Jumat, 12 Juni 2015

Serunya Menyambut Ramadhan Bersama Si Kecil



Momen datangnya bulan suci Ramadhan selalu disambut dengan gembira. Tak hanya orang dewasa, bahkan oleh anak-anak. Meski dengan alasan yang kadang kekanak-kanakan bahkan cenderung konyol hehehe. Sulung saya, sangat suka dengan bulan puasa,  alasannya tidak  karena terlalu banyak aktifitas makan. Maklum, anak saya yang satu ini bisa dibilang tidak suka makan, ngemil pun ogah. Cuma dia sangat suka minum susu hehehe.

Sementara Zuhdi, senang akan bulan Ramadhan karena bisa taraweh di masjid. Artinya aktifitas di mesjid lebih lama dari malam-malam biasanya. Di hari biasa, dia ke masjid saat waktu maghrib dan isya saja. Mengaji dia lebih suka di rumah bersama saudara-saudaranya. Sementara kembaran Zuhdi, Zainab suka jika Ramadhan tiba karena ada sekolah Ramadhan atau pesantren kilat. Artinya, dia tidak perlu berlama-lama seharian di rumah untuk puasa. Pastinya akan terasa membosankan menunggu waktu buka tiba hehehe.

Saya punya kebiasaan setiap kali menjelang Ramadhan. Kebiasaan yang bisa saya lakukan dengan mengikutsertakan keenam anak saya. Yaitu kegiatan Marhaban Ya Ramadhan di rumah.

Pertama: Saya akan mengajak anak-anak membersihkan rumah. Anak laki-laki bagian depan dan halaman, sedang anak perempuan menyapu dan mengepel rumah. Setelah itu saya persilahkan anak-anak menghias rumah. Dengan sekian ribu rupiah saya minta anak-anak membeli peralatan yang mereka pelukan. Apa saja yang sesuai ide mereka, bisa kertas crap warna-warni, balon, karton, kertas lipat dan lem. Tak jarang mereka meminta mute-mute yang saya koleksi saat masih suka menjahit untuk aksesoris hiasan yang akan mereka buat. Kegiatan ini ternyata ampuh untuk menumbuhkan kreatifitas pada anak. Aktifitas membentuk, merancang, memgunting menempel sangat mengasyikan buat anak-anak. Bahkan tak jarang saya dibuat kaget dengan ide-ide mereka, tahun kemarin temanya pelangi, tahun besoknya bisa kolase, tahun depannya lagi bisa dengan menempel kertas dan kapas, wow... mengagumkan.

Kedua: Mendadak Taklim. Biasanya sehari sebelum bulan Ramadhan datang, suami akan mengumpulkan anak-anak. setelah shalat jama'ah dia pun akan berubah menjadi ustadz yang siap memberikan khutbah atau kultum. Anak-anak sangat suka. bahkan ada celetukan dari anak-anak, bahwa ayah mereka selain rajin kerja juga bisa jadi guru agama hehehe. Saat taklim ini biasanya kami selaku orang tua memompakan semangat pada anak-anak. Agar mereka menjalani Ramadhan penuh suka cita. Kami juga mengajak anak-anak bersaing dalam hal ibadah, misal satu hari mau tadarus berapa banyak? bukan maksud untuk memaksakan kehendak sih. Tapi hanya melihat anak-anak saya memang lebih semangat jika ada target yang jelas. Apalagi jika ada hadiah yang dijanjikan (hehehe.... tapi mereka juga biasanya paling sering minta dibelikan buku cerita hihiihi)

Ketiga: Membuat jadwal kegiatan bersama selama bulan Ramadhan. Mengingat bulan Ramadhan adalah bulan pembinaan keluarga, maka saya pun menginginkan agar di Ramadhan keluarga saya terbina secara jasmani dan ruhaninya. Harapannya tentu saja terbentuknya keluarga Islami. Bukan hanya keluarga yang memperlihatkan amalan-amalan rutin. Tapi lebih pada keluarga yang memiliki karakter yang lahir dari aqidah tauhid. Hemm... bukankah sudah tugas ibu untuk menjaga lurusnya aqidah keluarga ( suami dan anak-anak)?

Mungkin bagi keluarga yang lain punya kebiasaan tersendiri saat akan menghadapi Ramadhan. Ini cara saya menyambut Ramadhan. Nah bagaimana dengan pembaca budiman lainnya :) Selamat menyambut Ramadhan dengan keluarga ya :) Ramadhan Mubarrak, please welcome!***




Tidak ada komentar:

Posting Komentar