Selasa, 18 September 2018

Yuk, Sempatkan Membaca AlQuran!

Ada tiga tahapan dalam mencintai Al Quran, yaitu qiraah ( membaca Al Quran ), tilawah ( membaca dan memahami artinya), tahfidz Al Quran ( yaitu upaya untuk menghapal Al Quran ). Jadi membaca Al Quran sebenarnya tingkatan awal dalam mengaitkan diri dengan ayat suci. Artinya, jika dalam sehari tidak ada target membaca Al Quran maka bisa dikatakan diri memang tidak terikat dengan firmanNya. Wajar kalau hidup terasa jauh, gelisah dan bingung karena tidak adanya pegangan hidup.

Itu yang saya tangkap saat mengikuti acara Tebar Quran di bulan Ramadhan kemarin. Dan sebelum bulan Muharram, program One Week One Juz di tempat saya sudah khatam. Panitia penanggung jawab program ini pun mengusulkan diadakan satu momen khataman. Sebegai satu bentuk penghargaan, syukuran atas berjalannya program ini satu putaran.

Banyak sekali nasehat yang didapat dalam kegiatan ini. Yang pastinya makin membuat diri untuk senantiasa membaca Al Qur'an. Nah, inilah yang ingin saya bagi bersama teman semua. Semoga kita bisa saling berbagi kebaikan, kebenaran serta kesabaran, aamiin. Lanjut yuuuk....


Gambaran Orang yang Membaca Al Quran


http://www.panjimas.com/wp-content/uploads/2015/02/Rasulullah-Mengumpamakan-Mukmin-yang-Baca-Al-Quran-spt-Utrujah.jpg
http://www.panjimas.com/wp-content/uploads/2015/02/Rasulullah-Mengumpamakan-Mukmin-yang-Baca-Al-Quran-spt-Utrujah.jpg


Bagi orang Islam  membaca Al Quran mestinya menjadi satu kegiatan keseharian. Terlebih jika mengingat bahwa Al Quran bukan sekedar bacaaan, tapi firman Allah yang berisi petunjuk, pembeda antara yang haq dan bathil, hukum serta kisah-kisah yang mengandung banyak pelajaran. Mestinya membaca Al Quran lebih diutamakan dan dikerjakan dengan sungguh-sungguh. Bukan main-main apalagi tanpa adab.

Agar membuat semangat membaca ( qiraah ) Quran yuk, baca hadist di bawah ini :

Rasulullah bersabda :  “Perumpamaan seorang mukmin yang membaca Al Qur’an seperti buah utrujah yang memiliki wangi yang sedap dan rasa yang manis. Sedangkan perumpamaan seorang mukmin yang tidak membaca Al Qur’an ibarat buah tamar (kurma) yang tidak memiliki bau namun rasanya manis. Adapun perumpamaan seorang munafiq yang membaca Al Qur’an ibarat buah roihanah yang memiliki wangi yang sedap tapi rasanya pahit. Dan perumpamaan seorang munafiq yang tidak membaca Al Qur’an ibarat buah handzholah yang tidak memiliki bau dan rasanya pahit”. (HR. Muslim, 1896)

Semoga kita termasuk orang-orang yang senantiasa mengikatkan diri dengan Al Quran. Minimalnya dengan tilawah yang dilakukan setiap hari. Meski hanya selembar atau beberapa ayat, tapi upayakan untuk selalu tilawah Quran. Bukankah amal yang sedikit tapi terus menerus lebih Allah sukai daripada amal yang banyak tapi hanya sekali - kali dilakukan.
Wallohu a'lam

Tidak ada komentar:

Posting Komentar