Jumat, 02 Oktober 2015

Berharap dan Meminta

Tetiba ingat kata-kata ini. Kalo gak salah sih dulu ada di salah satu dialog di sinetron Ramadhan PPT, tapi gak tahu tuh season berapa hehehe..."boleh berharap tapi jangan berharap-harap, boleh meminta tapi jangan meminta-minta."

http://andalusia.or.id/upload/news/thumb/59harapan.jpg
Maksudnya semua ada batasannya tentu saja. Berharap itu boleh tapi jangan sampai berharap-harap yang malah membuat cemas apalagi untuk sesuatu yang tidak jelas. Kesanya yang berharap-harap itu orang yang sedikit bekerja tapi minta hasil yang banyak. Kalau jadi mental ya jadinya mental pemalas ya hehehe.mestinya usaha maksimal dulu dong ya, baru berharap hasil terbaik juga :)

Yup..., berharap itu pada sesuatu yang pasti, seperti pada janji-janji Allah yang nyata. Sementara berharap-harap penuh kepalsuan dan ketidak pastian. Dan biasanya yang memberi janji atau harapan yang tidak pasti ya manusia yang dhaif. Berharap-harap hanya akan menghasilkan andai, nanti, jikalau. Atau bahasa kerennya panjang angan-angan.

Meminta pun boleh, karena bisa jadi ada sesuatu yang hanya kita dapat dengan meminta. Bahkan Allah sangat suka pada hamba yang selalu meminta dalam doa-doa. Tapi tidak boleh sampai jadi meminta-minta. Karena meminta-minta biasaya dilakukan oleh pihak yang lemah, minta dikasihani dan malas.

 Lebih jelek lagi kalau  sampai jadi mental meminta-minta. Percaya deh, bahwa tidak ada penghargaan untuk mental peminta-minta. Meminta-minta akan menghasilkan jiwa-jiwa pesimis dan putus asa.

Bayangkan jika mental berharap-harap dan meminta-minta jadi karakter sebuah bangsa. Pastinya yang terjadi adalah bangsa yang direndahkan, dianggap sepele dan tidak dihargai. Sebuah Quote yang saya gak jelas nara sumbernya ( maaf karena lihatnya di layar kaca hehehe ), mengatakan bahwa kemajuan atau kesuksesan sebuah negara bergantung pada karakker masyarakatnya bukan bentuk negera tersebut.

Artinya, walau negaranya berbentuk kerajaan, presidential, parlementer tidak ngaruh kok untuk menggapai kemajuan, selama rakyatnya memiliki karakter untuk maju, seperti giat bekerja keras, yakin pada usahanya, memiliki harapan, dan  menghargai diri sendiri.

Islam, awalnya muncul dalam kondisi lemah. Tapi para sahabat khususunya Assabiqunal Awwalun, mau bertransformasi dari berharap-harap menjadi berharap. Mereka menjadikan janji Allah sebagai sebuah kenyataan yang mampu diraih. Itu lah yang akhirnya membuat Islam tegak. dan ketika Islam masih diisi oleh manusia-manusia yang meyakini janji Allah ( terikat kuat pada Allah/ ikhlas ), Islam pun mencapai kejayaannya.

Tapi Islam kembali lemah ketika umatnya sudah mulai lemah pada janji Allah ( berharap-harap pada dunia ) dan meminta-minta jabatan atau pun penghargaan. Ya.. dan itu begitu nyata kalau dilihat dari sejarah kejayaan Islam, hiks...

Nah, jadi berhentilah menjadi orang yang suka berharap-harap dan meminta-minta jika ingin sukses, jika ingin maju. Percaya atau tidak terserah kok hehehe..., tapi semoga menginspirasi saja :)

Wallohu 'alam bishowab

Tidak ada komentar:

Posting Komentar