Rabu, 27 Mei 2015

Yuk... Mengingat Kembali Keutamaan-keutamaan Bulan Ramadhan

Pastinya, sudah banyak yang menulis dengan topik ini, keutamaan Ramadhan. Tapi saya yakin sekali tidak ada ruginya menuliskan hal ini lagi. Minimal buat saya sendiri, sebagai pengingat. Dan bagi pembaca lainnya, semoga bisa menjadi bacaan yang bermanfaat dan memberi sedikit pencerahan hehehe. Apalagi yang mengaku sudah pada kangen dengan datangnya bulan suci ini, tul kan?

Bismillahirrahmaanirrahiim

Tak terasa bulan Ramadhan sudah di depan mata. Tandanya, bukan karena teriknya hari makin kerasa. Tapi karena iklan syrup sudah mulai bermunculan ( hehehe... ). Bagi pencinta sinetron, cerita-cerita berbalut agama juga sudah mulai bermunculan. Penyanyi- penyanyi baik itu solo mau pun grub band juga biasanya sudah merencanakan rilis album religi di bulan suci. Belum lagi butik, toko dan pasar pun bersiap dengan model-model baju keluaran terbaru untuk menyambut momen akhir Ramadhan, alias lebaran.

Yup..., Ramadhan memang membawa hawa tersendiri. Ada semangat untuk berbuat lebih baik, tampil lebih islami, perbaikan diri, juga rajin beribadah. Ramadhan juga membawa semangat untuk berkumpul, bersoasialisasi yang diberi judul silaturrahmi. Bisa dengan acara buka bersama, tarawih bersama, bahkan shaur bersama. Ya... begitu lah Ramadhan yang penuh dengan keberkahan. siapa pun bisa mendapatkannya tentu saja dengan persepsi masing-masing. Hingga setiap orang mengaku merindukan kedatangannya (lagi-lagi dengan gambaran masing-masing tentang apa yang akan didapatnya di bulan suci itu ).


Tapi apakah sebenarnya yang harus dirindukan dari bulan suci ini. Rasulullah bersabda, "Sekiranya, manusia mengetahui kebajikan-kebajikan yang dikandung di bulan Ramadhan itu, tentulah mereka berharap-harap supaya Ramadhan itu berlangsung sepanjang tahun."  Rindu yang sampai membuat hati berharap dan berdoa sejak bulan Rajab agar disampaikan umur ke bulan suci ini.



Berikut beberapa keutamaan bulan Ramadhan :


1. Bulan diwajibkannya Shaum
" Wahai Orang-orang yang beriman, diwajibkan untuk kamu berpuasa sebagaimana telah diwajibkan pada orang-orang sebelum kamu, agar kamu bertaqwa." QS. Al Baqarah : 183

Rasulullah pun bersabda, "Bulan Ramadhan adalah bulan yang telah Allah wajibkan di dalamnya untuk bershaum. Dan aku telah mensunnatkan bagimu untuk qiyam ( shalat ). Maka barang siapa yang shaum dan qiyam dimalam harinya karena iman dan ihtisab ( mengharapkan Allah ) niscaya ia akan keluar dari dosanya sepertihari dia dilahirkan oleh ibunya." ( HR. Ibnu Khuzaimah dari Abu Hurairah r.a.)

shaum atau puasa adalah amalan wajib selama bulan Ramadhan. Siapa yang diseru untuk bershaum, yaitu orang- orang yang beriman. orang yang mengaku dirinya mengimani Allah pasti akan melaksanakan shaum sesuai ketentuan Allah dan Rasul. Mestinya, ayat ini menjadi pendorong bagi orang-orang beriman agar semakin sami'na wa ato'na dalam menjalankan perintah Allah Swt. Artinya, meski pun seabreg efek positif shaum, tetap saja lakukan shaum di bulan ramadhan karena Allah Swt., semata. Nah,  bagi orang yang merasa mendapatkan seruan ini pasti akan menjalankan dan menjaganya agar sesuai dengan keinginan Allah Swt.

