Revaluasi Aset Sebagai Kebijakan Ekonomi Jilid V

Di tengah perlambatan ekonomi, pemerintah berupaya memberi angin segar berupa kebijakan ekonomi jilid V. Salah satunya adalah revaluasi aset yang didasari keputusan Menteri Keuangan pada Oktober 2015. Menurut Zeti Arina, revaluasi aset ini dimaksudkan selain untuk menggairahkan perekonomian yang sekarang sedang lesu, juga untuk menambah pemasukan melalui pajak.

Zeti Arina   https://plus.google.com/108619849347007

Revaluasi aset merupakan upaya penialain kembali aset tetap perusahaan yang diakibatkan adanya kenaikan nilai atau rendahnya nilai aset tetap dalam laporan keuangan perusahaan. Aset tetap yang dimaksud meliputi tanah, bangunan, dan bukan bangunan, dengan syarat tidak dimaksudkan untuk dialihkan.

Revaluasi aset yang dilakukan Wajib Pajak akan menghasilkan perlakuan khusus dalam pembayaran pajak. Perlakuan khusus yang dimaksud adalah pengurangan tarif Pajak Penghasilan ( PPh). Syaratnya, selama permohonan penilaian kembali ini diakukan dalam jangka waktu sejak berlakunya Peraturan Menteri ini sampai tanggal 31 Desember 2016.

Jika permohonan diajukan sejak berlakunya Peraturan Menter ( 20 Oktober 2015 ) sampai tanggal 31 Desember 2015 maka perngurangan pajaknya sebesar 3%. Sementara permohonan yang diajukan sejak 1 Januari 2016 sampai 30 Juni 2016 akan mendapatkan potongan 4%. Dan potongan sebesar 6% jika permohonannya diajukan sejak 1 Juli 2016 sampai tanggal 31 Desember 2016. Dengan catatan bahwa besaran tarif pengurangan tersebut dikenakan atas selisih lebih nilai aset tetap setelah revaluasi oleh Wajib Pajak.

Keuntungan selain diskon pajak penghasilan bagi perusahaan, para pemegang saham pun dapat tambahan saham yang bukan objek PPh. Sementara dilihat dari segi fiskal, penghasilan neto akan lebih kecil dibanding tahun kemarin. Keuntungan lain dari revaluasi aset adalah dengan tambahan nilai aktiva maka perusahaan bisa mendapatkan tambahan modal dari perbankan.  

“Namanya juga fasilitas, tentu boleh diambil boleh juga tidak,” Jelas wanita yang dikenal luas sebagai konsultan pajak ini. Misalkan ada perusahaan yang merugi dan khawatir kerugiannya tidak bisa ditutupi sampai 5 tahun mendatang, sebaiknya tidak perlu melakukan revaluasi aset. “Karena itu sebaiknya sebelum merevaluasi aset buatlah rencana pajak ( Tax planning ). Jika memang secara pajak menguntungkan maka perlu dilakukan revaluasi. Jika sebaliknya, sebaiknya perusahaan tidak perlu melakukan revaluasi.” Imbuhnya.

Bagaimana, berniat melakukan revaluasi aset untuk bisnis anda?***

Sumber:

http://bisnis.liputan6.com/read/2347056/perusahaan-revaluasi-aset-negara-bisa-kecipratan-rp-10-triliun

http://pajaktaxes.blogspot.com/2015/10/3-keuntungan-revaluasi-aset-tahun-2015.html

http://bisniskeuangan.kompas.com/read/2015/10/22/182352226/Paket.Kebijakan.Ekonomi.ke-V.Pemerintah.Pangkas.PPh.Final.Revaluasi.Aset?utm_source=bisniskeuangan&utm_medium=cpc&utm_campaign=artbox

Tips Asyik Beraktifitas Bersama Si Kecil

Meski berprofesi sebagai ibu rumah tangga, tak jarang seorang ibu tetap harus keluar rumah. Misal untuk ta'lim atau sekedar menghadiri pengajian di masjid dekat rumah. Masalahnya, kalau anak-anak sudah besar dan bisa ditinggal di rumah mungkin fine-fine saja, tapi bagaimana jika ternyata anak itu masih balita dan tidak ada yang bisa menjaganya? pasti bikin pusing bundanya. Alih-alih ingin pergi menuntut ilmu, kebanyakan para bunda ini memilih stay at home dengan alasan anak yang tidak bisa dibawa.

