Bisa dikatakan, saaya tidak menemui banyak masalah dalam perkembangan anak pertama dan kedua. Si Sulung Adzkiya termasuk anak yang cerdas. Berjalan saat hampir berulang tahun. Banyak bicara alias cerewet. Sedang Zainab adiknya berjalan justru dalam usia sangat belia 9 bulan. Walau agak sedikit pendiam, tapi dia menunjukkan perkembangan bahasa yang normal. Nah, baru pada anak ketiga yang tak lain kembaran Zainab saya menemui kasus cadel. Ya, Ali, kesulitan mengucapkan huruf tertentu. JIka biasanya huruf R, dia malah tidak bisa mengucapkan huruf S. Setiap kali mengucapka kata yang ada huruf S selalu menggunakan huruf Sta, hingga terkesan aneh dan kemayu hehehe.
Anak ke empat saya, Ayesha sangat cerewet. Mungkin karena dia perempuan, makanya dia sangat suka bernyanyi. Dan setiap kali si kembar mendapat lagu baru di sekolah, Ayesha selalu bisa menirunya dengan cepat. Anak ke lima, kebetulan laki-laki juga mengalami cadel. T, D, R adalah huruf-huruf yang belum bisa diucapkan. Ditambah dia juga gak gagap. Setiap kali mau bicara suka terlihat susah dan tegang. Gemes plus kasihan. Khawatir pastinya, bagaimana jika gagap itu berlangsung sampai besar, hiks.
Kalau si bungsu sih, saya tidak terlalu khawatir karena dia lebih cerewet dari kakaknya meski sama-sama cowok. Lagipula dari segi usia, dia baru beranjak dari dua tahun. Cadel bisa jadi suatu yang wajar dalam perkembangan anak bicara. Karena kosa katayang dimilikinya msih sedikit dan perkembangan alat bicara seperti lidah, rongga mulut, gigi belum sempurna.
Tak ada waktu berlama-lama, saya pun bolak-balik mencari informasi seputar gagap dan cadel. Ternyata ada dua penyebab utama dari cadel dan gagap ini, yaitu penyebab secara psikologis dan neurologis.
A. Cadel
Penyebab anak cadel secara psikologis seperti perlakuan orang tua yang menganggap bahwa bahasa anak memang cadel. Mereka malah meniru kecadelan anak saat berkomunikasi dengan anak, akhirnya anak akan merasa bahwa cadel adalah hal yang lucu dan menarik. ada juga anak yang sengaja cadel karena meniru adik yg juga cadel. Ini biasanya untuk menarik perhatian orang tua karena merasa adik yang cadel lebih mendapatkan kasih sayang. anak juga bisa meniru dari orang dewasa atau tontonan di televisi. Ketika orang dewasa yang diidolakannya berbicara cadel untuk terlihat lucu dan menarik, maka anak sering kali menirunya.
Untuk mengurangi bahkan menghilangkan kecadelan karena psikologis ini adalah membiasakan anak-anak berbicara dengan benar. Jika anak masih cadel, orang tua dan lingkungan tetap berbicara dengan pengucapan yang benar. Hingga anak akan terangsang untuk meiru ucapan yang benar.
Sedang penyebab secara neurologis karena adanya gangguan di pusat alat bicara. Jika sampai usia sekolah ( SD ) anak masih cadel dan parah, sebaiknya dibawa ke ahli neurologi untuk mendapatkan terapi.
B. Gagap
Gagap yang disebabkan oleh faktor neurologis sebaiknya cepat dibawa ke ahlinya. Karena bisa jadi ada kaitannya dengan masalah yang lain, seperti kemampuannya untuk berkonsentrasi dan adanya penghambat antara akacara. Sedang gagap karena psikologis biasanya terjadi saat aak merasa tertekan, takut, tegang. Pola asuh dari orang tua yang otoriter dan juga ejekan dari lingkungan sekitar terhadap gagapnya anak akan membuat semakin parah.
Untuk mengurangi gagap secara psikologis, tenangkan anak saat akan bicara. Mintalah dia untuk tarik nafas dan memikirkan kembali apa yang akan disampaikan. Minta anak untuk pelan-pelan bicara. Dukungan dan kesabaran orang tua sangat membantu menghilangkan gagap pada anak. ajak keluarga dekat untuk memberikan perlakuan yang sama dan rasa aman pada anak. Ajak anak banyak berbicara bisa denga apa yang disukainya misal bernyanyi atau melakukan yel-yel. anak juga perlu bergaul dan berkomunikasi dengan anak-anak seusianya. Hingga mereka akan terbiasa berkomunikasi.
Alhamdulillah, sekarang gagap si pengais bungsu sudah jauh berkurang. Sekarang dia bicara laebih lancar walau masih cadel. Intinya, jangan marah terhadap kekurangan anak. Bisa jadi itu adalah jalan agar kita makin dekat secara kualitas dan kuantitas dengan anak. Lalu ulurkan tangan untuk memberi bantuan pada anak. hindari untuk mengejek atau membentak saat anak cadel atau gagap. karena hanya akan memberikan rasa minder pada anak. Cukup koreksi dan berikan pujian untuk menambah semangat anak. Tak lupa kasih sayang, karena itu adalah obat terbaik dari orang tua untuk anak-anaknya.
Semoga bermanfaat yaaa....****
Tidak ada komentar:
Posting Komentar