Minggu, 17 Maret 2019

Mengenal Sejarah Islam di New Zeland

https://en.prothomalo.com/contents/cache/images/800x500x1/uploads/media/2019/03/15/901464ac38d050d30e44b8fa8f785d2a-1.jpg
https://en.prothomalo.com/contents/cache/images/800x500x1/uploads/media/2019/03/15/901464ac38d050d30e44b8fa8f785d2a-1.jpg
Jum'at 15 Maret 2019, dunia digemparkan oleh kabar aksi teroris di Selandia Baru ( New Zeland ). Sebuah kabar penembakan di dua mesjid di Cristcruch yang memakan korban totalnya 49 orang dan puluhan orang terluka.  41 di masjid Al Noor , 7 di masjid Linwood dan 1 meninggal di rumah sakit setempat. Dua orang WNI juga dikabarkan ikut menjadi korban luka dan 1 korban meninggal  penembakan yang dilakukan oleh Branton Tarran - pria yang berasal dari Australia ini.

Banyak yang terkejut dengan kejadian ini. Selama ini Selandia Baru dikenal sebagai negera yang aman,ramah dan banyak memiliki tempat-tempat dengan pemandangan menakjubkan. Yang sering dijadikan tempat syuting film-film terkenal. Bahkan Ust. Salim A Fillah dalam postingannya di IG menyebut negara ini sebagai negara Lord of The Ring. 

Sebagai umat Islam, kaget luar biasa saat membaca berita ini di lini massa. Ikut berduka, ikut marah. Jujur, enggak kuat  saat harus melihat video penembakan yang membabi buta. Air mata langsung keluar. Walau akhirnya yang keluar hanya doa-doa untuk korban. Semoga khusnul khatimah, semoga ditempatkan di tempat yang terbaik di sisi Allah.Sungguh mereka tidak mati, mereka hidup dan kembali kepada Sang Khaliq.
 
"Dan janganlah kamu mengatakan terhadap orang-orang yang gugur di jalan Allah, (bahwa mereka itu ) mati; bahkan (sebenarnya) mereka itu hidup, tetapi kamu tidak menyadarinya." QS. Al Baqarah : 154



Sejarah Islam di New Zeland

Dari tirto.id dijelaskan bahwa Islam masuk Selandia Baru pada abad ke 19, yaitu mulai tahun 1855. Menurut data sensus, pada 1855 terdapat dua orang Muslim yang tercatat di Selandia Baru. Sensus 1861, tercatat empat orang Muslim tercatat di negara itu. Sensus pada 1867 menjadi salah satu titik terang populasi Muslim di Selandia Baru. Saat itu pemerintah di wilayah Otago mengundang orang Cina atau Tionghoa untuk bekerja di tambang emas.

Warga Cina yang tertarik bekerja di Otago sebagian besar berasal dari Cina selatan, yang mmemiliki penduduk beragama Islam tetapi dalam jumlah kecil. Pada 1871, jumlah warga Cina yang masuk di Otago meningkat. Hal ini diindikasi menjadi cikal bakal hadirnya beberapa Muslim dalam rombongan pekerja dari Cina Selatan ke Selandia Baru.

Sensus 1874 membuktikan dengan terdapat 15 warga Cina yang bekerja di Otago-Selandia Baru adalah Muslim. Sejak saat itu, Islam terus berkembang. Pada 1874 tercatat sejumlah Muslim berada di daerah lainnya di Selandia Baru. Satu warga Muslim tercatat di Ladang Hauraki di Auckland. Penduduk Muslim pun terus meningkat menjadi 39 orang pada sensus 1878 di Selandia Baru. Populasinya makin bertambah seiring masuknya imigran lainnya.

Beberapa pria India Punjabi dan Gujarat bermigrasi ke Selandia Baru pada 1890-an dan 1900-an. Orang Gujarat mendiami kota-kota di Canterbury. Mohammad Kara, seorang Gujarat pertama yang tercatat di Selandia Baru. Ia bermigrasi ke Afrika Selatan dan kemudian pada 1907 datang ke Selandia Baru. Ia menetap di Christchurch dan membuka sebuah toko kecil.

Putranya yang bernama Ismail datang ke Selandia Baru pada 1921. Kara, digambarkan oleh Leckie sebagai Muslim Gujarat pertama di Selandia Baru dan kemudian menjadi presiden Asosiasi Muslim Canterbury.

Dari REPUBLIKA.CO.ID menjelaskan bahwa sejak tahun 1920 pemerintah Selandia Baru memperketat masuknya imigran dengan membuat aturan pembatasan imigran. Sehingga populasi umat Islam di Selandia setelah Perang Dunia II tidak kurang dari 100 orang. Pada 1950, anak cucu mereka menikah dan menetap, hingga populasi Muslim di Selandia Baru mencapai 200 orang.

