Rabu, 13 Maret 2019

Ini Ghozwul Fikri, Nak!

Sebenarnya sudah pengin menulis tentang hal ini seminggu yang lalu, sepulang mengikuti kajian PERMATA yang bekerjasama dengan AILA ( Aliansi Cinta Indonesia ). Tapi nemu pemantiknya kemarin sore, alhamdulillah. Qadarullah, tercipta obrolan bernas bersama tiga anak gadis menjelang maghrib. Tidak ada judul taklim, hanya obrolan sepulang sekolah yang santai tapi bermakna.

Awalnya saya dibuat gundah gulana dengan kiriman dan diskusi di grup WA. Temanya tentang hari perempuan sedunia dan aksi pawai pada tanggal 8 Maret kemarin. Ya, dan seperti sudah diduga, pawainya pasti diikuti dengan isue- isue gender dan yang lagi panas-panasnya yaitu tuntutan agar RUU-PKS segera disahkan. Jujur, saya agak lama pas foto berisi gambar bendera pelangi dengan tulisan pelangi - pelangi ciptaan Tuhan. Kalau enggak peka dan enggak paham dengan teori ghozwul fikri, pasti tanpa sadar akan membenarkan apa yang mereka kampanyekan. Minimal diri jadi menerima yang penting enggak ikut-ikutan, hemm...


Ghozwul Fikri- Mengingat lagi...

Ghazwul Fikri
https://bisikaniman.files.wordpress.com/2015/05/ghazwul-fikri.jpg



Semasa SMA dan kuliah rasanya sering mengikuti kajian yang isinya membahas hal ini. Bahkan dalam buku "Surat untuk Muslimah" -by Quanta Elex Media , saya juga menuliskan tentang perang pemikiran ini. Ya.., artinya memang menyeramkan. Demikian juga dengan anak saya yang baru mau masuk akil baligh, pas dengar istilah perang pemikiran pun langsung mengkeret,asli takut.  Dan tujuannya tidak kalah bahaya dari perang secara fisik. Dari sejarahnya perang pemikiran atau ghazwul fikri ini lahir karena menyadari bahwa umat Islam itu tidak bisa dikalahkan kalau diserang secara fisik langsung. Bakalan butuh waktu ratusan tahun dan dana tak sedikit untuk bisa menang. Karena itu lahirlah ide untuk menjauhkan umat Islam dari keislamannya melalui jalan halus, yaitu propaganda-propaganda yang tidak disadari sebagai senjatanya.

Bahkan di zaman now, mereka membungkus propaganda-propaganda mereka dengn istilah yang disamarkan. LG*T disebut kaum pelangi, zina disebutnya memadu kasih,  riba disebut bunga, kebebasan disebut hak azasi,  serakah terhadap dunia disebut kebutuhan hidup, kerusakan moral dibilang modern, cara makan ala barat disebut table manner, pornografi disebut seni, kesenangan yang melalaikan dinamai hiburan dan lain sebagainya.


https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhl26-7Ftq7uSFPEsgfX_FzRdqodg12YyiD806Y661gtJC3BQR7RFijG4EDqlrRufO85CK4FsJmrj7HKKOzKiLzCwZq6qZHOsFPRwL7Z-gnZw_m3a3mJmOuooza_sJVevD1nPDqBIWi7Gs/s1600/Ini+Beberapa+Cara+Ghazwul+Fikri+Dalam+Menyerang+Umat+Islam.jpg

 Tujuannya apa?

Tujuan utamanya yang jelas melemahkan umat Islam dengan cara halus. Merusak pola pikir mereka sehingga umat mulai berkurang keyakinan terhadap ajaran Islam. Bahkan lama-lama merasa malu dan alergi. Karena merekasudah termakan untuk mengedepankan logika dari pada iman, maka ajaran Allah disebut sudah kuno, tidak dinamis , kaku. Islam digambarkan teroris, fanatik, garis keras, terbelakang. See...sudah banyak yang seperti ini kan sekarang?

Dan kalau sudah rusak pemikirannya maka gaya hidup akan mengadopsi gaya barat. Maka jangan kaget kalau akhlak pun makin merosot. Tidak ada lagi sopan santun, adab karena semua itu dianggap kuno. Urat malu benar-benar sudah putus sampai mereka akan berzina pun di pinggir jalan. Bahkan dalam sebuah hadist di katakan, bahwa kelak akan datang suatu zaman dimana umat Islam betul-betul seperti Yahudi dan Nasrani. Bahkan mereka berzina di depan pintu pun diikuti. 

