Rabu, 30 Agustus 2017

Mengenal Keutamaan Puasa Arafah

Di Dzulhijjah,banyak sekali amalan yang dicintai Allah. Terkhusus di 10 hari pertama bulan Dzulhijjah. Meliputi haji, berqurban, memperbanyak takbir, memperbanyak dzikir, bersedekah serta puasa. Terkhusus puasa Tarwiyah dan Arafah. Sebelumnya simak dulu yuk, pengertian dan asal- usulnya!

Tarwiyah yang jatuh pada 8 Dzulhijjah erat kaitannya dengan peristiwa yang dialami oleh Nabi Ibrahim as.  Tarwiyah memiliki arti berpikir atau merenung. Pada hari inilah Nabi Ibrahim bermimpi mendapatkan perintah untuk menyembelih anaknya Ismail ( QS. As Saffat 102-107). Mendapatkan mimpi seperti itu, malam hingga pagi harinya Nabi Ibrahim terus gelisah dan memikirkan kebenarannya. Hingga malam berikutnya mimpi itu kembali datang, bertepatan dengan tanggal 9 Dzulhijjah. Nabi Ibrahim merasa yakin dengan apa yang diperintahkan. Itu lah kenapa hari itu disebut sebagai Arafah ( mengetahui ).

Pada malam ke-10, Nabi Ibrahim kembali mendapatkan mimpi yang sama. Siang harinya, beliau pun melaksanakan apa yang dipertintahkan. HIngga tangga 10 Dzulhijjah disebut juga sebagai Yaumul Nahr ( hari menyembelih ). Hal ini dikuatkan dengan adanya hadist yang diriwayatkan oleh Abu Dawud dan Ibnu Abbas ( radiallallhuanhum ), Ibnu Abbas berkata, "Rasulullah melaksanakan shalat dhuhur di hari Tarwiyah dan shalat subuh di hari Arafah dari Mina."



http://www.anpasgin.com

Puasa Arafah bertepatan dengan momen wukuf di Arafah yang dilakukan oleh jemaah haji. Sehingga penentuan kapan puasa bukan berdasar hisab atau perhitungan bulan, tapi dengan melihat prosesi haji. Sedang puasa Tarwiyah dilaksanakan di hari pada tanggal 8 Dzulhijjah. Simak yuk, keutamaan puasa Arafah dalam hadist berikut ini :

Rasulullah bersabda, "Puasa Arafah dapat menghapuskan dosa dua tahun ( yang sudah berlalu dan akan datang ). Sedangkan puasa Asyyura ( 10 Muharram ) akan menghapuskan dosa setahun yang lalu." HR. Muslim.

Ampunan adalah satu karunia yang sangat didambakan oleh orang yang beriman. Seorang yang berpuasa Arafah dengan niat semata untuk Allah, maka dosanya setahun yang lalu diampuni. Demikian juga dengan dosa setahun yang akan datang yang belum dilakukan pun sudah dihapuskan. Maka, puasa Arafah ibaratkan jaring untuk mendapatkan ampunan Allah Swt. Dan akan sayang sekali kalau itu tidak dilakukan bukan?

Adapun tentang keutamaan puasa Tarwiyah ada perbedaan pendapat yang mencuat. Tapi jika disandarkan pada niat memperbanyak puasa di awal-awal bulan Dzulhijjah maka tidak ada kerugian dalam melakukannya. Walau pun tanpa keutamaan seperti puasa Arafah. Karena sejatinya yang mengetahui besar kecil, banyak tidaknya karunia yang didapat seorang hamba hanya Allah yang Mengetahui. Terlebih lagi jika kita berpikir tidak ada jaminan masih bisa bertemu hari Tarwiyah dan Arafah di tahun depan. Maka, sebaiknya lakukan yang terbaik saat ini.***

Tidak ada komentar:

Posting Komentar