Shaum juga bisa bernilai sebuah ujian. Bagi orang yang mengaku beriman, harusnya siap dengan ujian yang diberikan oleh Allah. Bagi kita yang tinggal di daerah tropis, yang hanya memiliki dua musim, sepertinya puasa bukanlah sebuah beban. Tapi bagi yang kebetulan sedang mukim di daerah empat musim, pasti akan terasa sekali ujiannya. Bisa panas yang membakar atau dinginnya suhu dan lamanya waktu puasa jika di musim salju.
 Mulailah untuk  memahami bahwa puasa itu bukan sekedar menahan lapar dan haus saja, tapi juga menguji diri untuk bersabar dari hal-hal yang dilarang ketika berpuasa, seperti mengumpat, melihat yang tidak halal, ghibah, namimah bahkan berbohong.

Dan namanya ujian pastinya bukan untuk membuat kita susah, tapi justru untuk membuat kita makin kuat dan naiknya kualitas iman. Kualitas iman pastinya bukan didapat dari sekedar lapar dan haus kan? tapi dari ketaan kita untuk menjaga seluruh anggota tubuh ketika shaum dari perbuatan yang memang dilarang oleh Allah. Pantas kalau ganjarannya pun tak main-main, yaitu ampunan Allah dari seluruh dosa-dosa. Bukankah itu adalah hal yang paling sering diminta oleh kita sebagai makhluk yang penuh khilaf ?


2. Bulan untuk Memperbanyak Amal Shalih
Di bulan Ramadhan kita mendapat suntikan semangat untuk lebih giat beramal shalih. Di bulan ini syaitan-syaitan dibelenggu, artinya, satu aspek yang sering menggelincirkan umar manusia dari beribadah dengan benar sudah dihilangkan oleh Allah. Dan disisi lain, Allah melipat gandakan pahala bagi siapa pun yang beramal dengan niat semata-mata untuk mengharapkan ridha Nya. Subhanallah..., pastinya sangat merugi jika kita tidak mengisi Ramadhan dengan baik.

"Apabila Ramadhan tiba, pintu surga dibuka, pintu neraka ditutup dan setan pun dibelenggu."  ( HR. Muslim )

"Sesungguhnya Allah berfirman,"Tiap khasanah ( kebaikan ) dibalas dengan sepuluh kali lipat, sampai tujuh ratus lipat. Dan shaum itu untu-Ku dan Aku akan membalasnya...." ( HR. Thurmudzy )

"Barang siapa melakukan shalat fardu ( di bulan Ramadhan ), baginya ganjaran seperti melakukan 70 shalat fardu di bulan lainnya. Barang siapa yang melakukan shalat sunnat di bulan ini, Allah akan menuliskan baginya kebebasan dari api neraka. Barang siapa memperbanyak shalawat di bulan ini, Allah akan memperberat timbangannya melebihi timbangan pada hari lainnya. Barang siapa yang di bulan ini membaca satu ayat Al Quram ganjarannya sama dengan mengkhatamkan Al Quran pada bulan lainnya." ( Khutbah Rasulullah menyambut bulan Ramadhan )

Maka, bagi orang yang merindukan kedatangan Ramadhan maka pastinya akan mulai memelihara bibit-bibit amal shalih. Dan pada bulan Ramadhan, bibit- bibit kebaikan itu akan dirawat, dipelihara, disiram hingga tumbuh dengan baik.


3. Bulan Diturunkan Al Quran
"Bulan Ramadhan adalah bulan yang di dalamnya diturunkan (permulaan) Al-Quran sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang hak dan yang batil)." ( QS. Al Baqarah : 185 )

Rasulullah sendiri mencontohkan bahwa setiap malam bulan Ramadhan, beliau mempelajari Al Quran dengan bimbingan dari malaikat Jibril.  "Rasulullah saw bertemu dengan Jibril setiap malam Ramadhan untuk mempelajari Al Qur'an."  ( HR. Bukhari )

 "Dan Jibril ‘Alaihis-Salam menjumpai nabi saw pada setiap malam bulan Ramadhan, danbeliau mengajaknya bertadarrus Al Qur’an". ( HR. Muttafaq 'alaih)

Di Ramadhan hendaknya semangat untuk mempelajari Quran semakin digelorakan. Jika selama ini membaca Al Quran masih belum tartil, maka di bulan suci ini mulailah membaca Quran sesuai hukum tajwid dan mahkraj hurufnya. Jika di bulan yang lain sehari hanya berapa lembar, di bulan Ramadhan bisa ditingkatkan menjadi satu juz atau dua juz. Ingatlah hadist ini agar kita senantiasa semangat, ya...