Selanjutnya melemahkan ruh ukhuwah, sehingga tidak ada lagi perasaan satu tubuh sesama umat Islam. Budaya EGP sangat terasa, sehingga yang mengingatkan akan mendapat hujatan. Yang berkomentar sesuai kebenaran akan dibully, dianggap sok suci. Akibatnya banyak yang cukup merasa agar diri selamat sendirian, "Ah...yang penting gue enggak, itu mah urusan mereka sendiri." Mirip banget sama budaya barat kan, yang semua dimasukkan dalam privasi. 

Hilangnya ruh ukhuwah juga bisa dilihat dari hilangnya empati sesama muslim. Saat mendengar kaum muslim di belahan bumi yang lain sedang tertindas, jargonnya umat yang di dekat kita saja masih banyak yang butuh bantuan. Atau malah dipelintir dari yang awalnya isue agama jadi isu ekonomi semata. Sudah banyak juga kan yang kayak gini?


So, Apa yang Mesti dilakukan?



1. Minta penjagaan dari Allah Swt.
Ingat, kita ini hidup di akhir zaman. Dimana fitnah-fitnah begitu kuat menghadang. Tapi bukan berarti tidak ada  harapan. Minta penjagaan dari Allah dengan kita berikhitar menjaga aturannya, menjaga ajarannya. lakukan semua perintah Allah dan jauhi laranganNya. karena itu perlu banget  mempelajari Islam secara benar lewat sumber yang benar juga. Karena sekarang kan banyak juga ulama-ulama Su' yang bukannya mendekatkan ke Allah malah menjauhkan dari keridhaanNya. 

2. Berdekatan dengn Qur'an dan sunnah Nabi
Mulailah dengan membiasakan membaca Qur'an dalam keseharian kita. Ya kali bisa langsung deket tanpa berusaha membuka Qur'an, membaca dan metadabuurinya. Targetkan, bangun tidur yang dibaca pertama kali ya Qur'an, jangan gadget hehehe. Mulailah biasakan kehidupan kita diselaraskan juga dengan sunnah Nabi. Kalau jelas hadistnya shahih ya laksanakan, kalau enggak jelas ya tinggalkan saja.

3. Menumbuhkan kebanggaan pada Islam dengan memahami sejarah
Islam dulu pernah berjaya hampir di setengah dunia ini lho. Dan semua maju di bawah kepemimpinan Islam. Dari mulai ekonomi, budaya sampai ilmu pengetahuan. Saat Islam berkuasa semua hidup aman, tidak ada penghapusan agama apalagi ras suku bangsa tertentu. Tapi saat Islam tertindas, umat Islam banyak yang tertindas, tersiksa bahkan dibinasakan dengan cara yang keji.

4.Berkumpul dengan orang-orang shalih
Biar kalau kita salah ada yang mengingatkan. Biar kalau kita tidak tahu ada yang kasih tahu.Karena keimanan seseorang itu bergantung temannya lho. Temannya baik bakalan jadi baik, temannya jelek ya bakalan terjun bebas. Saya pernah nonton di youtube pengakuan mantan transeksual ( istilah yang umum transgender ), yang bertobat karena pengaruh teman. Saat dia berteman dengan yang mendukung hawa nafsunya boro-boro pengin jadi laki-laki lagi sesuai kodratnya. Tapi saat bertemu dengan teman yang baik yang mengingatkan dia untuk senantiasa sholat, perlahan dia pun merasa malu dan akhirnya bertobat. 

5. Jangan cuek dong...
saling mengingatkan dalam urusan kebenaran itu wajib lho. Dakawah dengan perbuatan dengan lisan dengan tulisan gampang jaman now. Jadikan postingan di medis sosial kita bermanfaat, sebagai lahan amal jariyah ya. Intinya sih,  jangan sholeh sendirian, jangan bener sendirian. Karena seorang muslim itu harusnya jadi rahmat buat lingkungan sekitarnya. Jangan kalah sama Nussa ya...( cita-citanya pengin ngajak uma,abah, rara dan teman semua masuk syurga ) 😀.


Wallohu a'lam bishowab...



 
                             

Tidak ada komentar:

Posting Komentar