena setelah kelas pelatihan masih ada pendampingan selama 2 minggu yang dilakukan oleh Indari. Jadi setiap peserta bisa memanfaatkan masa pendampingan untuk berdiskusi kapan saja dengannya.


http://emakpintar.asia/_design/_core/site-assets/images/bg/indari.png






“Tahukah jika satu-satunya yang akan menyelamatkan Anda dari semakin sulitnya kondisi usaha adalah dengan meningkatkan SKILL . Persaingan yang ketat tidak akan Anda menangkan dengan modal uang, produk bagus, lokasi usaha strategis. Tapi Anda bisa bertahan, berkembang dan melesat hanya dengan ILMU. Jadi  perbesarlah BELANJA ILMU Anda!” Tegasnya.






Inovasi baru diluncurkan Indscript pada akhir Februari 2016. Yaitu dengan mengadakan paket training serba 100 ribu. Harapannya tentu saja mencetak banyak woman entrepreneur di Indonesia.  Temanya pun melimpah, mencapai 16 tema yang bisa dipilih hanya dengan berinvestasi sebesar Rp 100.000,-/ trainingnya. Antara lain, Memulai Bisnis dari Nol, Get 100 Reseller, Status Jadi Duit, Satu Kali Nyetatus Langsung Closing, Sales Plan, Busy Nggak Bikin Keki ( tentang manajemen waktu ), Omzet Puluhan Juta/Bulan, Bagaimana?  Atau Anda tertarik dengan tema-tema berikut, Cepat Balik Modal, Time Management IRT, BC Langsung Closing, 7 Kesalahan Dalam Mengelola Keuangan, Berani Jualan Online dan 1 Bulan Naik Omzet, Memprospek Langsung Deal, Copywriting for direct selling, Complain langsung closing.


Indari memberi sedikit bocoran apa yang akan di dapat peserta dari training Memprospek Langsung Deal. Peserta akan mendapatkan rahasia sepuar cara komunikasi yang berakhir dengan pembelian. Juga bagaimana mencari tahu sisi percakapan terbaik untuk menawarkan produk atau membuat konsumen bertransaksi dengan senang hati hingga omzet pun naik. Nah bagi yang ingin memperlajari cara membangun brand di media sosial, atau cara me-rebrand diri di social media, Anda bisa mengikuti training Status Jadi Duit. Bahkan Anda akan diajari untuk menemukan brand paling tepat di medsos. Termasuk menemukan pasar yang tepat untu produk Anda.


Pernahkah ada yang bilang cara Anda berjualan membosankan? Nah, coba ikuti training Status Langsung Closing. Di sini, akan ada trik asyik cara berkomunikasi yang menyenangkan, bahkan membuat konsumen betah dan nyaman hingga terus-terusan order. Untuk training Copywriting for Direct Selling, akan ada pelatihan untuk membuat iklan yang menarik dan mudah. Serta membuka komunikasi dengan calon konsumen langsung terpikat dan langsung beli,  mampu menemukan benefit produk yang berbeda. Dan yang paling penting bisa membuka komunikasi dengan calon konsumen tanpa kesan menyebalkan.


 

Bagi yang ingin meningkatkan omzet siapkan diri Anda untuk mengikuti training Omzet Puluhan Juta/Bulan, Bagaimana? Di sini peserta akan mendapatkan bocoran tenik membreakdown omzet bulanan menjadi harian, teknik mengejar omzet, teknik memaintenance pelanggan juga teknik menjual lebih cepat. Atau bagi Anda yang bingung karena usaha tidak balik-balik modal, coba ikuti Cepat Balik Modal. Akan ada tips praktis mengenai apa itu modal yang sesunggungnya, menghitung BEP, investasi aset dan mengejar omzet.   

Inovasi ini mendapatkan sambutan yang luar biasa. Terbukti hingga awal Maret 2016, peserta yang siap mengikuti training mencapai angka 100 lebih, Wow.  Masih ada kesempatan kok bagi yang berminat mengikuti paket training serba 100 ribu ini. Hubungi saja konsultan Indscript yang saat ini juga sudah mencapai 100 perempuan. Anda juga bisa mengirimkan pertanyaan via inbox di Fan Page Indscript News Update Online. Nah, bagaimana dengan Anda, masih berkutat dengan bisnis yang begitu-begitu saja? Ikutan training bisnis di Indscript yuk... ***

