Minggu, 20 November 2016

Permaianan Jadul Yang Tetap Seru

Pagi-pagi setelah membereskan tugas harian, empat anak berkumpul di halaman. Aa, Mas dan Omar dah beres nyuci kandang burung, nyapu halaman sampai merapikan sampah-sampah yang berserakan di jalan. Mbak Yesha yang datang terakhir setelah menyelesaikan jadwal cuci piring. Tak berapa lama terdengar keriuhan mereka. Sesekali saling menyemangati, sesekali ada juga debat kusir tapi kebanyakan tawa yang menyemarakkan pagi. 

Eits, tapi ini kan senin pagi dan sekolah belum libur. Maka, Ayah pun menginterupsi dengan memanggil keempatnya masuk. "Mandi, sarapan. lihat dah jam berapa tuh.!" Keempatnya cuma ngikik, dan bisik-bisik akan melanjutkan acara main sore hari setelah mereka pulang sekolah. Dan tahu kah kalian apa yang mereka mainkan pagi ini, ternyata mereka main engklek atau ingklik (sebutan di daerah lain) yang sudah jarang dimainkan anak-anak di era gadget ini.

Di rumah saya sih, anak-anak saya kenalkan dengan permainan jaman dulu ( jadul ). Karena saya lebih suka anak-anak bermain bersama, baik dengan kakak adik atau dengan teman. Bermain itu kalau bisa yang menghasilkan manfaat, selain menyehatkan, mengasah otak juga membangun empati, menautkan emosi dan juga berbagi hati ( cie...bahasanya hehehe ).

Nah, mau tahu permainan jadul yang masih tetap seru dimainkan sampai sekarang, simak dibawah ini ya...:

1. Engklek
Yaitu permainan dengan cara melompat-lompat dengan satu kaki melewati beberapa kotak yang sudah dibuat di tanah atau lantai. Gambarannya seperti ini: 






2. Bola bekel
masih ingat dengan permainan pake bola dan beberapa biji atau kerang sebagai tantangan untuk diambil dan dikumpulkan? Selain melatih motorik kasar, anak juga dilatih berkonsentrasi, menghitung kapan melempar bola, kapan mengambil biji atau cangkang kerang. Ternyata, di sekolah anak-anak ( baik sd maupun smp) permainan ini sempat booming juga tahun kemarin. Alhasil, anak saya yang SMP kelas 8 sering main bareng teman-temannya saat jam istirahat. Seru, katanya ( duh, kasihan emaknya mah dulu kenyang main bola bekel hehehe )

3. Congklak
Nah, ini permainan yang menggabungkan matematika dan adu strategi. Juga mengajarkan anak menabung karena ada biji yang dimasukkan ke dalam lumbung. Wah, positif banget kan manfaat permaianan ini.

4. Ular tangga
Wah, satu kertas bisa dirubung sekian kepala. Kadang teriakan histeris karena dapat angka 6 berturut-turut. Lainnya kadang cemberut karena angka yang keluar kecil terus. Atau malah kecewa karena sudah naik eh turun lagi ke level bawah. Serunya, semua merasakan perjuangannya. Ya, begitulah hidup yang memang penuh perjuangan. Kadang ada kemudahan, kadang juga kesulitan. Tapi pas sampai finish rasanya legaa sekali, tul gak?


5. Enggrang
lima tahun lalu permainan itu sempat booming di komplek perumahan saya. Setiap sore sepulang mengaji, anak-anak pasti berlomba naik enggrang yang terbuat dari bambu. Tapi ada juga enggrang dari batok kelapa. Beberapa minggu lalu, si kembar dan Mbak Yesha dapat tugas SBK membuat enggrang dari batok kelapa. Di bantu ayah, ketiganya menyelesaikan peer itu dengan gembira. Dan tak lama teklok... teklok teklok enggrang dari batok kelapa dimainkan di dalam rumah. Paling aman dimainkan di tanah, biar gak licin. Tapi hapal sendiri kan, tanah di komplek perumahan termasuk barang langka. Jalan semuanya sudah dibeton atau di hotmix, lahan anak main pun makin hilang...hiks :(

Ada juga permaian lain yang masih sering dimainkan anak-anak di rumah atau di lapangan bareng teman-teman. Ada boy-boy an ( bebentengan ) ucing sumput dan gobak sodor. Seru, dan rasanya menyenangkan sekali melihat mereka berinteraksi satu dengan lain dengan keringat bercucuran... itu lah main yang sebenarnya Nak, yang membuat bahagia :)***





Tidak ada komentar:

Posting Komentar