Pada pertengahan tahun 1960, kebijakan imigran mulai lebih longgar. Sehingga banyak tenaga kerja profesional dari berbagai negara Asia. Mahasiswa Muslim juga banyak yang datang untuk melanjutkan pendidikan di universitas Selandia Baru. Sehingga tidak heran, jika jumlah Muslim di masa itu melunjak hingga 2.500 orang pada 1986. Setelah 1986, imigran muslim semakin banyak berdatangan. Mereka banyak yang melihat kesuksesan imigran yang telah menetap di Selandia Baru. 



Pertumbuhan Muslim di New Zeland 

Masih dari  REPUBLIKA.CO.ID komunitas Muslim di Selandia Baru akan terus tumbuh. Menurut sensus pemerintah Selandia Baru April 1874-an pada 1950 hanya 150 pengikut Islam. Sensus 1996 mencatat populasi Muslim kurang dari 14 ribu. Tapi sejak 2001, populasi Muslim di negeri Kiwi ini  telah meningkat 52,6 persen. 

Menurut sensus terakhir yang dilakukan pada 2006, ada 36.072 pengikut Islam, sebagian besar berasal dari Asia.  Pada 2030, sesuai data Pew Research center diperkirakan akan bertambah 100 ribu pemeluk Islam baru di Selandia Baru.***


Wallohu a'lam bishowab
Sumber :
https://tirto.id/sejarah-umat-muslim-di-selandia-baru-djBD
https://www.republika.co.id/berita/dunia-islam/dunia/pog2dt320/jejak-islam-di-selandia-baru-dan-populasi-muslim-yang-tumbuh



Rabu, 13 Maret 2019

Ini Ghozwul Fikri, Nak!

Sebenarnya sudah pengin menulis tentang hal ini seminggu yang lalu, sepulang mengikuti kajian PERMATA yang bekerjasama dengan AILA ( Aliansi Cinta Indonesia ). Tapi nemu pemantiknya kemarin sore, alhamdulillah. Qadarullah, tercipta obrolan bernas bersama tiga anak gadis menjelang maghrib. Tidak ada judul taklim, hanya obrolan sepulang sekolah yang santai tapi bermakna.

Awalnya saya dibuat gundah gulana dengan kiriman dan diskusi di grup WA. Temanya tentang hari perempuan sedunia dan aksi pawai pada tanggal 8 Maret kemarin. Ya, dan seperti sudah diduga, pawainya pasti diikuti dengan isue- isue gender dan yang lagi panas-panasnya yaitu tuntutan agar RUU-PKS segera disahkan. Jujur, saya agak lama pas foto berisi gambar bendera pelangi dengan tulisan pelangi - pelangi ciptaan Tuhan. Kalau enggak peka dan enggak paham dengan teori ghozwul fikri, pasti tanpa sadar akan membenarkan apa yang mereka kampanyekan. Minimal diri jadi menerima yang penting enggak ikut-ikutan, hemm...


Ghozwul Fikri- Mengingat lagi...

Ghazwul Fikri
https://bisikaniman.files.wordpress.com/2015/05/ghazwul-fikri.jpg



Semasa SMA dan kuliah rasanya sering mengikuti kajian yang isinya membahas hal ini. Bahkan dalam buku "Surat untuk Muslimah" -by Quanta Elex Media , saya juga menuliskan tentang perang pemikiran ini. Ya.., artinya memang menyeramkan. Demikian juga dengan anak saya yang baru mau masuk akil baligh, pas dengar istilah perang pemikiran pun langsung mengkeret,asli takut.  Dan tujuannya tidak kalah bahaya dari perang secara fisik. Dari sejarahnya perang pemikiran atau ghazwul fikri ini lahir karena menyadari bahwa umat Islam itu tidak bisa dikalahkan kalau diserang secara fisik langsung. Bakalan butuh waktu ratusan tahun dan dana tak sedikit untuk bisa menang. Karena itu lahirlah ide untuk menjauhkan umat Islam dari keislamannya melalui jalan halus, yaitu propaganda-propaganda yang tidak disadari sebagai senjatanya.

Bahkan di zaman now, mereka membungkus propaganda-propaganda mereka dengn istilah yang disamarkan. LG*T disebut kaum pelangi, zina disebutnya memadu kasih,  riba disebut bunga, kebebasan disebut hak azasi,  serakah terhadap dunia disebut kebutuhan hidup, kerusakan moral dibilang modern, cara makan ala barat disebut table manner, pornografi disebut seni, kesenangan yang melalaikan dinamai hiburan dan lain sebagainya.


https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhl26-7Ftq7uSFPEsgfX_FzRdqodg12YyiD806Y661gtJC3BQR7RFijG4EDqlrRufO85CK4FsJmrj7HKKOzKiLzCwZq6qZHOsFPRwL7Z-gnZw_m3a3mJmOuooza_sJVevD1nPDqBIWi7Gs/s1600/Ini+Beberapa+Cara+Ghazwul+Fikri+Dalam+Menyerang+Umat+Islam.jpg

 Tujuannya apa?

