Jumat, 18 November 2016

Curhat Boleh Kok, Asal...

Curhat atau curahan hati adalah kebiasaan yang umum dilakukan siapa pun. Adanya media sosial sering sekali digunakan sebagai ajang curhat oleh sebagian orang. Mereka merasa bebas, tanpa beban berceloteh tentang apapun. Yang penting dada plong, hati jadi ringan, begitu alasan yang  sering diungkapkan.

                                         https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEikM6bQOFnWorSzo29xNa67EjwMpws9T24vJYw5j1wmJDuP9T_Qd9yEO2hlIhAM2eFfl0Mi1fOrpYhryLXyl0YhMpirSFEpS3rhsSLEWC-NMRJ0KGqslamhN80mTuIrfWJtWoWQdjnV0_U/s1600/Curhat-Seorang-Anak-Kepada-Ayahnya.jpg


Memang manusia diciptakan dengan sifat atau kebiasaan berkeluh kesah. Persis seperti yang dijelaskan Allah dalam QS. Al Ma'aarij  ( 70 ) : 19 "Sesungguhnya manusia diciptakan berkeluh kesah lagi kikir." Tapi ayat ini bukan berarti menjadi satu pembenaran boleh curhat sama siapa saja dan kontennya juga suka-suka lho. Karena tetap saja, semua ada koridornya, ada aturannya. 

Nah, agar curahatan kita tidak asal curhat, coba kenali hal-hal berikut ini :

1. Luruskan niat saat ingin curhat

Curhatlah untuk mendapatkan penyelesaian masalah, mengambil hikmah pelajaran dari kejadian yang dihadapi. Jangan curhat untuk menumbuhkan belas kasihan orang lain. Dan yang paling penting jangan sampai curhat malah jadi ghibah.  Seringnya karena keasyikan malah jadi melebar dan memanjang bahkan bisa menghasilkan kabar baru yang jauh dari kebenaran.

Jadi saat keinginan curhat amat kuat dan takut akan menimbulkan hasil negatif, sebaiknya ingat-ingat pesan Rasulullah Saw., yang disampaikan melalui Abu Hurairah r.a. "Barang siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir maka hendaklah ia berkata yang baik atau diam." HR Bukhari Muslim
 
 
  2. Pilihlah penerima curhat yang tepat

Pilihlah orang yang betul-betul bisa dipercaya. Dalam artian yang tidak ember bocor yang malah akan membuat keruh suasana. Bagi seorang istri, curhatlah pada suaminya. Jangan curhat pada laki-laki lain, apalagi suami orang. Meski pun punya gelar ustadz atau guru ngaji. Bahkan menurut Ust. Salim A Fillah, salah satu keahlian yang harus dimiliki suami adalah menjadi pendengar yang baik bagi curhatan istrinya :)   ~karena seringnya yang curhatkan wanita yaa... atau kaum istri~

Dalam hal ini, Rasulullah sudah memberikan teladan. Di jaman Nabi, Ummahatul Mukminin menjadi tempat bertanya sekaligus curhat kaum wanita. Jika ada sahabiyah-shabiyah yang ingin menanyakan sebuah persoalan baik tentang agama ataupun rumah tangga, yang tidak bisa ditangani oleh para suami ( maklum jaman itu para suami sibuk di medan perang ) bisa datang kepada istri-istri Rasulullah Saw.

 
3. Konten atau materi curhat

Jangan hanya karena ingin lega, maka semua keluar tanpa ada filter. Bayangkan saat kita curhat sama orang lain tentang kejelekan atau kekurangan pasangan, apa yang ada dalam benak si penerima curhat? Pasti dia akan mempunyai bayangan jelek pada suami kita. Bisa jadi dia malah akan merendahkan atau memandang sebelah mata. Hemm..., padahal salah satu ciri dari istri shalihah adalah menjaga amanah suami ( bukan hanya harta, rumah, tapi juga kehormatan dan aib-aib yang harusnya tidak mencelat keluar rumah ).

Pilih juga kata-kata yang tepat dalam curhat. Jangan karena emosi maka kata-kata tidak terkontrol. Hanya akan membuat orang menilai kita 'kurang cerdas' atau malah dituduh sedang bersandiwara. curhat seperti ini malah akan menimbulkan masalah baru yang pastinya akan menambah pening kepala.

Bagaimana pembaca budiman, masih berniat curhat? Saya sih memilih curhat pada Allah Swt., dari pada pada makhluk. Dan kalau pun perlu penyelesaian masalah saya akan datang pada orang yang betul-betul saya percaya, pemimpin terdekat dalam kehidupan saya - sebagai seorang istri
- suami sendiri. Terlebih jika menyangkut masalah keluarga atau pun anak-anak, karena rumah tangga itu kerja berdua ( suami istri) - mengutip quote Ridwan Kamil- bukan kerja mandiri, bukan kerja sendiri.

Semoga bermanfaat yaa...^^

Ket: gambar diambil dari
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEikM6bQOFnWorSzo29xNa67EjwMpws9T24vJYw5j1wmJDuP9T_Qd9yEO2hlIhAM2eFfl0Mi1fOrpYhryLXyl0YhMpirSFEpS3rhsSLEWC-NMRJ0KGqslamhN80mTuIrfWJtWoWQdjnV0_U/s1600/Curhat-Seorang-Anak-Kepada-Ayahnya.jpg

Tidak ada komentar:

Posting Komentar