Sabtu, 17 Desember 2016

Asyiknya Membaca Buku Panglima Perang Islam Tak Terkalahkan

Judul : Panglima Perang Islam Tak terkalahkan

Penulis : Ummu Ayesha

Penerbit : Cerdas Interaktif ( lini Penebar Swadaya )

Tahun : 2016

Ketika ada tawaran dari pihak penerbit tentang menulis buku anak Islami, mata ini langsung bling-bling saat membaca tentang panglima perang. Bisa dikatakan saya agak ngotot pengin banget dapat kesempatan itu. Dan saya pun baca banyak referensi sebelum membuat outline yang saya ajukan ke penerbit via Indscript.

Sejak awal saya berusaha menjelaskan bahwa meski buku ini tentang perang, Islam tetaplah agama yang cinta bahkan menjunjubg tinggi perdamaian. Kalau pun sampai pecah perang, bukan untuk menyakiti apalagi menindas umat lainnya. Tapi upaya untuk menghadapi serangan musuh, menghadapi kesenang-wenangan dan membebaskan suatu daerah dari kemusyrikan.

Jujur, saya merasa beruntung sekali mendapat kesempatan menuliskan kisah-kisah heroik dari panglima –panglima Islam. Saya mulai dari panglima Islam terbaik sepanjang masa, yaitu Baginda Nabi Rasulullah Muhammad Saw. Kenapa? Karena dari beliau Saw., lah muncul keteldanan yang berlimpah tentang sosok panglima yang baik. Yang bukan hanya hebat, berani di medan perang tapi juga sangat rajin dan khusyuk dalam beribadah pada Allah. Juga adil, bijaksana , kasih sayang dan jauh dari rasa dendam.

Sebenarnya kisah-kisah heroik padara sahabat dan panglima hebat sudah banyak yang menulis sebelumnya. Dan saya hanya penulis kesekian yang menceritakan kembali sesuai dengan kebutuhan pembaca. Buku ini memang diharapkan bisa membangun karakter pemberani, pantang menyerah, adil pada anak-anak usia SD. Karena ada juga data-data yang saya selipkan baik itu tentang profil sosok panglima maupun kondisi medan peperangannya.

Karena menceritakan ulang, tantangannya dalah bagaimana tidak sampai buku ini membosankan. Maka, saya pun berusaha memunculkan kisah-kisah spesial yang belum banyak dibahas, membaca dari buju-buku serta artikel yang terkait dengan tema. Juga menambah profil muslimah pejuang yang tak kalah berani. Bukan untuk membanding-bandingkan. Hanya ingin agar buku ini bisa dibaca oleh anak-anak shalih dan shalihah dan nilai-nilai kebaikan yang ada dalam buku ini bisa diadopsi dan diaplikasikan.

Tantangan lainnya adalah memilih bahasa yang pas untuk pembaca. Namanya juga kisah heroik apalagi peperangan tidak bisa dihindari ada adegan berdarah atau tersabet senjata tajam. Nah, untuk bagian ini saya  minta anak-anak sebagai first reader naskah ini. Apa mereka bisa mengerti, atau malah gagal paham? Apa mereka merasa tulisan emaknya begitu kejam atau enggak? Dan hasilnya, baca saja yaaa hehehe:D

Nah..., bagi yang ingin menjadikan buku ini sebagai hadiah liburan Ananda, bisa langsung klik web Penebar Swadaya, atau hunting ke toko-toko buku terdekat. Dan semoga kisah-kisah heroik yang saya tulis ini bisa menemani dan jadi acuan Ananda menjadi peribadi yang hebat dan mulia. Terima kasih... terima kasih... hatur nuhun.

1 komentar:

  1. Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.
    Ya ukhti saya telah membaca bukunya ukh yg berjudul sirah 60 sahabat Nabi Muhammad saw. Dan saya sangat menyukai buku tersebut. Tapi saya ingin memberikan masukan untuk ukhti yaitu penggunaan kata Subhanallah yang kurang tepat seharusnya Kata "SubhanAllah" diucapkan saat mendengar atau melihat hal buruk/jelek, ucapkan "Subhanallah" sebagai penegasan bahwa Allah Mahasuci dari keburukan tersebut.

    Dalam Al-Quran, ungkapan SubhanAllah digunakan dalam menyucikan Allah dari hal yang tak pantas (hal buruk).

    Nah sedangkan Kata "MasyaAllah" yang lebih tepat diucapkan bila seseorang melihat hal yang baik dan indah.

    Ekspresi penghargaan sekaligus pengingat bahwa semua itu bisa terjadi hanya karena kehendak-Nya.

    Mohon maaf apabila ada kata-kata saya yang menyinggung atau ada salah pemahaman dari saya, Terimakasih.

    BalasHapus