Rasulullah bersabda, 'Shaum dan Al Quran memberi syafa'at kepada para hamba di hari kiamat. Shaum berkata: " Wahai Tuhanku, aku telah menghalanginya makan makanan dan memenuhi syahwatnya di siang hari, maka perkenankanlah aku memberi syafa'at padanya." Dan berkata Al Qur'an : "Aku telah menghalanginya tidur di malam hari maka perkenankanlah aku memberi syafa'at baginya. " Lalu Allah pun memperkenankan syafa'at dai keduanya.' (HR. Ahmad )


4. Bulan Ampunan
Dalam khutbahnya, Rasulullah mengingatkan tentang keutamaan Ramadhan sebagai bulan yang diawalnya terdapat berkah, di pertengahannya ada ampunan Allah dan di akhirnya adalah kemerdekaan dari neraka. Beliau menghimbau kepada umatnya untuk memperbanyak 4 amalan yang amat disukai oleh Allah di bulan ini, dua diantaranya sangat disukai oleh Allah, yaitu mengakui dengan sesungguhnya bahwa tiada yang berhak disembah kecuali Allah Swt.,  dan mohon ampun kepadaNya. Sedang dua amalan lainnya adalah hal yang amat diinginkan oleh manusia, yaitu meminta syurga dan berlindung dari neraka.


"Shalat lima waktu, dari Jum’at ke Jum’at, dari Ramadhan ke Ramadhan, dapat menghapuskan dosa-dosa, apabila dosa-dosa besar dihindari." (HR. Muslim )

 "Barang siapa yang melakukan ibadah di malam hari bulan Ramadhan, karena iman dan mengharapkan ridha Allah, maka dosa-dosanya yang telah lalu diampuni." (HR. Muttafaq 'alaih)


5. Bulan Santunan  ( Syahrul Jud)
Di bulan ini, selain ramai oleh aktifitas khusus bulan Ramadhan, masjid juga biasanya rame diserbu para pengemis (Hihihi tertawa meringis ). Pastinya karena di bulan ini, kaum muslimin berlomba-lomba memperbanyak kemurahan hatinya pada kaum kurang mampu. Dan hal ini dimanfaatkan oleh orang-orang atau kelompok yang melihat hal ini sebagai keuntungan ( sedih memang...). Tapi masih banyak cara untuk berinvestasi akhirat yang bisa dilakukan di bulan Ramadhan, seperti :

1. Zakat
Manfaatkan Ramadhan untuk membersihkan harta kita dengan mengeluarkan zakat. Ada dua zakat yang bisa dikeluarkan di bulan suci ini, yaitu zakat maal ( harta benda) tentu saja bagi yang sudah memenuhi nisab dan khaul nya . Yang kedua yaitu zakat fitrah yaitu zakat yang dibebankan pada setiap orang islam, baik laki-laki maupun perempuan, tua muda, dewasa maupun anak-anak yang dibayarkan ( dikeluarkan ) di bulan Ramadhan dalam bentuk bahan makanan pokok. Ketentuannya, hanya bagi mereka yang mempunyai kecukupan biaya diri dan keluarganya. Bagi yang tidak mampu bukan menjadi muzakki ( pengeluar zakat ) tapi menjadi mustahik ( yang menerima zakat ).

Imam Hambali berpendapat bahwa membayar zakat fitrah dengan uang yang nilainya sama dengan harga bahan makanan pokok menurut harga pasaran dirasa lebih baik. Karena dapat memberikan keleluasaan bagi penerimanya untuk hal-hal yang dirasa lebih penting.

Ada juga beberapa pemahaman bahwa membayar zakat fitrah harus di akhir bulan Ramadhan. Sebaiknya, pemahaman ini diperbaharui karena membayar zakat fitrah boleh dilakukan di awal maupun pertengahan bulan Ramadhan. Bayangkan kalau ternyata mustahik membutuhkannya di awal bulan untuk biaya hidup selama Ramadhan, apakah harus menunggu sampai akhir bulan untuk mendapatkan hak nya? Bisa jadi jika kita mengakhirkan pembayaran zakat fitrah di akhir bulan Ramadhan, dan ternyata tidak dianggarkan dari awal, saat harus mengeluarkan zakat ternyata dana sudah terpakai untuk keperluan lebaran ( hayoo...) atau malah lupa seperti yang dikisahkan dalam kisah Upin dan Ipin hehehe.


2. Infaq
Dalam Al Quran, infak selalu dikaitkan dengan keimanan. Dalam beberapa ayat Allah mengulang hubungan antara iman, sholat dan infaq yang menunjukkan ketiga hal itu tidak bisa dipisahkan. Bahkan bisa disebut sebagai identitas. Jika ingin disebut sebagai orang beriman ya, sholat dan berinfak.

"Kitab (Al Quran ) ini tidak ada keraguan padanya, petunjuk bagi mereka yang bertakwa ( yaitu ) mereka yang beriman kepada yang ghaib, yang mendirikan shalat dan menafkahkan sebagian rezeki yang Kami anugerahkan kepada mereka." (QS. Al Baqarah : 2-3 )

Rasulullah juga menjelaskan bahwaInfaq itu ibaratkan air yang memadamkan api. "Infaq itu memadamkan kesalahan, sebagaimana air telah memadamkan api."

Infaq diartikan juga mendermakan atau memberikan rezeki berdasarkan rasa ikhlas dan karena Allah semata sebagai bukti ketaqwaan seorang muslim. Ingat bagaimana dulu para sahabat berlomba menginfaqkan hartanya saat Rasulullah menggalang dana untuk perjuangan. Ada yang menginfaq kan seluruh keuntungan dagangnya ( Ustman bin Affan r.a. ), ada yang menginfaqkan sebagian harta yang dimilikinya ( Umar bin Khattab r.a. ) dan ada yang menginfaq kan seluruh harta yang dimilikinya ( Abu Bakar r.a.).

3. Shadaqah
Secara pengertian shadaqah memiliki makna  yang hampir sama dengan infaq. Dari segi hukum pelaksananya, shadaqah memilki hukum sunnat, sedang infaq ada yang wajib ( seperti zakat, kafarat, nazar dan lain sebagainya ), ada juga yang sunnat ( shadaqah, memberi kepada fakir miskin, infaq solidaritas karena bencana alam dan lain sebagainya ). Perbedaannya adalah jika infaq lebih mengacu pada apa yang diberikan yaitu yang bersifat benda ( materi ) sedang shadaqah tidak hanya yang bersifat materi tapi juga non materi, bisa tenaga, bis ide-ide, aklak yang baik, bahkan sebuah senyuman. Shadaqah juga merupakan sikap yang ditunjukkan sebagai pembenaran keimanan seseorang.

Di bulan Ramadhan hendaklah kita contoh perilaku murah hati Rasulullah, yang digambarkan lebih pemurah dari pada angin ( subhanallah ). Rasulullah juga mengajarkan pada umatnya untuk lebih peduli pada kondisi orang-orang yang kurang mampu di sekitar mereka. "Barang siapa yang meringankan beban atau pekerjaan orang-orang yang menjadi tangan kanannya ( budak ) di bulan ini, maka Allah akan meringankan pemeriksaannya di hari kiamat. Barang siapa yang menahan kejelekannya di bulan ini, Allah akan menahan murkaNya pada hari ia berjumpa denganNya. Barang siapa yang memualiakan anak yatim di bulan ini, Allah akan memuliakannya pada hari ia berjuma denganNya...." ( dikutip dari khutbah Rasulullah menyambut bulan Ramadhan)


Dan masih banyak lagi keutamaan bulan Ramadhan yang bisa dibahas, seperti bulan kemenangan ( syahrul fath ), bulan pertolongan ( syahrul muwasah ), bulan limpahan rahmat ( syahrur rahmat ) dan lain sebagainya. Semoga semua keutamaan itu bisa membuat kita semakin semangat dan membuat persiapan terbaik di bulan suci yang sebentar lagi tiba. Insha Allah...***


Disarikan dari berbagai sumber.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar