Sabtu, 10 September 2016

Catatan Tebar Qur'an by JIM 1

bismillahirrahmanirrahim, semoga manfaat semoga memotivasi :D
mungkin ada diantara kita yang sudah bosan dengan kata dakwah, bahkan bisa jadi alergi. Tapi eh tapi selama itu belum dicabut dari tugas diri  ( ingatkan setiap muslim adalah duta dari keyakinnya ) pantang untuk ditinggalkan. Karena yg akan mendatangi kita bukanlah keburukan, yakin deh. Nah, untuk merecharge semangat kita, coba renungi nasehat dr Ust. Cecep Munawar Khalil ba'da serah terima Tebar Qur'an Juara kemarin di desa Cimeuhmal Subang.

1. Baca lagi QS At Taubah  : 41, bahwa namanya ibadah itu ada kalanya berat ada kalanya ringan. itu memang ujiannya. Jadi kalau pun merasa dakwah itu berat atau susah, bukan satu alasan untuk berhenti. tapi tetaplah untuk maju, bergerak walau terseret-seret walau terasa stagnan. Lebih-lebih kalau ingat perjuangan para nabi yang jauh jauh lebih berat dari kita yang hanya statusnya umat. Pastinya ujian yg datang ke kita tidak akan melebihi beratnya ujian yg datang pada mereka ( nabiyullah Rasulullah ). Jadi jalani saya dengan penuh keridhaan. Yakin saja setiap kesusahan ada kok pintu kemudahan yang sudah disiapkan Allah...

2. Gunakan Qaulan Syadida. Beratnya tugas dakwah bisa jadi karena kita merasa modal dan kemampuan belum banyak. Belum jadi ustadz, ilmu belum terkumpul. Padahal modal terbesar sudah ada alam diri, iman dan tauhid. tak usah jauh-jauh mencari kata-kata yang kesannya hebat tapi tidak bermakna. tak perlu gelar ustadz atau ustadzah agar didengar kata-kata kita. Gunakan saja qaulan syadida alias kata-kata yang benar, yang jujur, apa adanya. kalau mau menyampaikan tauhid bukankah kita sudah pernah punya pengalaman dengan kalimat tauhid? Kalau ibgin penyampaian Islam bukankah kita sudah mengalaminya juga? coba gali kenapa kita mau bertauhid, kenapankita maubjadi seorang muskim muslimah, lalu sampaikan itu sebagai bentuk pembenar dari apa yang diyakini.

3. qaulan Tsaqila. Belajarlah dr Nabiyullah Ibrahim a.s., ketika dia mengatakan kenapa kalian menyembah yang tidak bisa membela dirinya sendiri, yang murka adalah Namruz. itu karena kata -kata yang digunakan Nabi Ibrahim adalah qaulan Tsaqila ( kata-kata yang berbobot dan tepat sasaran ). gunakan qaulan tsaqila untuk medan dakwah yang kita hadapi. kalau yg kita hadapi masyarakat umum tak perlulah diajak untuk tafsir quran atau bahasan sirah yang bisa jadi malah membuat mereka pusing 7 keliling. ingat mukjizat dan pertolongan Allah akan datang sesuai kondisi masyarakat.

4. miliki jiwa ingin yang kuat dan percaya diri. kalau belum merasa pandai, ingin dan berusahalah untuk pandai. dianggap kurang islami, ingin dan berusahalah untuk lebih mengenal Islam. senatiasa belajar untuk menjadi lebih baik lebih baik.

wallohu a'lam... semoga yang saya tulia adalah kebenaran dan kalau ada salah astaghfirullahal adziem, itu murni kesalahan saya. mungkin kalah dengan masuknya jagung rebus dan ulen dari pada nasehat pak ustadz , maaf... :)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar