Baru-baru ini masyarakat Bandung khususnya terkena demam KAA ( Konfrensi Asia Afrika ). Tak terkecuali saya yang sebenarnya bukan tinggal di wilayah yang dipimpin Ridwan Kamil itu. Saya tinggal di sisi alias pinggir Bandung, atau biasa disebut Bandung coret. Karena itu saya lebih akrab keliling kota Bandung dari pada keliling kota Soreang hehehe. Anak-anak saya pun sekolah semua di Kodya Bandung, baik yang negeri maupun swasta.
Kembali ke momen KAA, maka Bandung pun berdandan. foto-foto yang berseliweran di dunia maya membuat saya kepincut abis. Duh... pengin lihat, pengin selfie, pengin foto-foto atuh lah...hehehe. Dan karena pada hari itu suami dan anak-anak libur karena KAA, maka setelah acara KAA beres, saya pun mengusulkan untuk berjalan-jalan ke Asia Afrika. Anak-anak pun semangat, maklum jarang banget ayah ibunya ngajak jalan-jalan di Bandung. Paling sering ya jalan-jalan ya keluar kota atau mudik hehehe.
Kami pun berangkat setelah shalat ashar, dipandu oleh penyiar radio yang menyiarkan kondisi kota Bandung paska KAA. Kami ingin tahu jalan-jalan mana yang sudah dibuka untuk umum dan kantung-kantung parkir. Melewati simpang lima, kendaraan kami mulai merayap. Dari radio kami tahu kalau jalan Asia Afrika memang sengaja di tutup untuk kendaraan, tapi dipersilakan untuk warga berjalan kaki, duduk-duduk atau sekedar foto-foto.
Benar saja, saya dan anak-anak turun di depan jalan Asia Afrika yang masih dijaga aparat polisi. Sementara Suami kembali berkeliling untuk mencari tempat parkir. Dan begitu memasuki Asia Afrika, wah... saya asli terperangah,"Cantiknya Bandung, asa sanes di Bandung iye mah..." Di belakang rombongan saya, dua orang ibu-ibu sepuh berkomentar yang sama, "Subhanallah..., gak kalah kayak Singapur." Hehehe... saya yang asli belum pernah ke negeri jiran itu cuma manggut-manggut.
Setelah puas foto-foto dan waktu maghrib pun hampir tiba, kami memutuskan untuk keluar dari kawasan Asia Afrika. Ditambah sedikit kejadian tak terduga dari si kecil Omar hehehe, jadi kita pun berjalan kaki ke arah mobil terparkir. "Mau kemana sekarang, kanan kiri?" Tawar suami sambil menjelaskan arah yang dimaksud. Kita pun memutuskan menuju Masjid Agung Bandung, untuk shalat lanjut dengan makan malam. Sementara gerimis turun dengan manis, Subhanallah...
Sebenarnya, masih ada foto-foto dari kanera satu lagi. nanti di tambahin ya..., sementara ini dulu...:)
Nah. selanjutnya adalah pekerjaan yang sebenarnya lebih berat. menjaga agar Bandung tetep cantik, teteup geulis. Sempet sedih juga pas lihat foto di dunia maya tentang kursi di samping jalan Asia Afrika ada yang rusak. Atau lihat tampilah jalan Asia Afrika yang kembali dikotori sampah. Duh... ngenes banget. Padahal kalau bersih dan indah semua pasti akan bisa menikmati indahnya Paris Van Java ini. Aslinya, Bandung gak kalah cantik dengan kota -kota di luar sono, yakin deh! ***
Tidak ada komentar:
Posting Komentar