Tujuan utamanya yang jelas melemahkan umat Islam dengan cara halus. Merusak pola pikir mereka sehingga umat mulai berkurang keyakinan terhadap ajaran Islam. Bahkan lama-lama merasa malu dan alergi. Karena merekasudah termakan untuk mengedepankan logika dari pada iman, maka ajaran Allah disebut sudah kuno, tidak dinamis , kaku. Islam digambarkan teroris, fanatik, garis keras, terbelakang. See...sudah banyak yang seperti ini kan sekarang?

Dan kalau sudah rusak pemikirannya maka gaya hidup akan mengadopsi gaya barat. Maka jangan kaget kalau akhlak pun makin merosot. Tidak ada lagi sopan santun, adab karena semua itu dianggap kuno. Urat malu benar-benar sudah putus sampai mereka akan berzina pun di pinggir jalan. Bahkan dalam sebuah hadist di katakan, bahwa kelak akan datang suatu zaman dimana umat Islam betul-betul seperti Yahudi dan Nasrani. Bahkan mereka berzina di depan pintu pun diikuti. 

Selanjutnya melemahkan ruh ukhuwah, sehingga tidak ada lagi perasaan satu tubuh sesama umat Islam. Budaya EGP sangat terasa, sehingga yang mengingatkan akan mendapat hujatan. Yang berkomentar sesuai kebenaran akan dibully, dianggap sok suci. Akibatnya banyak yang cukup merasa agar diri selamat sendirian, "Ah...yang penting gue enggak, itu mah urusan mereka sendiri." Mirip banget sama budaya barat kan, yang semua dimasukkan dalam privasi. 

Hilangnya ruh ukhuwah juga bisa dilihat dari hilangnya empati sesama muslim. Saat mendengar kaum muslim di belahan bumi yang lain sedang tertindas, jargonnya umat yang di dekat kita saja masih banyak yang butuh bantuan. Atau malah dipelintir dari yang awalnya isue agama jadi isu ekonomi semata. Sudah banyak juga kan yang kayak gini?


So, Apa yang Mesti dilakukan?



1. Minta penjagaan dari Allah Swt.
Ingat, kita ini hidup di akhir zaman. Dimana fitnah-fitnah begitu kuat menghadang. Tapi bukan berarti tidak ada  harapan. Minta penjagaan dari Allah dengan kita berikhitar menjaga aturannya, menjaga ajarannya. lakukan semua perintah Allah dan jauhi laranganNya. karena itu perlu banget  mempelajari Islam secara benar lewat sumber yang benar juga. Karena sekarang kan banyak juga ulama-ulama Su' yang bukannya mendekatkan ke Allah malah menjauhkan dari keridhaanNya. 

2. Berdekatan dengn Qur'an dan sunnah Nabi
Mulailah dengan membiasakan membaca Qur'an dalam keseharian kita. Ya kali bisa langsung deket tanpa berusaha membuka Qur'an, membaca dan metadabuurinya. Targetkan, bangun tidur yang dibaca pertama kali ya Qur'an, jangan gadget hehehe. Mulailah biasakan kehidupan kita diselaraskan juga dengan sunnah Nabi. Kalau jelas hadistnya shahih ya laksanakan, kalau enggak jelas ya tinggalkan saja.

3. Menumbuhkan kebanggaan pada Islam dengan memahami sejarah
Islam dulu pernah berjaya hampir di setengah dunia ini lho. Dan semua maju di bawah kepemimpinan Islam. Dari mulai ekonomi, budaya sampai ilmu pengetahuan. Saat Islam berkuasa semua hidup aman, tidak ada penghapusan agama apalagi ras suku bangsa tertentu. Tapi saat Islam tertindas, umat Islam banyak yang tertindas, tersiksa bahkan dibinasakan dengan cara yang keji.

4.Berkumpul dengan orang-orang shalih
Biar kalau kita salah ada yang mengingatkan. Biar kalau kita tidak tahu ada yang kasih tahu.Karena keimanan seseorang itu bergantung temannya lho. Temannya baik bakalan jadi baik, temannya jelek ya bakalan terjun bebas. Saya pernah nonton di youtube pengakuan mantan transeksual ( istilah yang umum transgender ), yang bertobat karena pengaruh teman. Saat dia berteman dengan yang mendukung hawa nafsunya boro-boro pengin jadi laki-laki lagi sesuai kodratnya. Tapi saat bertemu dengan teman yang baik yang mengingatkan dia untuk senantiasa sholat, perlahan dia pun merasa malu dan akhirnya bertobat. 

5. Jangan cuek dong...
saling mengingatkan dalam urusan kebenaran itu wajib lho. Dakawah dengan perbuatan dengan lisan dengan tulisan gampang jaman now. Jadikan postingan di medis sosial kita bermanfaat, sebagai lahan amal jariyah ya. Intinya sih,  jangan sholeh sendirian, jangan bener sendirian. Karena seorang muslim itu harusnya jadi rahmat buat lingkungan sekitarnya. Jangan kalah sama Nussa ya...( cita-citanya pengin ngajak uma,abah, rara dan teman semua masuk syurga ) 😀.


Wallohu a'lam bishowab...