Itu yang dirasakan Eva, setiap kali ada undangan ta'lim dari masjid di kompleks perumahannya. Nafis yang belum genap 3 tahun termasuk anak yang aktif. Di rumah saja, entah berapa kali Eva membereskan tempat bermainnya. Di luar rumah pun sama, pernah Eva membawa bocah aktif itu ke arisan erte, yang ada Eva dibuat ngos-ngosan menjaga putra semata wayangnya ini.

Lain lagi dengan Ijal. Anak yang hampir berusia 4 tahun ini gak mau bergeser dari pangkuan ibunya. Jurus nempelnya terlihat kuat saat berada di keramaian. Tangan sang bunda pun tak boleh lepas darinya. Akhirnya, bundanya juga yang merasa susah dan kesal dengan tingkah anaknya ini.

Saya pun sering membawa anak-anak ikut serta dalam kegiatan saya. Ketika sedang rapat pengurus pkk, saya bawa bayi Omar dalam selimut tebal dan ma Hafidzi yang lagi aktif-aktifnya. Seminggu kemarin, saya boyong dua balita saya ini ketika menjadi nara sumber untuk bedah buku saya yang ke-3 di Sonora fm Bandung. Repot sih..., tapi meninggalkan keduanya di bawah pengawasan kakaknya yang baru 12 tahun pun gak tega. Mengingat sekarang musim hujan dan biasanya hujannya full stereo hehehe alias penuh petir.

Ada beberapa hal yang saya persiapkan sebelum memboyong dua anak saya ini, yaitu:

1. Memenuhi Kebutuhan Fisik Anak

Jangankan orang tua, anak-anak bisa sama gugupnya ketika mendatangi tempat baru. Yang tadinya gak pengin pipis, tiba-tiba ngajak ke toilet terus. Dari rumah sudah makan, sampai tempat kegiatan bisa mendadak lapar. Maka, saya pun berusaha memenuhi kebutuhan anak, termasuk makan dan minum. Intinya saya berusaha membuat anak nyaman dulu. Bahkan saya memasukkan beberapa baju ganti, susu, air minum dan cemilan kesukaan keduanya.

2. Mengenali Tempat Kegiatan

Tahun kemarin saya sudah pernah melakukan bedah buku untuk buku yang kedua, Storycake Nikmatnya Syukur di radio yang sama. Makanya, saya sudah kebayang bagaiman tempat dan ruang siaran yang akan menjadi tempat beraktifitas. Ada lobi yang bisa dipakai anak-anak menunggu yang dilengkapi dengan buku-buku anak. Toilet dan mushola juga ready. Maka, saya pun cukup pede membawa keduanya.

3. Bawa Mainan Kesukaan Anak

Ini memang selalu masuk dalam daftra list setiap kali mau mengajak anak pergi. Hafidzi yang lagi suka belajar nulis, saya bawakan alat tulis dan kertas kosong. Atau ada anak yang suka mengambar, bawakan saja buku gambar dan krayonnya. Itu cukup efektif untuk membunuh rasa bosan anak saat menunggu kegiatan orang tuanya berlangsung.

4. Kalau Perlu Sertakan Pengasuh 

Artinya, kalau memang ada dan diperlukan untuk mengawasi anak, bawa lah orang yang lebih besar sebagai pengasuh atau teman bermainnya. Ramadhan tahun lalu, saya bawa dua krucil bersama Adzkiya, sulung saya. Selama saya ta'lim, Adzkiya yang menjaga adik-adiknya. Bahkan beberapa ibu malah ikut menitipkan anaknya ke sulung saya. Jadilah dia ketua geng yang membuat anak-anak asyik bermain selama sekian jam hehehe. Kemarin juga pas ke Sonora fm, Teteh Adzkiya saya ajak untuk ngawasin dua adiknya. Alhamdulillah, selain memberi rasa aman, dia juga bisa menghibur saat Omar mulai rewel karena ingin masuk ke ruang siaran.

