Senin, 10 September 2018

Apa Saja Yang Diperbaharui Di Tahun Baru Islam?

Semalam, kaum muslimin di berbagai daerah merayakan moment pergantian tahun baru dalam kalender Islam. Selain tabligh akbar, muhasabah, mabit ( malam bina iman dan takwa ) hal yang sering dilakukan adalah pawai obor. Bahkan di beberapa tempat sudah dijadikan sebagai kebiasaan. Jika tahun baru masehi dengan kembang api, maka tahun baru Islam dengan pawai obor.

Namun, ada juga yang mengartikan bahwa obor itu seperti semangat. Artinya, umat Islam itu mestinya memiliki semangat mensyiarkan Islam seperti obor yang menerangi malam nan gulita. Mungkin sebagai simbol bahwa di tahun baru ini ada semangat- semangat baru yang pastinya mengarah pada kebaikan. Meski di tengah gelapnya malam, terus bergerak walau bercahayakan obor.

Tahun Baru Islam 1 Muharram 1440 Hijriah, Catat Waktu serta Niat Puasa Tasu'a dan Asyura
http://cdn2.tstatic.net/kaltim/foto/bank/images/taun-baru-islam-1-muharram-1440-h_20180905_085952.jpg

Baca juga :Yang Sering Terlupa di Moment Tahun Baru Islam



Sebelumnya, beberapa hari sebelum si pengais bungsu pulang dengan berita akan ada tampilan Gebyar Muharram di sekolahnya. Dia dan teman-teman sekelasnya akan menyanyikan lagu tentang Tahun Baru Islam. Mak jleb, itu pikir saya saat mendengar latihan anak. Yuk coba kita simak :

1 Muharram tahun hijriyah
Itu tahun baru Islam
Marilah kita berubah
menuju pada perbaikan 

Dari malas menjadi rajin
tak beraturan jadi disiplin
dari penakut jadi pemberani
dari biasa jadi berprestasi

La la la la la la la la... 

Ya, mestinya moment tahun baru itu adalah untuk melakukan perubahan. Tentu saja perubahan ke arah perbaikan. Terlebih jika mengingat moment hijrah Rasulullah Saw., yang dijadikan patokan saat menentukan kalender Islam di jaman Umar bin Khattab ra.  Saat ini ada beberapa perubahan yang mestinya dicanangkan oleh setiap muslim. Dalam lagu diatas ditetapkan 4 hal karena disesuaikan dengan anak-anak atau pelajar . yaitu :

Baca Juga : Sejarah Tahun Baru Islam for Kids
 

1. Dari Malas Menjadi Rajin
Dalam buku Ranadhan Sepanjang Masa karya H. Abdan Salim, disebutkan bahwa malas mengakibatkan kefakiran. Baik fakir secara materi, non materi, lahir maupun bathin. Malas juga bukti kurang menghargainya seorang makhluk pada potensi yang diberikan oleh Khaliqnya. Misal, seorang yang pintar tapi malas akan kalah sama orang yang secara kecerdasan biasa saja tapi dia ulet dan rajin belajar.
Dari segi ibadah, pastinya orang yang memiliki sifat malas akan banyak ruginya. Saat yang lain sudah rajin dengan amal khusus ini itu, diri masih berkutat dan merasa cukup dengan amal yang secuil. Padahal umur mah enggak ada jaminan, enggak ada yang tahu. Kapan saja bisa langsung end. Dan kesempatan untuk mengumpulkan bekal pulang kampung ke akhirat pun hilang.


2. Tak Beraturan Jadi Disiplin
Disiplin adalah komponen penting dalam beribadah. Bayangkan jika beramal dan suka suka gue, alias susah diatur. Ya pastinya amalnya juga tidak akan berbentuk. Padahal seorang munslim itu syaratnya ya tunduk patuh pada aturan Allah. Lalu jika jiwa disiplin itu tidak ada bagaimana bisa disebut sebagai seorang muslim?

3. Dari Penakut Jadi Pemberani
Dalam kontek anak-anak mungkin penakut di sini ya, tidak berani bertanya atau malu jika disuruh tampil.Sedang bagi orang dewasa, pastinya bukan hanya berani tampil beda atau mencolok, tapi lebih tepatnya berani karena benar. Karena di jaman sekarang di mana orang-orang benar suka disalahkan, dan orang-orang pendusta suka dibenarkan, bikin semangat untuk berani itu kadang terasa beresiko tinggi. Bisa malah disebut sebagai radikal, fanatik atau malah tero**s.

4. Dari Biasa jadi Berprestasi
Saya selalu meyakini siapa pun bisa berprestasi sesuai dengan potensi ( bakat minat ) yang dimiliki. Sekarang itu banyak orang yang terkenal karena tingkahnya yang aneh atau sekedar cari sensasi. Sementara yang benar-benar berprestasi seperti dibuang ke ujung dunia. Tak dikenali, tak diketahui, tak terdengar kabarnya. Tapi itu jangan sampai menjadi alasan untuk enggan berprestasi. Berprestasilah sebagai bukti syukurmu atas karunia kelebihan yang sudah diberikan oleh Rabbmu...
Pastinya masih banyak sih hal-hal yang perlu diperbaharui dalam diri ini, karena manusia memang makhluk dinamis kan? selalu berubah, selalu bergerak. Bagi yang mau nambahin, ditunggu komennya ya...makasih...😀


Tidak ada komentar:

Posting Komentar