Ketika moment 1 Muharram datang, banyak kegiatan seremonial yang dilakukan masyarakat. Dari mulai pawai obor, arak-arakan keliling kampung, lomba adzan, lomba bacaan surat pendek dan lomba-lomba bernafaskan islami lainnya. Seneng sih, karena mengingatkan masyarakat diingatkan untuk mengetahui moment tahun baru dari agama yang mereka anut. Tapi juga sedih, karena banyak juga yang tidak tahu esensi dari moment tersebut karena lebih mengedepankan seremoni saja.Terjebak dalam seremoni sehingga tidak paham esensi hijrah yang menjadi dasar penetapan kalender Islam
Tiga tahun yang lalu, saya pernah menulis tentang sejarah tahun baru Islam dan Alhamdulillah dimuat di sebuah kolom anak-anak di harian terbesar di Bandung. inginnya sih, agar anak-anak mengetahui sejarah ( walaupun secara singkat ) tentang penetapan awal tahun Hijriyah.
Berikut saya tulis ulang ya, semoga bisa dimanfaatkan untuk menjelaskan pada anak-anak tentang moment tahun baru Islam.
Tahun
Baru biasanya diartikan dengan semangat baru dan perubahan baru. Demikian juga
dengan Tahun Baru Islam yang baru beberapa hari ini diperingati. Pergantian
tahun dari 1433 dan 1434 H ini pastinya membawa banyak semangat dan harapan
baru dalam kehidupan ini, khususnya bagi yang memperingatinya.
Dalam sejarahnya, umat islam sudah mengenal 12 bulan dalam
penanggalan qomariyyah ( qomar = bulan ). Karena berdasar pergerakan bulan, hari dalam
penanggalan ini terjadi sejak munculnya hilal ( bulan) pada saat tenggelamnya
matahari ( sore). Sedang pada penanggalan Syamsiyah ( berdasarkan pergerakan
matahari, atau disebut juga tahun Masehi ), awal hari ditetapkan pada tengah
malam yaitu pada pukul 00.00.
Adalah Amirul Mukminin Umar bin
Khattab yang kemudian mencetuskan ide penentuan awal tahun. Beredarlah usulan
agar tahun pertama ditetapkan sejak kelahiran Nabi Muhammad. Ada juga yang
mengusulkan tahun kematian, tahun hijrah bahkan tahun diangkatnya Rasulullah sebagai
Nabi sebagai tahun pertama. Lalu diputuskan bahwa tahun pertama islam
ditetapkan sejak terjadinya peristiwa hijrah dari Mekah ke Madinah.
Lalu bulan apa yang ditetapkan
sebagai bulan pertama dalam tahun islam? Kali ini, banyak sahabat yang mengusulkan
bulan Rabiul Awal karena awal perintah hijrah turun pada bulan ini. Ada juga
yang mengusulkan bulan Ramadhan karena pada bulan ini pertama diturunkan
Al-qur’an. Tapi, para sahabat yang lain lebih menyepakati jika bulan pertama
adalah bulan Muharram karena bulan di bulan ini diharamkan peperangan dan
perbuatan pembunuhan lainnya. Ada juga yang berpendapat bahwa istimewanya bulan
Muharram karena bulan ini memiliki nama lain yaitu, Syahrullah ( bulannya Allah
).
Dalam masyarakat kita, bulan
Muharram sering juga disebut bulan Syura Atau Syuro. Berbagai pendapat ulama
mengatakan jika kata syura atau syuro berasal dari bahasa arab, yaitu kata
Assyura ( tanggal sepuluh), yang mengacu pada pelaksanaan puasa sunnah Assyura
pada tanggal 10 Muharram.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar