Mungkin bagi sebagian orang ubi disebut makanan udik alias kampung. Tapi bagi saya notebene lahir dan besar di kampung, ubi adalah makanan kesukaan. Kadang suka rindu kolek ubi atau sekedar kangen makan ubi goreng tanpa tepung. Dulu memang tepung terigu bukan barang akrab untuk orang kampung macam kami, jadi biasanya kami menggoreng ya tanpa tepung. Entah itu tempe, tahu, ubi juga pisang hehehe.
Nah, karena kesukaan pada ubi, saya pun merasa sedikit memaksa kesukaan ini pada anak-anak. Tapi mesti mengikuti selera anak-anak jaman sekarang. Kalau dulu singkong cukup dikukus lalu ditabur kelapa parut, sekarang saya menyajikan dengan cara dibuat singkong keju yang renyah. Demikian juga dengan ubi, kalau sudah bosan dibuat kolak, kadang saya ajak anak-anak berkreasi bikin biji salak atau candil ubi. Wah..., anak-anak langsung semangat tuh..
Tapi untuk jenis ubi satu ini saya lebih suka menyajikan dengan dioven saja. Pertama-tama sih beli yang mateng saja deh, praktis. Tapi penasaran juga ingin mengoven ubi Cilembu sendiri. Akhirnya, saya pun memutuskan mengoven sekilo ubi Cilembu. Saya mengikuti petunjuk mamang penjual yang sedikit pelit menunjukkan angka suhu di ovennya. Saya pasang suhu 180 derajat dalam waktu 1 jam. Ting..., oven berbunyi dan hasilnya ubi masih setengah matang. Tampilannya asli gak kece, karena tidak ada lengket-lengket seperti madu.
Saya pun memutar waktu di oven, satu jam lagi dan suhu dinaikan jadi 200 derajat. Okeh... lihat nanti bagaimana hasilnya. Dan... teng teng teng..., begini tampilannya saudara-saudara hehehe, asli bikin perut lapar. Apalagi kalau ditemani teh tawar atau kopi hitam. Cocok tuh dimakan di musim hujan. Mau coba, monggo...:)
Sementara lihatin dulu foto hasil jepretan ku ini ya... hihihi :)***
Tidak ada komentar:
Posting Komentar