Sabtu, 26 Maret 2022

Bahagia Sambut Ramadhan


Kurang dari 10 hari lagi insyaallah ummat Islam seluruh dunia akan bertemu dengan Bulan Ramadhan. Bulan suci yang diibaratkan tamu agung, bulan yang mensucikan, bulan yang penuh keutamaan dan keberkahan. Rasulullah pernah bersabda, “Sekiranya manusia mengetahui kebaikan-kebaikan yang terdapat di bulan Ramadhan, tentulah mereka mengharapkan agar seluruh bulan adalah bulan Ramadhan” HR. Ibnu Huzaimah.

Ramadhan memang istimewa, datangnya membawa aura yang berbeda dari bulan lainnya. Manusia yang ingin berbuat baik didorong untuk berbuat baik dengan pahala yang berlipat. Bulan dimana Allah menurunkan Al Qur'an yang menjadi petunjuk bagi manusia, serta pembeda antara yang hak dan batil. Di Ramadhan juga Allah janjikan ampunan bagi hamba-hambaNya, hingga keluar dari Ramadhan kembali suci. Menetapi fitrahnya suci, dan hanya menyembah Allah Swt.

Ramadhan kian istimewa karena di 10 hari terakhirnya Allah Swt, sembunyikan satu malam yang nilainya lebih baik dari seribu bulan. Yaitu malam qadar atau lailatul qadar sebagai tanda kasih sayang Allah Swt. Maka alangkah ruginya orang yang tidak berharap ingin bertemu Ramadhan, sungguh rugi.

"Sungguh telah datang bulan Ramadhan yang penuh keberkahan. Allah mewajibkan kalian berpuasa di dalamnya. Di dalamnya pintu-pintu surga dibuka, pintu-pintu neraka ditutup dan setan-setan dibelenggu. Pada bulan itu terdapat malam yang lebih baik dari seribu bulan (Lailatul Qadar). Siapa saja yang terhalangi (untuk mendapatkan) kebaikan malam itu maka sungguh dia telah dihalangi (dari keutamaan yang agung)"
HR Ahmad dan an-Nasa`i.

Ibnu Rajab Al Hanbali rahimahullah memberikan kesan setelah membaca hadist di atas, yang disampaikan dalam Al Lathaif wal Ma'arif hal 174 , “Bagaimana mungkin orang yang beriman tidak gembira saat pintu-pintu surga dibuka?” Bagaimana mungkin orang yang pernah berbuat dosa (dan ingin bertobat serta kembali kepada Allah SWT) tidak gembira saat pintu-pintu neraka ditutup?” Bagaimana mungkin orang yang berakal tidak gembira saat setan-setan dibelenggu?” 


Keberkahan Bulan Ramadhan
Agar semakin bergairah menyambut Ramadhan yang kian dekat ini, mari kita lihat keberkahan bulan Ramadhan.

1. Kesempatan Untuk Mendapat Ampunan dari Allah
Bulan Ramadhan adalah bulan dengan amaliyah khusus yaitu puasa. Dalam Al Qur'an di QS . Al Baqarah: 183, Allah menurunkan kewajiban ini denban jelas.

"Hai Orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa, sebagaimana telah diwajibkan pada orang-orang sebelum kamu agar kamu bertaqwa."

Banyak keutamaan dari puasa di bulan Ramadhan ini, salah satunya menjadi penyebab diampuni dosa-dosa kita. Seperti yang dijelaskan oleh Rasulullah dalam sebuah hadist, “Barangsiapa yang berpuasa Ramadhan karena keimanan dan mengharapkan pahala (dari Allah Subhanahu wa Ta’ala), niscaya akan diampuni dosa-dosanya yang telah lalu.” HR. Bukhari Muslim

Dalam riwayat lain juga disebutkan, "Shalat fardhu lima waktu, shalat Jum’at ke Jum’at berikutnya, dan Ramadhan ke Ramadhan berikutnya menghapuskan dosa-dosa yang dilakukan di antara masa tersebut seandainya dosa-dosa besar dijauhkannya.” HR. Muslim.

Ummahatul Mukminin Aisyah ra., pernah bertanya doa apa yang dianjurkan di bulan Ramadhan. Qadarullah beliau bertanya pda Rasulullah Saw., saat menjelang malam Qadar. Maka Rasulullah Saw.,  mengajarkan doa "Allahumma innaka  afuwwun Kariim, tuhibbul ' afwa' wa'fuanni."

Dalam hadist lain dijelaskan tentang orang yang merugi seperti yang diriwayatkan oleh Imam Thirmidzi ra, "Merugilah orang yang berada dalam Ramadhan tapi dia tidak mendapat ampunan Allah."


2. Berkah dimudahkan Beramal shalih dan dijauhkan dari dosa
Dalam beberapa hadist dijelaskan bahwa saat Ramadhan syaitan-syaitan dibelenggu, pintu-pintu syurga dibuka, pintu-pintu neraka ditutup. Ada dua pendapat di kalangan ulama. Yang pertama berpendapat memang secara harfiah syaitan dibelenggu, diikat sehingga tidak bisa menggoda manusia untuk bermaksiat. Demikian juga dengan pintu surga yang 8 itu dibuka, dan 7 pintu neraka ditutup.

Pendapat kedua menjelaskan bahwa hadist itu mengandung arti bahwa pintu syurga itu amal shalih, sehingga manusia dimudahkan untuk berbuat kebaikan apapun di bulan Ramadhan. Pintu neraka yang identik dengan dosa dan maksiat karena godaan syaitan pun ditutup. Jadi ada kesadaran dan keinginan lebih menahan diri dari berbuatan tercela. Misal yang biasa ghibah minimal saat puasa stop ghibah, yang suka marah-marah saat puasa berusaha menahan emosi dan lain sebagainya.

3. Berkah dari Pahala yang Berlipat Ganda
“Seluruh amalan anak Adam untuk mereka sendiri, kecuali puasa. Sungguh, ibadah puasa itu untuk-Ku. Akulah yang langsung akan memberikan imbalannya. Puasa adalah perisai.” Shahïh al-Bukhâri: 1904.

Jika di bulan lainnya, pahala kebaikan dibalas 10 kali lipat, maka di bulan Ramadhan Allah mengistimewakan dengan memberi pahala shiam seseorang yang diridhaiNya tanpa perhitungan. Amal sunnah di hari biasa dinilai seperti amalan wajib di Ramadhan. Bahkan di Lailatul Qadar bisa jadi kesempatan panen besar pahala karena bernilai lebih baik dari 1000 bulan, masyaaAllah...

Amal ibadah di Ramadhan itu satu paket. Siangnya Shiam, malamnya Qiyam. Maka tidak ada waktu kosong untuk memanen pahala. Bahkan shadaqah terbaik pun disebut adalah shadaqah terbaik. Lalu masihkan kita enggan atau malas beramal shalih di Ramadhan nanti?

4. Berkah Dikabulkan Doa
Rasulullah SAW juga bersabda dalam hadits lain riwayat Abu Huraira RA, “Ada tiga orang yang doanya tidak ditolak, yaitu; orang yang berpuasa sewaktu ia berbuka, imam atau pemimpin yang adil, dan doa dari orang yang teraniaya. Doanya itu dinaikkan Allah menembus awan dan dibukakan baginya pintu-pintu langit, serta firman Allah kepadannya, ‘Demi kemuliaan-Ku, Aku akan menolongmu, walau di belakang nanti’.” 
HR Turmudzi.

Doa adalah senjata kaum mukminin, dan mengingay banyak hajat pada manusia, maka perbanyaklah meminta kepada Allah. Terutama dua hal yang paling diinginkan oleh orang beriman, diampuni dosa dan dimasukkan dalam syuga. Diriwayat lain , diampuni dosa dan dihindarkan dari siksa neraka.

Seperti kita tahu ada tempat-tempat mustajab untuk berdoa, seperti di Baitullah, Raudah di Masjid Nabawi, Mihrab ( tempat imam ), Arafah dan tempat lainnya. Ada juga waktu makbul berdoa yaitu 1/3 malam di bulan selain Ramadhan. Maka di Ramadhan siang dan malam tetap bisa memohon dan insyaallah terkabul. Selama puasa yang dilakukan memang ikhlas dan sesuai ketentuan.

Maka, jangan sekedar sibuk mengitung berapa hari lagi puasa kalau tidak mempersiapkan apa yang akan dilakukan untuk menghidupkan Ramadhan. Jangan sampai merugi, jangan sampai Ramadhan dapat haus dan dahaga semata, jangan sampai tidak naik level ketaqwaan, dan jangan sampai dosa tidak berkurang malah bertambah, naudzubillah...

wallohu a'lam bishowab