Sabtu, 15 Oktober 2016

Ini lah Pentingnya Orangtua Menyayangi Buah Hatinya

Kasih sayang adalah kebutuhan penting bagi anak yang mesti dipenuhi orang tua. Artinya orang tua harus memberikan cinta dan perhatian yang cukup untuk buah hatinya. Tidak berlebihan dan juga tidak kurang. Berlebihan kasih sayang bisa membawa anak pada sifat manja, tidak mandiri  dan selalu bergantung pada orang tua ( orang lain ). Sedang kurangnya kasih sayang akan membawa anak pada keyakinan bahwa kehadirannya tidak diterima, tidak dihargai dan tidak bisa menyayangi orang lain.




Jika kebutuhan ini tidak dipenuhi maka secara naluriah, anak akan mencari dari pihak lain seperti teman dan lingkungan. Banyak anak yang merasa eksistensinya lebih dihargai di hadapan temannya sehingga dia pun rela melakukan apa saja yang diperintahkan si teman. Banyak juga kejadian dimana anak-anak lebih asyik berkumpul dengan gank atau lingkungan tertentu. Karena rumah dan orang tua tidak bisa membuatnya betah dan nyaman.

Berikut beberapa alasan pentingnya kasih sayang dari orang tua untuk buah hatinyanya :


1. Modal utama dalam mendidik anak

Kasih sayang adalah modal utama yang dimiliki orang tua dalam mendidik, mengasuh dan membimbing anak-anaknya. Seorang praktisi dalam dunia tumbuh kembang anak mengatakan bahwa minimnya ilmu tumbuh kembang anak yang dimiliki orang tua tidak akan jadi hambatan dalam melaksanakan perannya,  selama mereka memiliki limpahan kasih sayang untuk anak-anaknya.

Rasulullah Saw., memberikan teladan tentang mencintai anak. Beliau bahkan menasehati agar orang tua mencintai dan menyayangi anak-anaknya saat seorang sahabat mengatakan dirinya tidak pernah memeluk dan mencium anak-anaknya. "Tidak akan disayang orang yang tidak menyayangi," sabda Rasulullah Saw.

Tentang kasih sayang, simak penjelasan Imam Ja'far As Shidiq berikut ini, "Kasih sayang Allah begitu mengakar dan berbekas dalam diri manusia. Ketika Allah mencintai hamba-Nya maka Ia mengilhamkan ketaatan, menamkan sifat kanaah (rela dengan segala pemberian Allah dan selalu merasa cukup) dan menjadikannya alim dalam urusan agama."

Subhanallah, begitu lah karakter kasih sayang. Jika diberikan dengan tulus akan sangat membekas dan berpengaruh pada objek yang mendapatkannya. Bayangkan Jika orang tua memberikan kasih sayang tulus, tanpa pamrih  pada anak-anaknya, maka orang tua akan lebih mudah mengarahkan anaknya pada sifat taat ( menurut ), penerimaan juga pengertian. Maka tugas mendidik, mengarahkan anak pada tujuan penciptaannya akan lebih mudah pastinya.


2. Menjadi syarat agar doa anak terkabul

Kok bisa? coba ingat-ingat lagi doa untuk orang tua " Ya Allah, ampunilah dosaku serta dosa kedua orang tuaku. Dan sayangilah mereka sebagaimana mereka menyayangiku ketika aku kecil."

Doa yang diajarkan oleh Nabi Saw., itu jelas -jelas memberikan syarat dibelakangnya. Kadang saya sendiri merasa malu dan tidak pantas saat mendengar si pengais bungsu  ( Mas Hafidz 5 tahun ) dengan suara cadelnya mengucapkapan doa itu. Saya langsung ingat apa saja yang sudah saya lakukan padanya sejak dia lahir ke dunia ini. Ada di mana kita bisa begitu mesra, ada juga saat kita begitu kaku seperti orang asing.

Ingat lagi  tentang ini "Tidak akan disayang orang yang tidak menyayangi," sabda Rasulullah Saw. Maka, jangan sampai orang tua menuntut anak akan sayang, perhatian jika mereka tidak pernah menunjukan dan memberikan kasih sayang pada anak. Banyak kejadian, anak menelantarkan orang tua yang sudah uzur. Atau saat anak dan orang tua berdiri di dua kubu berbeda, sebagai dua kelompok yang saling serang. Duh... rasanya sangat menyedihkan.

Itu juga yang membuat saya semangat untuk berubah. Sebelum terlambat, selama masih ada waktu yang diberikan oleh Allah, maka berikanlah kasih sayang pada anak-anak. Pada  buah hati yang sebelum kehadiran mereka, diminta dalam doa dan tangan yang tertengadah.

3. Menularkan jiwa penyayang pada anak

Siapa yang tidak ingin memiliki anak yang memiliki jiwa penyayang, welas asih. Tidak hanya pada orang-orang dekat, saudara atau kerabat. Tapi juga pada sesama manusia. Dengan kasih sayang yang berlimpah dalam dirinya, anak akan menjadi  pribadi yang menyenangkan, berempati tinggi, mudah berbagi dan ringan dalam menolong sesama.

Bukankah Rasulullah Saw., juga memiliki jiwa seperti itu. Bahkan ketika beliau Saw., mendapati penolakan, hinaan dan siksaan dari masyarakat Thaif,  bukan amarah yang berbicara, tapi kelembutan hati dan kasih sayang. Hingga yang keluar adalah doa dan harapan bahwa kenal dari kaun itu akan bermunculan pembela-pembela agama Allah Swt.

Ingatlah bahwa anak-anak kita kelak akan jadi duta-duta Din ini. Akan menjadi dai-daiyah dengan apa pun perannya dalam kehidupan ini. Bayangkan jika mereka memiliki sifat yang menyenangkan, penuh kelembutan, pastinya Islam sebagai rahmatan lil alamin pun akan lebih mudah disebar. Sehingga peran mereka pun akan mudah dilaksanakan. Untuk menjadi kuntum khiaru ummat ukhrijat linnas, takmuruna bil makruf wa tanhauna anil munkar.

Wallohu a'lam bishowab.
Catatan seorang ibu yang ingin memberi kasih seperti sang surya menyinari dunia, selalu memberi tak harap kembali :)



Tidak ada komentar:

Posting Komentar