Keterangan: Semua gambar diambil dari website emakpintar.com
 

Kamis, 17 Maret 2016

Yuk, Penuhi Pajak Pribadi Pada Waktunya!



 http://emakpintar.com/wp-content/uploads/2015/11/zeti-arina.jpeg 
 
Melemahnya ekonomi dan beberapa faktor lain, menyebabkan banyak badan usaha yang gulung tikar. Kondisi ini tentu saja berimbas pada  menurunnya penerimaan pajak dari sektor pajak badan usaha. Pemerintah pun menerapkan kebijakan untuk lebih mengenjot pemasukan dari wajib pajak pribadi. Karena bisa jadi meski perusahaan bangkrut pemilikinya masih tetap kaya dan bisa membayar PPh –nya.

Mengingat 31 Maret adalah batas akhir pembayaran pajak pribadi, Zeti Arina terus melakukan mengedukasi wajib pajak pribadi untuk memenuhi kewajiban membayar pajak pribadi. Wajib pajak pribadi adalah orang yang memiliki penghasilan baik sebagai direktur dari sebuah atau beberapa perusahaan, komisaris, pemilik saham, pegawai di tingkat apa pun ( atas, menengah maupun bawah ) dan pegawai mandiri seperti dokter, pengacara, notaris dan lain sebagianya.  Konsultan pajak  ini juga mengingatkan bahwa keterlambatan membayar pajak hanya akan merugikan diri sendiri.  

Wajib Pajak Pribadi harus melaporkan penghasilan dengan mengisi dan mengirim SPT. Penghasilan yang dimaksud adalah penghasilan yang didapat dari usaha ( seperti berdagang, memproduksi barang dan sebagainya ), penghasilan sebagai pegawai dan penghasilan pegawai mandiri. Yang akan dilakukan oleh pemeriksa adalah mengecek angka-angka yang tertera dalam SPT.

Penghasilan yang diinvestasikan dalam bentuk saham, deposito, sewa, tabungan, hak kekayaan intelektual, properti dan lain-lainnya juga harus dilaporkan.  Bentuknya adalah dividen ( pembagian keuntungan atau laba kepada pemegang saham ), bunga, royalti atau capital gain. Karena pemeriksa akan meminta dokumen dan informasi yang berhubungan dengan bukti kepemilikan dan menelusuri berbagai perubahan atau mutasi yang terjadi terhadap investasi. Maka,  sebaiknya wajib pajak menyiapkan berkas-berkas yang dibutuhkan.

Daftar biaya hidup ( berisi rincian selama periode tertentu, umumnya adalah bulanan ) juga harus dilaporkan. Pelapor akan mengisi jumlah rata-rata pengeluaran untuk makan minum, telepon/komunikasi. Listrik, air, transport/BBM, langganan koran/majalah dan biaya-biaya lain yang dikeluarkan secara rutin. Karena pajak yang akan dibayar tergantung dari besarnya penghasilan sesungguhnya, maka pemeriksa akan menilai keseimbangan antara pengeluaran dan penghasilan yang didapat oleh pelapor. Lain soal, jika ternyata pelapor adalah orang yang memiliki pengeluaran besar dengan penghasilan kecil karena dia mendapat warisan atau hibah. Pemeriksaan keseimbangan juga biasanya tidak diperlukan untuk orang yang berkategori jetset atau super kaya.

Bagi karyawan perusahaan,   berkas formulir 1721-A1 sangat diperlukan dalam membuat laporan pajak. Formulir itu merupakan bukti bahwa seseorang yang berstatus pegawai telah membayar pajak dari penghasilan yang diperolehnya setiap bulan dalam satu tahun melalui perusahaan pemberi kerja. Zeti juga mengingatkan untuk membuat laporan pajak bagi yang baru memiliki NPWP. Penghasilan yang dilaporkan disesuaikan dengan tahun perolehan.
Nah, bagi yang ingin menghitung pajak pribadi sendiri, ikuti langkah-langkah yang diberikan oleh Zeti Arina di bawah ini:
1. Hitung penghasilan bruto yang didapat tiap bulan. Penghasilan bruto ini didapat dari gaji pokok, tunjangan dan premi jaminan yang sifatnya dibayar teratur, uang lembur, uang perjalanan dinas, bonus, termasuk uang cuti.
2. Hitung total pengurangan. Antara lain biaya jabatan (sekitar 5% dari gaji pokok), iuran pensiun (sekitar 2 % dari gaji pokok), iuran Jaminan Hari Tua, (sekitar 5.7 % dari gaji pokok dengan 3.7 % ditanggung perusahaan dan 2 % ditanggung pekerja).
3. Hitung penghasilan bersih sebulan. Caranya adalah angka hasil nomer 1 dikurang angka hasil nomer 2.
4. Hitung penghasilan bersih setahun. Caranya adalah angka hasil nomor 3 dikalikan 12.
5. Hitung penghasilan tidak kena pajak (PTKP). Tergantung status wajib pajak apakah belum kawin, kawin dan belum punya anak (K-0), kawin dan punya anak 1 (K-1), kawin dan punya anak dua (K-2), dan kawin dan punya anak 3 (K-3).
6. Hitung penghasilan kena pajak. Caranya adalah angka hasil nomor 4 dikurangi angka hasil nomer 5.
7. Hitung pajak penghasilan pribadi. Beberapa tarif pajak pribadi adalah 5% bagi yang dibawah 50 juta, 15% bagi yang 50-250 juta, 25% bagi yang 250-500 juta, dan 30% bagi yang diatas 500 juta.
8. Hasil angka nomor 7 dibagi 12. 

Nah, sebelum 31 Maret nanti, sebaiknya segera penuhi pajak pribadi Anda. Karena jika lupa maka wajib pajak akan dikenakan sanksi administrasi 100 ribu plus sanksi bunga 2% sebulan atas kurang bayarnya karena keterlambatan membayar.  Atau bisa jadi 100 ribu saja jika tanpa ada kurang bayar pajak.  Kerugian terlambat membayar pajak tentu saja bukan di denda, tapi  pada turunnya kredibilitas Anda di mata pemeriksa pajak. ***

Sumber lain:
http://katadata.co.id/berita/2016/01/11/kejar-target-2016-pemerintah-bidik-wajib-pajak-pribadi#sthash.Hnx7Emys.dpuf
http://www.pajakpribadi.com

sumber gambar:
http://emakpintar.com/wp-content/uploads/2015/11/zeti-arina.jpeg

Rabu, 16 Maret 2016

Ibu dan Sinetron

Entah sudah berapa lama saya tidak nonton atau mengikuti sinetron. Selain karena memang tidak punya jadwal nonton tivi setelah maghrib, saya lebih memilih kegiatan membaca buku dibanding menikmati cerita yang ditayangkan hampir tiap hari. Semalam saja saat suami pulang, suami sempet ngelirik buku yang saya baca, buku tentang para pahlawan yang terlupakan oleh negeranya sendiri. Itu sebenarnya buku pinjaman si sulung dari perpustakaan. Bukunya cukup tebal dan harus dia review atau simpulkan setelah selesai membacanya dalam waktu 1 minggu.

Sebenarnya bukan karena ingin menjadikan buku itu sebagai pengantar tidur hehehe ( inget ada teman yang bilang kalau baca bisa membuatanya langsung ngantuk ). Tapi saya ingin mengetahui buku macam apa yang anak saya baca. Dan saya juga ingin berdiskusi dengannya saat dia membuat ringkasan. Kan asyik tuh... 

Nah, berbicara tentang sinetron saya ingat dulu nenek saya pernah kegandrungan sinetron yang lagi nge hits di era 2000 awal. Saya saja sempet kaget, kok bisanya nenek saya demen ama cerita gituan. Cerita yang lebih menonjolkan penderitaan dan ketidakadilan. Sebelumnya, saat sinetron belum booming, ada juga tuh jamannya telenovela berjaya. Ampun... itu efeknya bukan hanya ke penamaan anak, tapi juga ke model baju ikut-ikutan pakai nama tokoh telenovela hehehe. Nah, sekarang setelah jaman drama Korea agak surut, munculllah drama-drama ala India yang memikat. Dmulai dari Mahabarata sampai gak tahu lagi tuh judul-judul yang berseliweran di layar kaca. Ada juga yang mengusung produksi negeri Turki. 

Saya dan dua orang ibu yang tidak pernah nonton sinetron dibuat melonggo. Serasa jadi makhluk planet lain yang lagi melancong ke bumi. Sementara ibu-ibu masih bicara tentang tontonan yang katanya kekinian itu, saya malah sibuk mikir. Beberapa waktu lalu, saat ibu saya berkunjung beberapa hari karena si kecil harus dirawat di RS, anak-anak terbiasa nonton tivi setelah maghrib. Dan yang ditonton ya sinetron. Dari mulai tukang bubur and the gank sampai sinetron yang lainnya. Ketika Mbah Uti dah kembali ke kampung, anak-anak masih sempat meniru kebiasaan yang sudah berlaku hampir 3 malam. hanya 3 malam tapi hasilnya kuat banget. Sulit untuk mengembalikan jadwal no tivi after maghrib.

Bayangkan yang setiap hari melihat sinetron, pastinya akan menjadi kebiasaan bahkan menjadi candu. Hidup gak bisa kalau gak lihat tivi dulu. Belum kalau inget cerita hari kemarin, wah bisa-bisa nyesel sampai ubun-ubun kalau sampai kelewat. Padahal tidak ada keuntungan apa pun yang didapat setelah nonton sinetron. Karena kalau diamati sinetron kita itu mirip drama India dan telenovela. Ceritanya tak jauh dari masalah percintaan, selingkuh, pengkhiatanan dibumbui sedikit masalah keluarga. 

Apalagi kalau yang nonton adalah anak-anak, bisa jadi isi kepala anak-anak adalah sinetron doang. Rugi sekali, otak atau kecerdasan anak hanya diisi oleh hal-hal yang tidak diperlukan. Malah bisa memenuhi memori sehingga saat otak diperlukan untuk mencerna pelajaran atau hal-hal yang positif malah tidak berfungsi karena terlanjur tumpul karena jarang dilatih. Beda ceritanya kalau otak atau akal dibiasakan dengan menghapal dan membaca Al- Qur'an. Justru akan akan menjadi lebih jernih dan cerdas. Demikian juga jika dipakai untuk membaca, maka akal akan berkembang dan memiliki pengetahuan yang lebih luas.

Sedihnya, itu memang yang terjadi. Para ibu yang sibuk membicarakan sinetron justru nonton dengan anak-anak. Bukan  remaja ( SMP atau SMA )walau cerita dramanya memang tentang dunia ABG, tapi dengan anak SD bahkan ada juga yang TK. Hemm..., jadi kalau sekarang anak TK atau SD banyak yang sudah bangga punya pacar, naksir si ini atau si eta, ya karena memang mereka sudah terbiasa melihat hal itu. Bahkan diijinkan oleh ibunya. Karena biasanya sang ibu nonton bareng bukan untuk memberi pengertian atau pengawasan, malah seringnya si ibu ikutan baper hehehe


Jadi kalau suatu hari mereka menemukan anak-anak mereka tumbuh dewasa sebelum usianya atau dewasa premature jangan salahkan jaman modern ini. Tapi perlu mawas diri, apa yang selama ini sudah mereka perlihatkan pada anak. Ingat, ibu adalah sosok pertama yang akan dijadikan tempat bertanya dan sosok yang ditiru oleh anak. Ibu yang giat belajar, akan menjadikan anak-anaknya gampang belajar. Ibu yang rajin membacakan Al Qur'an di rumah, akan membuat anak-anaknya ingin belajar membaca Al Qur'an, minimal sebaik ibunya. Anak akan bisa diajak berdialog, jika memang para ibunya menyediakan waktu berdialog dari pada meluangkan waktu duduk diam di depan tivi. 

Like Mother Like Daugther, saya pernah menulis itu dalam buku Surat untuk Muslimah ( Ayesha el Himah-Quanta Elex Media 2015 ),  ...intinya, jadilah orang tua yang baik tanpa perlu memaksa anak menjadi baik. Orang tua yang baik pasti akan lebih mudah memberi contoh yang baik pula. Sifat anak yang suka meniru, maka anak pun dengan sendirinya akan meniru apa yang kita lakukan.

Karena tidak ada siapa pun yang mau dipaksa, apalagi anak. Maka, berilah mereka bimbingan, arahan, nasehat dan pendidikan disertai contah nyata dari orang terdekatnya yaitu ibu. Jadi, dari pada menyalahkan faktor eksternal seperti perkembangan jaman, pergaulan bebas, dan fenomena-fenomena lain, sudahkah kita kaum ibu instrospeksi diri. Sudah betulkan teladan yang kita berikan untuk anak-anak kita, atau selama ini justru kita kaum ibu yang sudah banyak merusak anak?*** Wallohu a'lam bishowab.