Intinya sih memberi rasa aman dan nyaman pada anak selama di luar rumah. Dan alangkah nyamannya anak ketika menemukan orang yang dikenal berada di dekatnya.

Nah.., selamat beraktifitas bersama si kecil bunda semua :)***

Edukasi Perempuan Oleh Perempuan

Seberapa penting pendidikan untuk kaum perempuan? Menurut Indari Mastuti, pendidikan adalah kebutuhan penting bagi kaum perempuan. Mengingat mereka adalah sentral dalam rumah tangga, yang akan menjadi tempat anak-anak bertanya apa saja untuk pertama kalinya. Itu lah kenapa wanita yang dikenal sebagai CEO Indscript Creative ini memberikan perhatian penuh pada edukasi perempuan. Khususnya pada ibu-ibu rumah tangga.

Indari Mastuti

 
Dengan target ibu rumah tangga, Indari pun memilih metoda training atau pelatihan. Agar lebih luas menjangkau tanpa dibatasi tempat maka training pun dilaksanakan secara  online. Cara ini memang yang paling tepat mengingat ibu rumah tangga akan sulit jika harus meninggalkan tempat atau rumahnya. Selain itu training on line juga menghemat biaya dan waktu.  Sehingga para peserta tidak akan meninggalkan tugas pokoknya sebagai pengurus rumah tangga. 

Edukasi perempuan oleh perempuan betul-betul diterapkan oleh wanita aktif ini. Bukan hanya pesertanya yang perempuan, tapi para trainernya pun perempuan. Indari membidik potensi perempuan sebagai pelaku usaha atau bisnis. Dia memang ingin mencerdaskan perempuan dalam pemakaian teknologi hingga bisnis atau usaha mereka makin berkembang. Lihat saja dari topik-topik training yang pernah dibuatnya, seperti Ini Caranya Bikin Pelanggan Jadi Penjual, Membangun Konsumen Loyal, 1 Bulan Naik Omzet, Bisa! Banjir Order Tiap Hari, Omzet 100 juta/bulan Gimana? atau Bikin FB Personal menjadi Nominal, Konsep Iklan Agar Banjir Pesanan, 10 Rahasia Jualan Tetap Laku dan masih banyak lagi.

Yang unik dari training yang digagas oleh peraih juara 2 Wirausaha Muda Mandiri 2012 ini, adalah edukasi yang berkelanjutan.  Berakhirnya training bukan akhir dari pelatihan dan pengajaran. Tapi terus berlanjut melalui diskusi dan konseling. Indari membuka layanan komunikasi bahkan diskusi 24 jam melalui inbox online. Dia berusaha membangun kedekatan dengan peserta training, bahkan bisa berlanjut secara personal.

Lalu, bagaimana dengan hasil yang didapat oleh peserta training. Sebagian besar mereka merasakan manfaatnya. Ada yang memberi testimoni kalau manajemen bisnisnya makin kompak. Atau setelah mengikuti training, manajemen keuangan menjadi lebih  teratur. Beberapa merasakan manfaat dalam manajemen waktu, sistem pemasaran yang lebih terarah.  Bahkan ada yang merasakan kenaikan omzet 100%, wow !

Dengan semua keberhasilan itu, bukan berarti tidak ada kendala yang dihadapi. Wanita yang sudah melahirkan lebih dari 50 judul buku ini merasa keaktifan peserta adalah tantangan tersendiri. Bagaimana agar pelaksanaan training  tanpa tatap muka ini membuat semua peserta berperan serta. “Biasanya, saya sering memberi pertanyaan atau menanyakan bisnis mereka. Selama ini cara itu cukup efektif untuk membuat peserta aktif,” ujar Indari.

