https://en.prothomalo.com/contents/cache/images/800x500x1/uploads/media/2019/03/15/901464ac38d050d30e44b8fa8f785d2a-1.jpg |
Jum'at 15 Maret 2019, dunia digemparkan oleh kabar aksi teroris di Selandia Baru ( New Zeland ). Sebuah kabar penembakan di dua mesjid di Cristcruch yang memakan korban totalnya 49 orang dan puluhan orang terluka. 41 di masjid Al Noor , 7 di masjid Linwood dan 1 meninggal di rumah sakit setempat. Dua orang WNI juga dikabarkan ikut menjadi korban luka dan 1 korban meninggal penembakan yang dilakukan oleh Branton Tarran - pria yang berasal dari Australia ini.
Banyak yang terkejut dengan kejadian ini. Selama ini Selandia Baru dikenal sebagai negera yang aman,ramah dan banyak memiliki tempat-tempat dengan pemandangan menakjubkan. Yang sering dijadikan tempat syuting film-film terkenal. Bahkan Ust. Salim A Fillah dalam postingannya di IG menyebut negara ini sebagai negara Lord of The Ring.
Sebagai umat Islam, kaget luar biasa saat membaca berita ini di lini massa. Ikut berduka, ikut marah. Jujur, enggak kuat saat harus melihat video penembakan yang membabi buta. Air mata langsung keluar. Walau akhirnya yang keluar hanya doa-doa untuk korban. Semoga khusnul khatimah, semoga ditempatkan di tempat yang terbaik di sisi Allah.Sungguh mereka tidak mati, mereka hidup dan kembali kepada Sang Khaliq.
"Dan janganlah kamu mengatakan terhadap orang-orang yang gugur di jalan Allah, (bahwa mereka itu ) mati; bahkan (sebenarnya) mereka itu hidup, tetapi kamu tidak menyadarinya." QS. Al Baqarah : 154
Sejarah Islam di New Zeland
Dari tirto.id dijelaskan bahwa Islam masuk Selandia Baru pada abad ke 19, yaitu mulai tahun 1855. Menurut data sensus, pada 1855 terdapat dua orang Muslim yang tercatat
di Selandia Baru. Sensus 1861, tercatat empat orang Muslim tercatat
di negara itu. Sensus pada 1867 menjadi salah satu titik terang
populasi Muslim di Selandia Baru. Saat itu pemerintah di wilayah Otago
mengundang orang Cina atau Tionghoa untuk bekerja di tambang emas.
Warga Cina yang tertarik bekerja di Otago sebagian besar berasal dari Cina selatan, yang mmemiliki penduduk beragama Islam tetapi dalam jumlah kecil. Pada 1871, jumlah warga Cina yang masuk di Otago meningkat. Hal ini diindikasi menjadi cikal bakal hadirnya beberapa Muslim dalam rombongan pekerja dari Cina Selatan ke Selandia Baru.
Sensus 1874 membuktikan dengan terdapat 15 warga Cina yang bekerja di Otago-Selandia Baru adalah Muslim. Sejak saat itu, Islam terus berkembang. Pada 1874 tercatat sejumlah Muslim berada di daerah lainnya di Selandia Baru. Satu warga Muslim tercatat di Ladang Hauraki di Auckland. Penduduk Muslim pun terus meningkat menjadi 39 orang pada sensus 1878 di Selandia Baru. Populasinya makin bertambah seiring masuknya imigran lainnya.
Beberapa pria India Punjabi dan Gujarat bermigrasi ke Selandia Baru pada 1890-an dan 1900-an. Orang Gujarat mendiami kota-kota di Canterbury. Mohammad Kara, seorang Gujarat pertama yang tercatat di Selandia Baru. Ia bermigrasi ke Afrika Selatan dan kemudian pada 1907 datang ke Selandia Baru. Ia menetap di Christchurch dan membuka sebuah toko kecil.
Putranya yang bernama Ismail datang ke Selandia Baru pada 1921. Kara, digambarkan oleh Leckie sebagai Muslim Gujarat pertama di Selandia Baru dan kemudian menjadi presiden Asosiasi Muslim Canterbury.
Warga Cina yang tertarik bekerja di Otago sebagian besar berasal dari Cina selatan, yang mmemiliki penduduk beragama Islam tetapi dalam jumlah kecil. Pada 1871, jumlah warga Cina yang masuk di Otago meningkat. Hal ini diindikasi menjadi cikal bakal hadirnya beberapa Muslim dalam rombongan pekerja dari Cina Selatan ke Selandia Baru.
Sensus 1874 membuktikan dengan terdapat 15 warga Cina yang bekerja di Otago-Selandia Baru adalah Muslim. Sejak saat itu, Islam terus berkembang. Pada 1874 tercatat sejumlah Muslim berada di daerah lainnya di Selandia Baru. Satu warga Muslim tercatat di Ladang Hauraki di Auckland. Penduduk Muslim pun terus meningkat menjadi 39 orang pada sensus 1878 di Selandia Baru. Populasinya makin bertambah seiring masuknya imigran lainnya.
Beberapa pria India Punjabi dan Gujarat bermigrasi ke Selandia Baru pada 1890-an dan 1900-an. Orang Gujarat mendiami kota-kota di Canterbury. Mohammad Kara, seorang Gujarat pertama yang tercatat di Selandia Baru. Ia bermigrasi ke Afrika Selatan dan kemudian pada 1907 datang ke Selandia Baru. Ia menetap di Christchurch dan membuka sebuah toko kecil.
Putranya yang bernama Ismail datang ke Selandia Baru pada 1921. Kara, digambarkan oleh Leckie sebagai Muslim Gujarat pertama di Selandia Baru dan kemudian menjadi presiden Asosiasi Muslim Canterbury.
Dari REPUBLIKA.CO.ID menjelaskan bahwa sejak tahun 1920 pemerintah Selandia Baru memperketat masuknya imigran dengan membuat aturan pembatasan imigran. Sehingga populasi umat Islam di Selandia setelah Perang Dunia II tidak kurang dari 100 orang. Pada 1950, anak cucu mereka menikah dan menetap, hingga populasi Muslim di Selandia Baru mencapai 200 orang.
Pada pertengahan tahun 1960, kebijakan imigran mulai lebih longgar.
Sehingga banyak tenaga kerja profesional dari berbagai negara Asia. Mahasiswa
Muslim juga banyak yang datang untuk melanjutkan pendidikan di
universitas Selandia Baru. Sehingga tidak heran, jika jumlah Muslim di
masa itu melunjak hingga 2.500 orang pada 1986. Setelah
1986, imigran muslim semakin banyak berdatangan. Mereka banyak yang
melihat kesuksesan imigran yang telah menetap di Selandia Baru.
Pertumbuhan Muslim di New Zeland
Masih dari REPUBLIKA.CO.ID komunitas Muslim di Selandia Baru akan terus tumbuh. Menurut sensus pemerintah
Selandia Baru April 1874-an pada 1950 hanya 150 pengikut Islam. Sensus
1996 mencatat populasi Muslim kurang dari 14 ribu. Tapi sejak 2001, populasi Muslim di negeri Kiwi ini telah meningkat 52,6 persen.
Menurut sensus terakhir yang dilakukan pada 2006, ada 36.072 pengikut Islam, sebagian besar berasal dari Asia. Pada 2030, sesuai data Pew Research center diperkirakan akan bertambah 100 ribu pemeluk Islam baru di Selandia Baru.***
Wallohu a'lam bishowab
Sumber :
https://tirto.id/sejarah-umat-muslim-di-selandia-baru-djBD
https://www.republika.co.id/berita/dunia-islam/dunia/pog2dt320/jejak-islam-di-selandia-baru-dan-populasi-muslim-yang-tumbuh
Tidak ada komentar:
Posting Komentar