Selasa, 08 Maret 2016

Momen GMT, Manfaatkan untuk Mengajari Si Kecil Sholat Sunnat Kusuf

Ada moment menarik di tanggal 9 Maret 2016 ini, yaitu fenomena gerhana matahari total ( GTM ).  Banyak orang yang sudah mempersiapkan diri untuk fenomena langka ini. Ada yang sudah merencanakan liburan berbulan-bulan sebelumnya. Ada yang sudah menyiapkan kacamata hitam a gar bisa menyaksikan moment langka ini. Ada juga yang cukup bergembira karena hari itu bertepatan dengan hari libur nasional, hingga bisa tidak sekolah atau ngantor hehehe.

Nah, ada  yang bisa disiapkan juga dalam menyambut tanda-tanda kebesaran Allah Swt., satu ini. Selain menenrangkan bagaimana peristiwa ini terjadi ( mengingat pertanyaan Mas Elhafidz ). Gerhana matahari adalah menghilangnya cahaya matahari baik sebagian atau total dalam waktu tertentu karena terhalang oleh bulan yang bergerak diantara bumi dan matahari. Sedang gerhana bulan adalah hilangnya cahaya bulan pad amalam hari karena terhalang bayangan bumi ( posisi bulan di belakang bumi ). 

http://mediafunia.blogspot.co.id/2012/12/gerhana.html

Yang tak kalah penting adalah persiapan untuk  melaksanakan ibadah sunnat shalat kusuf. Sebagian besar ulama ( jumhur ) menggunakan istilah kusuf untuk gerhana matahari dan khusuf untuk gerhana bulan. Sedang berdasarkan dalilnya, para ulama pun sepakat bahwa shalat sunnat ini hukumnya adalah sunnah mu'akkad.

Dan dari sebagian tanda-tanda-Nya adalah adanya malam dan siang serta adanya matahari dan bulan. Janganla kamu sujud kepada matahari atau bulan tetapi sujudlah kepada Allah Yang Menciptakan keduanya. “ (QS. Fushshilat: 37)

Dan Rasulullah Saw., pun memperjelas dengan sabda beliau seperti:

"Sesungguhnya matahari dan bulan adalah sebuah tanda dari tanda-tanda kebesaran Allah SWT. Keduanya tidak menjadi gerhana disebabkan kematian seseorang atau kelahirannya. Bila kalian mendapati gerhana, maka lakukanlah shalat dan berdoalah hingga selesai fenomena itu.” (HR. Bukhari )

Ada pun pelaksanaannya bisa mengacu pada hadist yang diriwayatkan oleh Abdullah bin Amru r.a., berkata, “Tatkala terjadi gerhana matahari pada masa nabi SAW., orang-orang diserukan untuk shalat “As-shalatu jamiah”. Nabi melakukan 2 ruku` dalam satu rakaat kemudian berdiri dan kembali melakukan 2 ruku` untuk rakaat yang kedua. Kemudian matahari kembali nampak. Aisyah ra. memperkuat dengan berkata,”Belum pernah aku sujud dan ruku` yang lebih panjang dari ini.” (HR. Muttafaqun alaihi)
 
Ada beberapa penjelasan mengenai bacaan suarat dalam shalat ini, bahwa lebih utama jika  pada rakaat pertama pada berdiri yang pertama setelah Al-Fatihah dibaca surat seperti Al Baqarah dalam panjangnya. Sedangkan berdiri yang kedua masih pada rakaat pertama dibaca surat dengan kadar sekitar 200-an ayat, seperti Ali Imran. Sedangkan pada rakaat kedua pada berdiri yang pertama dibaca surat yang panjangnya sekitar 250-an ayat, seperti An-Nisa. Dan pada berdiri yang kedua dianjurkan membaca ayat yang panjangnya sekitar 150-an ayat seperti Al-Maidah.

Alhamdulillah, saya menemukan ilustrasi imut untuk menerangkan shalat kusuf ini untuk anak-anak. Namanya anak-anak, sukanya yang pakai gambar dan terlihat menarik. Dan ketika saya menerangkan seperti yang ada di gambar, anak-anak lebih kebayang. Dan mereka tambah semangat untuk shalat kusuf di masjid dekat rumah. Mengingat kemarin sore saat pulang sekolah si kembar dan Ayesha yang terlihat excited langsung bilang, "Bu, besok mau sholat sunnat gerhana matahari di masjid." 



Semoga bermanfaat ya..., jadi tidak hanya terkagum-kagum dengan fenomena alam saja, tapi semakin meyakini bahwa semua itu terjadi karena kebesaran Allah , Allohu Akbar.***

Sumber pendukung :
http://lppi.ump.ac.id/index.php/styles/berita/110-shalat-gerhana-kusuf-dan-khusuf