Senin, 07 Desember 2020

Gadget dan Generasi Milenial


Ahad kemarin, 6 Desember 2020 webinar parenting yanh direncanakan kawan-kawan di Rumah Muslimah Juara Alhamdulillah sukses terlaksana. Hujan dari semalam seolah menjadi uji keberanian dan juga ketawakalan kepada panitia dan petugas yang tetap offline. Artinya tetap datang ke tempat diadakan syuting untuk kegiatan webinar. 

Mendekati waktu acara, dag dig dug pastinya. MC belum juga datang. Mungkin masih terjebak hujan yang masih setia turun dari subuh. Begitupun dengan tim IT yang harus bermotor ke on the spot. Baiklah, keep possitive thinking. Misuh-misuh gak ada manfaat, bikin senewen sih iya. Saatnya meyakini ini qudrat iradat Allah yang harus diterima dengan lapang dada.

Lanjut ya..

Di menit- menit terakhir petugas semua datang, Alhamdulillah. Tenang walau persiapan masih belum 90%. Gak papa..., MC diminta cuap -cuap dulu setelah tarik nafas hehehe. Dan Bismillah, jam sembilan lebuh acara dimulai. Dan semua dilancarkan walau jauh dari kata perfect. Aih... siapalah kita yang hanya makhluk lemah. Sempurna itu milik Allah lah...

Saya memang berniat tidak berpanjang lebar memberi sambutan di acara tersebut. Hanya mengingatkan bahwa kunci penting dari mendidik generasi milenial yang sejak dalam kandungan saja sudah kenalan deng an gadget, kecil-kecil sudah lincah memainkan hape dibanding orang tuanya, adalah kemauan dari orang tua untuk senantiasa memperbaiki diri. Seperti yang dikatakan oleh Imam Al Ghazali .


Menjadi orang tua itu belajarnya sama panjangnya dengan usia si anak. Iman dan ilmu jelas bekal terbaik. Maka carilah ilmu yang bisa digunakan untuk memperbaiki diri, bukan untuk merasa diri lebih baik dari orang lain ( ana khairu minkum ). Yakinkan bahwa Allah sudah menyiapkan kita menjadi oran tua dengan juklaknya yaitu Al Qur'anul Karim.  Maka jangan pernah ragu mencari jawaban dari setiap permasalahan baik dalam mendidik anak maupun hidup dalam Al Qur'an. Karena Al Qur'an itu cocok untuk manusia di segala zaman.


Ditambah mau berupaya terus menerus. Zaman now memang zaman segala serba instan. Tapi dalam urusan ibadah jangan berpikir asal jadi. Karena Allah tidak melihat hasil tapi proses dari yang kita lakukan. Jika anak diingatkan susah nempelnya, anggaplah sedang dikasih ladang amal yang luasnya gak ketulungan. Sedih, kesal manusiawi kok. Agar tidak jadi kecewa bahkan sampai putus asa, maka iringi langkah dan upaya diri dengan doa. Bukankah Ibrahim as., berdoa ketika memohon agar keturunannya menegakkan shalat? Bukankah Zakaria as., berdoa agar diberi keturunan yang baik yang shalih? 


Berdoa juga menghindarkan kita dari ujub dan sombong. Ingat keberhasilan mendidik anak bukan lahir dari tangan sendiri. Tapi ada peran dari lingkungan, pendidik, teman dan juga keluarga.


Nah, bagi yang belum ikutan acaranya bisa lihat di youtube Yayasan Juara Insan Mandiri. Stay tune yaa. Semoga bermanfaat .***



Tidak ada komentar:

Posting Komentar