Jumat, 28 Januari 2022

Majelis Jejak Nabi Hadir Lagi


Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh...

Ba'da tahmid dan shalawat,
Alhamdulillah, kesempatan untuk mengkaji jejak nabi terbuka lagi. Masih dengan narasumber Ust. Salim A Fillah, kita siap dibawa untuk menelusuri jejak-jejak Nabi Muhammad Saw. 

Berawal dari postingan di IG, tentang Majelis Jejak Nabi. Hati semangat sekali untuk mengikuti. Kemudian ijinlah pada pak suami dan Alhamdulillah dapat lampu hijau. Bahkan beliau mendukung dengan berinfaq, jazakallah khair Mas Bro.

Episode 1 Keutamaan Mempelajari Sirah
Mempelajari jejak Nabi, harus tahu dulu apa yang ingin didapat. Karenanya harus tahu keutamaan mempelajari sirah Nabi Muhammad Saw. Sebenarnya ada 8 keutamaan, tapi episode kemarin ( Kamis, 27 Januari 2022 ) baru membahas 3 keutamaan. Apa saja itu, lanjut yaa...

1. Lisan Kita Terbiasa Bershalawat 
Mempelajari sirah Nabi, maka kita akan sering bertemu nama Rasulullah Muhammad Saw, dan itu akan membuat kita makin sering bershalawat kepada beliau. Apa sih fadilah bershalawat? Dalam sebuah hadist diterangkan bahwa shalawat itu akan mengampuni dosa dab memenuhi hajat-hajatnya. 

Dalam hadits lain Rasulullah bersabda, bahwa sekali bershalawat kepada beliau , Allah akan bershalawat kepada kita 10 kali lipat. 

2. Mengetahui Uswatun Hasanah
Setiap manusia siapapun itu pasti butuh teladan, role model, contoh. Bahkan sebelum banyak manusia, Allah mengirimkan hewan untuk memberi contoh pada manusia. Seperti dalam kisah Habil dan Qabil.

QS. 33 : 21 ayat ini turun dalam perang Ahzab / perang Khandaq ( Tahun ke 5 Hijriyah ). Dalam perang ini Kaum Musyrikin Quraisy berhasil membuat aliansi dengan sekutu mereka termasuk Kaum Yahudi di Madinah hingg terkumpul kurang lebaih 12.000 pasukan. Itu adalah jumlah yang sangat. 

Mengingat Arab itu penduduknya sedikit - kata Arab artinya kosong- jumlah 300 saja dulu nenunjukkan sangat banyak. Sehingga saat menghadapi pasukan 12.000, Rasulullah Saw., meminta pendapat para sahabat startegi yang tepat. Karena untuk berperang menghadapi perang terbuka, kota Madinah bisa luluh lantak.

Salman Al Farisi mengusulkan untuk membuat parit ( Khandaq dalam bahasa Parsi, Uhdud dalam bahasa Arab ) dengan lebar 3-5 meter dan dalam 2 meter. Dan saat membuat khandaq Allah menurunkan kabar kemenangan ummat Islam, dengan tamsil bahkan Romawi saja akan dikuasai ummat Muhammad Saw.

Meskipun ayat ini turun di Madinah, aslinya Rasulullah Saw., sudah menjadi teladan sejak di Mekkah. Bahkan sebelum jadi Nabi pun, Rasulullah Muhamamd Saw., sudah dijadikan teladan, panutan masyarakatnya.Tapi lewat ayat ini Allah ingin menunjukkan bahwa puncak keteladanan atau Uswatun hasanah beliau adalah saat menjadi pemimpin. Dan itu terlihat di Perang Khandaq dengan seluruh kisah-kisah yang mengiringi perang tersebut. Dimulai dari makanan yang sedikit tapi mencukupi seluruh pasukan, kemampuan beliau menahan lapar lebih dari ummatnya dan lain sebagainya.

Imam Ahmad pernah berkata , "Seorang laki-laki itu sama saja sampai guncang terjadi, barulah akan terlihat mana yang permata mana uang batu kali."

Uswatun hasanah dalam diri Rasulullah Saw., bisa diambil siapa saja sesuai profesinya. Selama dia meneladani 4 sifat nabi, insyaallah sukses. Asal shiddiq ( jujur, bisa dipercaya ), amanah ( capable, sanggup memenuhi apa yang ditanggungnya ), tabligh ( komunikatif, gampang dihubungi), Fatonah ( cerdas inovatif ).

Tapi yang akan mendapat manfaat dunia akhirat sesuai dengan ayat 33: 21 adalah :
a. Berharap berjumpa dengan Allah ( beriman).
b. Berharap bertemu hari akhir ( banyak beramal shalih )
c. Berdzikir ( cinta pada Allah )

Ada 2 cara meneladani Rasulullah Saw.
a. Ta'abudi  mengikuti apapun yang dilakukan oleh Rasulullah. Contoh Ibnu Umar ra., pernah melihat Rasulullah Saw., melewati sebuah pohon dan memiringkan kepalanya. Maka setiap melewati pohon itu Ibnu Umar ra pun ikut memiringkan kepalanya.

b. Ta'akuli yaitu mengikuti Rasulullah meski tak sama bentuk ( misal pakaian tidak sama ) diniatkan untuk ibadah. Misal memakai pakaian untuk menutup aurat dan ibadah, meski tidak sana dengan yang dipakai oleh Rasul.

3. Cinta kepada Allah Swt.
Dari mengenal sirah Rasulullah Saw., kita akan mendapatkan cinta Allah dan pada hal yang mendekatkan kepada cinta Allah.
3: 31 yaitu dengan i'tiba. I'tiba itu mudah karena ada kaidah-kaidah yang jelas. seperti dalam :
a. Beragama maka ingatlah Allah tidak menginginkan kesulitan tapi kemudahan bagimu. Jadi dalam menjalankan agama jangan dipersulit, permudah saja.

b. Beribadah maka hukumnya adalah segala sesuatu awalnya haram , dan jadi halal setelah ada perintah. Maka ibadah itu cukup yang ada perintahnya saja, sedikit, gak perlu membuat acara inadah baru, gak perlu ditambah-tambahi.

c. Muamalah kaidahnya semuanya itu halal kecuali yang ada dalil haramnya. yang haram lebih sedikit dari yang halal.

Wallahu a'lam bishowab
Semoga bermanfaat