Minggu, 30 April 2017

Bisa kah Madu untuk Mengatasi Diare?

 

Pada tahun 2013, pas tahun baru si pengais bungsu terkena diare. Awalnya saya pikir karena masuk angin dan terlambat makan. Karena  siangnya, kami sekeluarga memang memilih acara berenang untuk mengisi waktu liburan sekolah anak-anak. 

Momen libur yang lama membuat sarana kesehatan banyak juga yang tutup. Ya, dokter dan tenaga medis lainnya juga manusia Jendral! Mereka juga pengin piknik, family time sama orang-orang tersayang lah :D Balik lagi ke si pengais bungsu ya..., jadilah saya memberi pertolongan pertama. Minimal agar dia tidak mengalami dehidrasi. Pertama saya beri dia oralit. Juga minuman yang dia mau. Memang untuk produk susu saya stop dulu. Walau ada juga yang memberi saran kasih aja. Ada juga yang kasih saran minum madu. Saya jujur bingung. Karena setahu saya madu itu sering digunakan sebagai obat sembelit.

Nah ternyata  di  zaman Nabi, pernah tuh ada kasus seseorang menghadap Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam. 
Dikisahkan bahwa  dia menghadap Nabi SAw., dan  berkata: "Saudaraku mengeluhkan sakit pada perutnya (dalam riwayat lainnya: sakit diare[1])."
Nabi berkata: "Minumkan ia madu."
Kemudian orang itu datang untuk kedua kalinya,
Nabi berkata: "Minumkan ia madu."
Orang itu datang lagi pada kali yang ketiga,
Nabi tetap berkata: "Minumkan ia madu." Setelah itu, orang itu datang lagi dan menyatakan: "Aku telah melakukannya (namun belum sembuh juga malah bertambah mencret)."
Nabi bersabda: "Allah Maha Benar dan perut saudaramu itu dusta. Minumkan lagi madu."
Orang itu meminumkannya lagi, maka saudaranya pun sembuh. 
(HR. Al-Bukhari no. 5684 dan Muslim no. 5731)

Dari Hadits di atas, mari kita buka bahasan  kali ini mengenai madu dan kesehatan sistem pencernaan. Wah.. pas banget yaa untuk yg punya masalah pencernaan, simak yuuk.. persiapan tubuh agar Ramadhan nanti tetap fit! 

Dari hadits tersebut, kita mengetahui bahwa Rasulullah Salallahu 'Alaihi Wassalam telah memanfaatkan madu untuk mengatasi gangguan pencernaan, yaitu diare.
Ibnu Qayyim Al-Jauziyyah rahimahullah menjelasakan mengenai hadits ini, “Memberikan minum madu dengan berulang kali menunjukkan mengenai ilmu kedokteran yaitu obat harus sesuai dosis  dan jumlahnya sesuai dengan keadaan penyakitnya.”Masya Allah...

Pemanfataan madu untuk kesehatan pencernaan memang sudah sejak lama digunakan sebagai obat tradisional, bahkan beberapa abad sebelum masehi. Kini telah banyak penelitian modern yg membuktikan manfaat madu untuk kesehatan pencernaan. Penyakit sistem pencernaan dalam ilmu kedokteran dipelajari pada cabang ilmu gastroenterologi. Beberapa studi klinis mengenai madu pada gastroenterologi telah membuktikan berbagai manfaat madu untuk kesehatan sistem pencernaan.
Apa aja yaa?

Yuk simak hingga tuntas! 

1. Penyakit Maag
Sebuah rumah sakit di Rusia, melakukan studi klinis mengenai madu pada penderita penyakit maag. Studi klinis menunjukkan konsumsi larutan madu hangat sebanyak 120 ml dgn madu 33%, dapat meningkatkan sirkulasi mikro kapiler darah dan menurunkan asam lambung. Konsumsi madu disarankan pada saat perut kosong, 40-60 menit sebelum makan.

2. Meningkatkan fungsi kantung empedu
Fungsi kantung empedu dapat ditingkatkan dengan mengkonsumsi larutan madu dingin (13-15°C) sebanyak 100 ml madu 50%.

3. Mengatasi sembelit
Dalam beberapa studi pun dibuktikan, konsumsi madu dalam jumah yg relatif besar yaitu 50-100 gram, memberikan efek laksatif atau pencahar. Oleh karena itu, madu dapat pula digunakan untuk mengatasi konstipasi atau sembelit. 

4. Membantu penyembuhan diare akut
Pemberian suplementasi larutan madu 20 gram per hari terbukti mempersingkat durasi diare yg disebabkan oleh organisme seperti Salmonella, Shigella dan E. coli. Kandungan gula tinggi pada madu dapat meningkatkan penyerapan natrium dan air dari usus. Madu dapat membantu terbentuknya jaringan granulasi, memperbaiki kerusakan permukaan kripte usus dan adanya efek madu sebagai prebiotik yang dapat menumbuhkan kuman komensal dalam usus dengan kemampuan melekat pada enterosit mukosa usus sehingga dapat menghambat kolonisasi sejumlah bakteri penyebab diare termasuk virus (murine dan rhesus rotavirus).

5. Mengatasi refluks kerongkongan dan heartburn
Madu memiliki kepadatan tinggi, viskositas tinggi, dan tegangan permukaan rendah, sehingga dapat lebih lama melekat di kerongkongan sebagai lapisan pada selaput lendir, dan dapat digunakan untuk mengatasi refluks kerongkongan dan heartburn.

See? Madu ternyata sangat baik untuk kesehatan sistem pencernaan yaa..
Persiapkan fisik agar tetap bugar di bulan yg penuh berkah..
Yuk rutin konsumsi madu!
Stay healthy with raw honey...

Sumber:
http://bit.ly/2nP8PjD
http://bit.ly/2oKoHFS
#OfficialCW28 #rawhoney #stayhealthy #gastroentrology #honeyinmedicine #edukasimadu #maduzaida

Tidak ada komentar:

Posting Komentar