Senin, 25 Desember 2017

Ternyata, Ini Yang Paling Dikhawatirkan Rasulullah Saw


Beberapa hari ini rame di timeline adalah tentang eljibiti. Berawal dari keputusan MK yang memang multitafsir. Disusul tak berapa lama terjadi gempa yang cukup besar di beberapa kota. Seperti sebuah pertanda bahwa pemilik langit dan bumi ini tidak ridha dengan apa yang dilakukan makhluknya. 

Rentetan peristiwa ini mengingatkan saya pada sebuah cerita dari teman yang berprofesi sebagai guru BK atau konseling di sebuah sekolah menengah kejuruan. Saya memang sering meminta bocoran info tentang kasus atau apa yang lagi trend di kalangan anak remaja. Pernah dia cerita tentang fenomena macam selebgram- dimana siap difoto gaya apa aja untuk endors atau iklan fashion. Bayarannya tak seberapa sih, murah sekali. Tapi mereka siap membuka aurat untuk disebar di dunia maya. 

Nah, kali ini sebelum rame-rame keputusan MK tentang zina dan eljibiti, temen saya ini cerita tentang fenomena lesbian yang lagi marak banget di sekolahnya. Siswi-siswi bau kencur itu lebih memilih pacaran atau berhubungan dengan sesama perempuan.  Faktanya dia memang mengajar di sekolah kejuruan yang mayoritas peserta didiknya adalah perempuan. "Kebanyakan orang tua enggak tahu kalau anaknya jadi lesbi, Bu. Bahkan mereka merasa kalau anaknya main dengan sesama perempuan dibanding dengan lawan jenis." 

Giliran dia kasih lihat foto-foto muridnya itu saya sampai kaget. Mereka kalau sekolah pakai kerudung, tapi kalau lagi main atau diluar sekolah enggak bisa dibedakan mana perempuan mana laki-laki. Ada yang bergaya dengan celana jeans, t shirt, jaket dan rambut pendek. Ada yang manis girly bak anggota girlband. "Ini semua perempuan, Bu. Si ini yang jadi cowo nama aslinya ini," ujar temen saya sambil menyebut nama-nama islami yang kekinian banget. Huff.. naudzubillah...

Lalu saya pun buka yutub untuk melihat yang lagi seru di bahas di medsos. Tentang pro kontra keputusan MK yang ditayangkan oleh sebuah teve swasta. Dan saya makin kaget, sekaligus marah dengan perkembangan yang ada. Bagaimana mungkin negeri ini yang konon berdasar ketuhanan yang maha esa, malah membiarkan kelompok manusia yang menghina keberadaan Sang Khaliq. Dengan bersembunyi pada kata-kata berbelit, bagaimana jika ini adalah ciptaan tuhan juga? What?

Ya Allah, pengin rasanya teriak, lo waras? cageur? tapi sadar itu tidak menyelesaikan masalah... Tapi mari kita berpikir, apakah ada pencipta yang ingin membuat produk yang salah atau gagal? Nope, pasti enggak ada. Kita saja saat membuat mesin atau robot pasti akan berusaha sampai maksimal full untuk membuat yang sempurna. Apalagi dengan Sang Khaliq, Allah Swt yang menciptakan dengan seluruh kuasaNya. Sempurna dengan panduan hidup yang juga kaffah menyeluruh. Termasuk dalam urusan kebutuhan dan fitrah laki-laki dan perempuan.

Dan yang makin bikin saya ngeri adalah pemikiran bahwa berhubungan dengan sesama jenis lebih aman daripada dengan lawan jenis. Ini ternyata sudah disebarkan secara masif ke kalangan anak muda. Hingga sekarang pendukung sesama jenis ini meningkat lho, dengan alasan aman. Tapi masa iya aman? Karena enggak menghasilkan bayi? Tapi mendatangkan penyakit yang bisa memusnahkan ras manusia kok disebut aman.

Mestinya itu dijelaskan tidak ada istilah aman kalau merusak sistem imun manusia. Hingga penyakit biasa macam maag atau TB yang sekarang obatnya sudah jamak bisa menyebabkan kematian.  Trus ada enggak kepikir ya, bahwa lubang anus itu memang diciptakan untuk buang kotoran. Kebayang kan bakteri yang ngumpul sudah banyak, apa sudah hilang ya urat jijik di mereka itu? naudzubillah... astagfirullah.

FYI nih, Dokter di ILC cerita kalau pasiennya ada yang punya 4 pacar, 1 perempuan dan 3 laki-laki. Yang perempuan tidak diapa-apain karena takut hamil kali yaa, sementara yang laki-laki sudah dia garap dan ketiganya sukses tertular HIV. Sekarang si pasien sudah kena sipilis dan juga HIV. Harus makan obat seumur hidup, nah yang kasih biaya siapa? apa pasangan yang sesama jenis yang ngaku cinta? jadi beban negara dong. Dan jadi kesel kalau inget bisa-bisa uang pajak yang kita bayar dipakai untuk bayarin orang-orang yang sakit karena urusan pilihan menyimpang ini. ( Duh... asli ngebul nih kepala ).



Padahal, aman itu kalau pada tempatnya lah, dan setia enggak gonta-ganti pasangan. Makanya berhubungan sex itu saat sudah siap dengan konsekuensinya. Sering-sering deh lihat dunia fauna, bahkan bintang saja berhubungan seksual itu saat sudah siap, saat sudah musimnya, dan sudah masuk umur. Bukan hanya mengikuti keinginan syahwat. Lha, kita manusia yang diberi akal masak kalah sama syhawat. Ya kali kalah sama singa atau monyet... ( ampun deh...)

Terus kalau belum siap dengan konsekuensi tapi pengin gimana dong? Itu kerasa pengin pasti ada sebabnya, bisa jadi kebanyakan nonton film porno atau malah kebanyakan nonton adegan dewasa sebelum waktunya. Makanya jaga pandangan, penuhi aturan Allah  baik itu larangan maupun perintah. Isi waktu dengan kegiatan positif dan berprestasi, jangan kebanyakan ngelamun, apalagi ngelamun jorok bin ngeres. Jaga penampilan, tutup aurat, bergaul dengan batasan-batasan yang sudah ditentukan.

Yakin deh, aturan Allah baik itu larangan maupun perintah pasti menyelamatkan. Jadi ikuti saja enggak usah merasa dibatasi. Manusia itu dikatakan manusia kalau ada aturan yang membatasi, kalau enggak ada yang maunya bebas berarti perlu ditanya kemanusiaannya. Dilarang pacaran, ikuti saja. Toh jodoh itu tidak datang dari pacaran kok. Disuruhnya nikah ikuti saja karena itu lebih sehat dan menentramkan. Di suruh setia jaga pergaulan ya manut saja,karena kalau pergaulan enggak dijaga maka perselingkuhan merajalela. Akibatnya menderita, tidak bahagia.

Satu lagi, coba kita ingat kekhawatiran Baginda Nabi Saw., terhadap ummatnya yang akan hidup di akhir zaman, " Sesungguhnya yang paling aku takuti menimpat ummatku adalah perbuatan nabi Luth." HR. Ibnu Majah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar