Selasa, 08 Maret 2016

Momen GMT, Manfaatkan untuk Mengajari Si Kecil Sholat Sunnat Kusuf

Ada moment menarik di tanggal 9 Maret 2016 ini, yaitu fenomena gerhana matahari total ( GTM ).  Banyak orang yang sudah mempersiapkan diri untuk fenomena langka ini. Ada yang sudah merencanakan liburan berbulan-bulan sebelumnya. Ada yang sudah menyiapkan kacamata hitam a gar bisa menyaksikan moment langka ini. Ada juga yang cukup bergembira karena hari itu bertepatan dengan hari libur nasional, hingga bisa tidak sekolah atau ngantor hehehe.

Nah, ada  yang bisa disiapkan juga dalam menyambut tanda-tanda kebesaran Allah Swt., satu ini. Selain menenrangkan bagaimana peristiwa ini terjadi ( mengingat pertanyaan Mas Elhafidz ). Gerhana matahari adalah menghilangnya cahaya matahari baik sebagian atau total dalam waktu tertentu karena terhalang oleh bulan yang bergerak diantara bumi dan matahari. Sedang gerhana bulan adalah hilangnya cahaya bulan pad amalam hari karena terhalang bayangan bumi ( posisi bulan di belakang bumi ). 

http://mediafunia.blogspot.co.id/2012/12/gerhana.html

Yang tak kalah penting adalah persiapan untuk  melaksanakan ibadah sunnat shalat kusuf. Sebagian besar ulama ( jumhur ) menggunakan istilah kusuf untuk gerhana matahari dan khusuf untuk gerhana bulan. Sedang berdasarkan dalilnya, para ulama pun sepakat bahwa shalat sunnat ini hukumnya adalah sunnah mu'akkad.

Dan dari sebagian tanda-tanda-Nya adalah adanya malam dan siang serta adanya matahari dan bulan. Janganla kamu sujud kepada matahari atau bulan tetapi sujudlah kepada Allah Yang Menciptakan keduanya. “ (QS. Fushshilat: 37)

Dan Rasulullah Saw., pun memperjelas dengan sabda beliau seperti:

"Sesungguhnya matahari dan bulan adalah sebuah tanda dari tanda-tanda kebesaran Allah SWT. Keduanya tidak menjadi gerhana disebabkan kematian seseorang atau kelahirannya. Bila kalian mendapati gerhana, maka lakukanlah shalat dan berdoalah hingga selesai fenomena itu.” (HR. Bukhari )

Ada pun pelaksanaannya bisa mengacu pada hadist yang diriwayatkan oleh Abdullah bin Amru r.a., berkata, “Tatkala terjadi gerhana matahari pada masa nabi SAW., orang-orang diserukan untuk shalat “As-shalatu jamiah”. Nabi melakukan 2 ruku` dalam satu rakaat kemudian berdiri dan kembali melakukan 2 ruku` untuk rakaat yang kedua. Kemudian matahari kembali nampak. Aisyah ra. memperkuat dengan berkata,”Belum pernah aku sujud dan ruku` yang lebih panjang dari ini.” (HR. Muttafaqun alaihi)
 
Ada beberapa penjelasan mengenai bacaan suarat dalam shalat ini, bahwa lebih utama jika  pada rakaat pertama pada berdiri yang pertama setelah Al-Fatihah dibaca surat seperti Al Baqarah dalam panjangnya. Sedangkan berdiri yang kedua masih pada rakaat pertama dibaca surat dengan kadar sekitar 200-an ayat, seperti Ali Imran. Sedangkan pada rakaat kedua pada berdiri yang pertama dibaca surat yang panjangnya sekitar 250-an ayat, seperti An-Nisa. Dan pada berdiri yang kedua dianjurkan membaca ayat yang panjangnya sekitar 150-an ayat seperti Al-Maidah.

Alhamdulillah, saya menemukan ilustrasi imut untuk menerangkan shalat kusuf ini untuk anak-anak. Namanya anak-anak, sukanya yang pakai gambar dan terlihat menarik. Dan ketika saya menerangkan seperti yang ada di gambar, anak-anak lebih kebayang. Dan mereka tambah semangat untuk shalat kusuf di masjid dekat rumah. Mengingat kemarin sore saat pulang sekolah si kembar dan Ayesha yang terlihat excited langsung bilang, "Bu, besok mau sholat sunnat gerhana matahari di masjid." 



Semoga bermanfaat ya..., jadi tidak hanya terkagum-kagum dengan fenomena alam saja, tapi semakin meyakini bahwa semua itu terjadi karena kebesaran Allah , Allohu Akbar.***

Sumber pendukung :
http://lppi.ump.ac.id/index.php/styles/berita/110-shalat-gerhana-kusuf-dan-khusuf



Tidak ada komentar:

Posting Komentar