Sabtu, 27 Juni 2015

Meraih Keutamaan Shalat Taraweh

http://gambardp.com/wp-content/uploads/2014/05/tidak-meninggalkan-tarawih.jpg



Tak terasa Ramadhan sudah bergerak sepuluh hari. Hari-hari dimana Allah menjanjikan diturunkan berkah sudah berlalu. Akan datang 10 hari ke- 2 dimana Allah menjanjikan ampunannya. Dan sepuluh hari terakhir dimana Allah janjikan terbebas dari neraka. Sayang, banyak umat Islam yang mulai kehilangan semangat beribadah di bulan suci ini. Masjid-masjid sudah mulai berkurang jumlah shaf nya. Bukan hanya pada  waktu sholat wajib, tapi lebih jelas telihat saat shalat taraweh.

Padahal Rasulullah sudah menjelaskan, "Barang siapa yang menahan tidur serta beramal di malam bulan Ramadhan ( qiyamul lail atau taraweh ) dengan iman dan ikhlas karena Allah, diampuni segala dosanya yang telah lalu."

Nah, agar tidak kehilangan semangat shalat taraweh, coba renungkan keutamaan shalat taraweh di bawah ini :

Dari Ali bin Abu Thalib, bahwa dia berkata, Rasulullah ditanya tentang keutamaan-keutamaan shalat taraweh di bulan Ramadhan, dan ini lah jawaban Rasulullah:

"Orang mukmin keluar dari semua dosanya pada malam pertama seperti dia baru dilahirkan oleh ibunya.

Pada malam kedua, dia ampuni, dan juga kedua orang tuanya jika keduanya mukmin.

Pada malam ketiga, seorang malaikat berseru di bawah 'Arasy : "Mulailah beramal, semoga Allah mengampuni dosamu yang telah lewat."

Pada malam keempat, dia memperoleh pahala seperti pahala orang yang membaca Taurat, Injil, Zabur, dan Al Furqan ( Al Quran )

Pada malam kelima,  Allah memberinya pahala seperti orang yang melakukan shalat di Masjidil Haram, Masjid Madinah dan Masjid Aqsa.

Pada malam keenam, Allah Ta'ala memberinya pahala seperti orangyang berhawab di Baitul Makmur dan dimohonkan ampun oleh setiap batu dan cadas.

Pada malam ketujuh, seolah-olah dia mendapat derajat Nabi Musa as., dan kemenangannya atas Fir'aun dan Hamam.

Pada malam kedelapan, Allah Ta'ala memeberinya apa yang pernah Dia berikan kepada Nabi Ibrahim as.

Pada malam kesembilan, seolah-olah dia beribadah kepada Allah Swt., seperti ibadahnya Nabi Muhammad Saw.

Pada malam kesepuluh, Allah memberikan baginya karunia kebaikan dunia dan akhirat

Adapun malam ke 11 sampai malam ke 20, adalah:

Pada malam ke-11, dia keluar ke dunia seperti ketika dia dilahirkan oleh ibunya ( dalam kondisi suci ).

Pada malam ke-12, dia datang ke akhirat sedangkan wajahnya bagaikan bulan purnama.

Pada malam ke -13, dia datang pada hari kiamat dalam keadaan aman dari setiap keburukan.

Pada malam ke -14, para malaikat datang seraya memberi kesaksian untuknya, bahwa dia sudah melakukan shalat taraweh, maka Allah tidak menghisabnya pada hari kiamat.

Pada malam ke-15, dia didoakan oleh para malaikat dan para pemikul 'Arsy dan Kursi.

Pada malam ke-16, Allah menetapkan baginya kebebasan untuk selamat dari neraka dan kebebasan masuk ke dalam syurga.

Pada malam ke-17, dia diberi pahala seperti pahala para nabi.

Pada malam ke-18, seorang malaikat menyeru,: "Hai hamba Allah, sesungguhnya Allah telah ridha kepadamu dan kedua orang tuamu.

Pada malam ke-19, Allah mengangkat derajatnya dalam syurga Firdaus.

Pada malam ke-20, Allah memberinya pahala para syuhada dan shalihin.

Berikut keutamaan shalat taraweh pada sepuluh hari terakhir Ramadhan:

Pada malam ke-21, Allah membangun untuknya sebuah gebung dari cahaya.

Pada malam ke-22, dia datang pada hari kiamat dalam keadaan aman dari setiap kesedihan dan kesusahan.

Pada malam ke-23, Allah membangun untuknya sebuah kota dalam syurga.

Pada malam ke-24, dia memperoleh dua puluh empat doa yang dikabulkan.

Pada malam ke-25, Allah Swt., menghapuskan darinya azab kubur.

Pada malam ke-26, Allah mengangkat pahalanya selama 40 tahun.

Pada malam ke-27, dia dapat melewati shirath pada hari kiamat, bagaikan kilat yang menyambar.

Pada malam ke-28, Allah mengangkat baginya 1000 derajat dalam syurga.

Pada malam ke-29, Allah memberinya pahala 1000 haji yang diterima

dan pada malam ke-30, Allah berfirman, "Hai hambaKu, makanlah buah-buah syurga, mandilah dari air Salsabil dan minumlah dari telaga Kautsar.  Aku Tuhanmu dan engkau hamba-Ku."

Subhanallah..., shodaqallohul adziim...***

Disarikan dari buku Ramadhan Sepanjang Masa, by Dr. H. Ahmad Salim

Tidak ada komentar:

Posting Komentar