Kamis, 28 Mei 2015

Inilah Alasan Kenapa Tidak Boleh Berbohong







Pernah dengar kisah seorang  laki-laki yang menghadap Rasulullah. “Wahai Rasulullah, terima lah imanku. Aku ingin menjadi pengikutmu.” Rasulullah pun menyambut keinginan laki-laki itu. Tapi tak lama si laki-laki itu menerangkan tentang masa lalu nya, “Tapi Rasulullah, aku tidak bisa meninggalkan botol-botol minuman yang memabukkan ini. Aku juga suka sekali melakukan perbuatan zina. Apakah aku masih pantas untuk masuk Islam.” Rasulullah yang bijak berujar,”Berimanlah engkau, dan berjanjilah padaku satu hal, jangan berdusta setiap kali aku bertanya padamu.” Ternyata cara itu efektif bagi si laki-laki itu untuk berubah. Setiap kali keinginannya datang untuk mabuk-mabukkan, dia selalu ingat pada pesan Rasulullah untuk tidak berbohong. Demikian juga saat dia ingin menyalurkan nafsunya pada yang tidak halal, dia pun kembali ingat perjanjiannya dengan Rasul. Jika aku melakukan ini itu apa yang akan aku katakan pada beliau, sementara aku tidak mungkin berbohong. ( Perlu diketahui sudah menjadi sifat umum masyarakat Arab pada saat itu adalah jujur).  Alih-alih mencari alasan pembenaran,  pelan-pelan laki-laki itu akhirnya menjauhi segala kemaksiatan yang selama ini sudah mendarah daging . Hanya dengan satu terapi, jangan dusta alias jujur. Subhanalllah...

Coba kita lihat di jaman sekarang. Baru-baru ini masyarakat di hebohkan dengan berita tentang beras palsu. Sebelumnya, rakyat dibuat bingung dengan pencitraan yang dibuat para pejabat. Di sekolah anak-anak diajari untuk mendapatkan nilai bagus dengan cara mencontek. Soal UN yang membuktikan masih banyak masyarakat kita yang menghalalkan segala cara. Yang paling sedih saat orang tua secara sadar mengajarkan anak-anaknya untuk tidak jujur. Ya... sebagai lembaga masyarakat terkecil keluarga memegang peran penting dalam membangun karakter sebuah bangsa. Ini yang sering kali diabaikan, atau bisa jadi tidak dipahami oleh orang tua masa kini.
Berikut beberapa hal yang perlu dipikirkan saat akan berbohong, ( maksudnya kalau mau bohong pikir dulu dong hehehe ):


  • Hilang Kepercayaan

Jangan main-main dengan dusta. Sekali anda berbohong, jangan harap orang akan percaya di lain waktu. Memang itu lah kerugian yang paling terasa. Kebohongan ibaratkan nila setitik yang merusak susu sebelanga. Akan merusak semua kebaikan yang sudah kita lakukan selama ini. Bahkan meski kita berbicara jujur pun, ketika cap kebohongan sudah tertempel di wajah, ya orang sulit untuk percaya.
 Hilangnya kepercayaan akan menghilangkan banyak  kesempatan baik dalam hidup kita. Bukannya keuntungan yang datang yang ada hanya kerugian. Mana ada yang mau berbisnis dengan orang yang tidak bisa dipercaya.



  • Sibuk membuat banyak  Janji dan alasan

“Pinjami saya uang karena keperluan ini itu, saya bayar bulan depan.”
Memang lidah itu tak bertulang, mudah sekali bergerak ke sana-sini. Seperti membuat janji palsu dan alasan-alasan. Seorang yang tidak berani jujur pasti karena tidak berani mengatakan alasan yang  sebenarnya.  Dia perlu kebohongan lain untuk menutupi satu kebohongan. Alhasil hidup akan jauh dari ketenangan. Setiap saat harus siap dengan alasan atau kebohongan lain untuk menutupi kesalahan diri. Wah... dunia yang luas dibuat sumpek dan sempit.



  • Kebohongan Tidak akan Menyelamatkan

Mungkin satu kebohongan akan menyelamatkan untuk sementara. Tapi yakinlah bahwa kebohongan itu sebenarnya menipu. Dia justru akan menjerumuskan pada sebuah kecelakaan yang fatal.  Ingatkan kisah bagaimana tipu daya Iblis saat menggoda Adam dan Hawa. Dengan kebohongan-kebohongan Iblis sukses membuat Adam melanggar larangan Allah Swt. Apakah setelah Adam dikeluarkan dari syurga, Iblis kembali masuk menggantikan tempat Adam. Yang ada adalah murka Allah yang didapat Iblis. Bahkan hingga diharamkan syurga baginya, naudzubillah.



  •   Dosa

Meski diurutan terakhir sebenarnya ini adalah yang paling utama. Kalau sudah takut dengan Allah mah pasti mikir-mikir setiap kali mau berbohong. Masalahnya,  kadar takut manusia jaman sekarang sama Allah memang sudah sangat menipis. Ingat kisah yang satu ini, kisah yang terjadi di zaman tabiin bahkan bisa jadi tabiit. Kisah seorang guru yang menguji murid-muridnya agar menyembelih seekor ayam dengan syarat Allah tidak tahu. Dan dari sekian banyak muridnya, hanya satu orang murid yang lulus. Dia memang sosok istimewa. Dia sudah berlari mencari tempat yang paling tersembunyi. Dia sudah masuk kamar di rumah yang paling terpencil, sudah dia kunci kamar itu, bahkan lampu pun sudah dimatikan. Tapi dia merasa Allah masih melihat. Maka dia mengikuti langkah teman-temannya masuk hutan, mencari gua paling seram hingga tak ada yang bisa melihat perbuatannya. Tapi lagi-lagi keimananya mengingatkan bahwa Allah Maha Melihat. Hingga akhirnya sang murid istimewa ini kembali kepada gurunya dengan membawa ayam yang masih hidup. “Saya tidak menemukan tempat dimana Allah tidak bisa melihatnya. Maaf kan saya guru..., saya tidak bisa melaksanakan perintah anda.”

Nah..., masih mau memelihara kebiasaan bohong? Mikir-mikir lagi ya...:) ***


Tidak ada komentar:

Posting Komentar