Selasa, 21 Juni 2016

Serba-Serbi Puasa Ramadan di Negeri Ratu Elizabeth



Di Indonesia yang termasuk negeri khatulistiwa, perbedaan lama puasa dari tahun ke tahun masih dalam hitungan menit. Serba serbi atau pernak perniknya juga sudah banyak yang tahu, dari mulai berbagi takjil di masjid, shalat taraweh bahkan petasan yang sudah mulai terdengar begitu adzan maghrib selesai dikumandangkan :(

Bagaimana dengan di negeri lain, negeri yang jauh di belahan dunia sana. Negeri yang dikenal dengan keluarga kerajaannya, dari mulai ratu, pangeran hingga cucu-cucunya. Ternyata banyak hal yang bisa kita jadikan bahan renungan tentang cara saudara-saudara kita menyambut dan menjalankan ibadah khusus Ramadan di sana.

1. Menyambut Ramadan dengan kata-kata penyemangat

https://www.lucudanunik.com/wp-content/uploads/2016/05/Selama-Ramadhan-Ratusan-Bis-di-Inggris-Bertuliskan-Subhanallah.jpg
https://www.lucudanunik.com/wp-content/uploads/2016/05/Selama-Ramadhan-Ratusan-Bis-di-Inggris-Bertuliskan-Subhanallah.jpg
Kalau di Indonesia, Ramadan sudah mulai terasa kedatangannya dengan banyaknya iklan minuman manis di layar televisi. Dengan embel-embel islami tentunya. Nah, kalau disana menurut teman yang memang sedang study di UK, kedatangan Ramadan disambut dengan kata-kata penyemangat. bahkan pesan-pesan itu dibawa keliling kota oleh bus yang Inggris banget. Bahkan berlangsung selama Ramadan lho. Seperti ucapan Subhanallah..., agar bersegera menyucikan Allah dan mensucikan diri dengan amaliyah bulan puasa.

2. Berpuasa selama hampir 20 jam
Ramadan 1437 H /2016 memang bertepatan dengan musim panas di negera belahan bumi utara. Artinya, waktu siang hari ( puasa ) lebih panjang daripada waktu berbuka puasa ( malam hari ). "Kami sekeluarga buka puasa pk. 21.45 malam waktu setempat, Isya pk. 23.35 lansung taraweh dan nyambung sahur. Soalnya Subuh pada pk. 02.30 pagi." Ujar teman saya dalam sebuah kesempatan chatting.
Subhanallah..., saya hanya bisa melongo. Bayangkan betapa enaknya kita yang tinggal di iklim tropis. Puasa dan buka puasa hampir sama lamanya. Ta[i yakin, Allah tidak akan membebani ummatNya diluar kemampuannya. Ada saja kemudahan yang datang dan kekuatan yang nyata. Seperti karena bertepatan dengan musim panas, jadi sekolah banyak yang libur. Sehingga anak-anak bisa belajar shaum di rumah dan tidak terbebani aktifitas sekolah. Demikian juga dengan para pekerja.

3. Tadarus sejak selasai Taraweh sampai Sahur

Jarak waktu antara Taraweh dan Sahur yang singkat diisi dengan tadarus di masjid. Bisa dibayangkan semalaman ya bangun, untuk memperbanyak amal shaleh.   Setelah shalat subuh mereka memanfaatkan waktu sampai jam kantor atau kampus buka untuk beristirahat. Demikian juga setelah Asar yang jarak ke Maghrib bisa 5 jam, dimanfaatan untuk tidur selama 1-2 jam. Bagaimana pun tubuh juga punya hak untuk istirahat kan?

4. Pembagian selebaran waktu shalat

karena adzan tidak boleh pakai pengeras suara, agar kaum muslimin tetap bisa jama'ahan sholat di masjid maka selebaran jadwal sholat berjama'ah termasuk sholat jum'at disebarkan. kalau di sini dikenal dengan jadwal imsakiyah ya. Ada juga yang menggunakan program di phonecell. Dan jama'ah juga diberi tahu bahwa shalat berjama'ah Maghrib dan Subuh itu on time sesuai jadwal. Jadi walau pun adzan tak terdengar bisa tetap mengikuti shalat berjama'ah dengan jadwal yang sudah didapat.

5. Takjil gratis

Gak beda jauh sih dengan di sini, di Inggris pun banyak tenda dan masjid yang menyediakan takjil gratis. Untuk makan berat standar dibutuhkan uang sekitar 9 GBP atau Pound Sterling. Tahun ini di kota London dibuat tenda untuk berbuka bagi muslim. Hal ini ternyata menarik minat dan rasa ingin tahu dari pemeluk agama lainnya. Sehingga mereka pun tertarik untuk datang dan menikmati momen bukber ala negeri para kesatria itu.

6. Zakat Fitrah yang sangat terjangkau

"Disini harga beras murah, Teh. Sekian penny./liternya. 1 GBP adalah 100 penny. Nah, zakat fitrah saya sekeluarga ( 3 orang )  kalau dirupiahkan sekitar kurang dari 70rb."
Seorang kerabat yang pernah tinggal di sana pun pernah bercerita kalau di sana yang namanya susu, roti, telur sangat murah. Jadi pemerintah di sana ( eit dah gak ada maksud nyinggung siap-siap nih.. ) berusaha menjaga kestabilan harga pangan. Harga bahan pokok dimurahkan agar setiap lapisan masyarakat bisa makan. Sedang bahan sekunder apalagi tersier memang mahal banget ( kebalikan di sini ya... hehehe ).

Hikmahnya, karena kita banyak mendapat kemudahan ibadah puasa di Indonesia, mestinya lebih khusu' dan lebih berkualitas dong ya :)  Agar gelar taqwa tidak lolos.Selain itu banyak bersyukur atas kemudahan dan bersabar dengan kesulitan. Karena di belahan dunia yang lain, banyak yang lebih berat ujian yang harus dijalani. Tapi dengan sabar, insha Allah semua kan terasa mudah dan banyak pertolongan yang di dapat. Wallohu a'lam


Tidak ada komentar:

Posting Komentar