Indari yang dikenal luas sebagai writer bussines specialist berharap bisa terus mendampingi kaum perempuan untuk lebih maju. Untuk itu, dia sudah menjadwalkan training online perminggunya selama bulan November. Demikian juga untuk tahun 2016 yang sudah di depan mata, wanita aktif ini sudah menyiapkan jadwal training sepanjang tahun. Semoga harapan dan cita-cita mengedukasi perempuan ini akan terus menyala dan memberi manfaat sebesar-besarnya.***

Sumber gambar :

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjAkBecMEIBgGFFA71c7cTvldT_fVquXubwADiL3ajqflJ8CVqRtNtjSsGXnM3PLc5X29ijDAm8MuW049ZeJFpuqLdf1zPiE4g63Dy1A0V2Eies3EVQDDD4o6h4JDNoJkFH0eFwkOhHSRs/s1600/indari+mastuti.jpg

Hati-hati dalam Membaca Buku!

http://www.ceritamu.com/cerita/Anak-jaman-sekarang-jarang-baca-buku

Ada yang mengatakan bahwa buku adalah jendela dunia. Ada juga yang bilang buku adalah jembatan pengetahuan. Bahkan ada yang sedikit memberi warning, "Perhatikan apa yang kamu baca, karena itu menunjukkan siapa dirimu."

Iya sih, kita bisa tahu tipe atau sifat seseorang dari genre buku yang dibacanya. Sama seperti film, masing-masing genre punya peminat. Drama percintaan biasanya disukai oleh kaum wanita secara umum, ya bukan berarti kaum adam gak boleh ya ( eit...ntar ada yang protes deh ). Ada juga yang suka film thriller meski tegangnya kebawa satu minggu sesudahnya. Ada juga yang suka cerita fiksi futuristik, karena itu seperti membebaskan ide-ide yang selama ini nyumput di kepalanya.

Seorang teman pernah berkomentar kalau dia dan pasangannya kalau masuk ke toko buku, pasti langsung pecah aliran. Yang satu aliran fiksi yang satu aliran kebatinan ( hehehe itu bahasa dia untuk motivasi ). Hal yang sama juga saya alami, suami lebih menekuni area buku serius, saya mah yang semi serius ( alah bahasa apa ini?)

Tapi saya masih bersyukur karena kami berdua memiliki hobi yang sama membaca buku. Karena ternyata membaca buku sangat banyak manfaatnya. Selain menambah wawasan, menambah kosa kata, memperlancar kemampuan menulis, juga memberi efek penghilang stress. Membaca buku juga bisa melatih meningkatkan fokus dan konsentrasi, juga melatih kepekaan dan empati seseorang.

Membaca buku juga bisa mendorong seseorang pada tujuan hidupnya. Jadi jika anda merasa bingung atau tidak fokus pada tujuan hidup yang sekarang dijalani, cobalah membaca buku yang bisa memotivasi. Karena menurut sebuah penelitian yang sudah dilakukan oleh Ohio State University, membaca buku bisa memberikan motivasi dan semangar untuk mengatasi hambatan yang dihdapi dalam mencapai tujuan hidup.

 Nah, kalau pembaca ada yang sedang jalan-jalan ke toko buku, buku Surat untuk Muslimah ( buku yang saya tulis hehehe ) bisa dijadikan pilihan buku motivasi untuk muslimah ya..., terlebih untuk yang usianya 18 ke atas. Karena memang buku itu saya tulis berdasarkan pengalaman dan inspirasi yang saya saya alami maupun yang dari orang lain.

Nah, untuk mendapatkan manfaat dari kegiatan membaca sebaiknya teliti dan tahu dulu isi buku secara garis besarnya. Karena membaca buku tanpa tujuan, tanpa tahu apa yang ingin di dapat ya.. sama saja seperti mengembara ke dalam hutan belantara. Syukur kalau nemu petualangan hebat, lha..., kalau tersesat trus digigit macan gimana?  So, gak ada salahnya kok menentukan tipe buku yang akan kita baca dan menentukan apa yang ingin kita dapat setelah membaca suatu buku. Tul gak?***