Sabtu, 16 Mei 2015

Pertimbangkan Hal Berikut Ini Saat Memilih Sekolah untuk Anak




Siang itu, sambil meredakan penat di punggung tak sengaja saya menangkap status yang ditulis seorang teman. Membacanya, saya merasa si teman dalam kondisi sangat frustasi. Saya pun mencoba bertanya dengan sedikit guyonan, "Statusnya kok nelangsa banget hehehe..."

Lalu meluncurlah tulisan-tulisan yang merupakan curhatan si teman. Dia baru saja mendapat kejutan yang membuat dadanya sakit. Hasil psikotes anaknya ternyata membuat mata dan hatinya panas. Anaknya dikatakan belum siap masuk SD yang dimaksud. Anak sulungnya bisa diterima di sekolah yang dituju dengan beberapa perlakuan khusus. "Saya diminta untuk datang lagi minggu depan. Tapi jujur, saya sudah kadung sakit hati banget mereka menilai anak saya begitu kurang. Apa-apa kurang. Saya jadi minder sebagai seorang ibu, segitu burukkah saya selama ini mendidiknya?"

Saya pun meminta dia menceritakan dari awal tentang kejadian itu.  Maka, tahu lah saya bahwa sejak awal yang memang bersemangat masuk ke sekolah SDIT ( konon bagus dan berkelas ) itu memang sang ibu. sementara si anak lebih suka masuk sekolah yang dekat dengan lingkungan rumahnya. "Anak saya itu hanya ikut-ikutan temannya. Teman sekelas TK nya banyak yang ke sekolah X, dia pun keukeuh minta sekolah di sana."

Sebagai orang tua baru memang memilih dan menyekolahkan anak, seringkali mendatangkan kebingungan. Seringkali mereka bertanya hal-hal apa yang perlu dipertimbangkan untuk memilih sekolah terbaik untuk sang buah hati. Berikut beberapa yang perlu dipertimbangkan:


1. Visi dan Misi Sekolah
Jangan hanya melihat suatu sekolah dari tampilan bangunannya saja. Coba masuk dan berbicara dengan kepala sekolah hingga orang tua mendapatkan cukup data yang dibutuhkan. Pastikan bahwa visi dan misi sekolah selaras dengan visi misi orang tua mendidik anak-anaknya. Pertanyaannya, apa visi misi mendidik anak dalam Islam?

Hal ini dijelaskan Allah dalam QS Ar Rum  ( 30 ) : 30
"Maka hadapkanlah wajahmu dengan lurus pada agama yang lurus ( Islam ), ( sesuai ) fitrah Allah disebabkan Dia tela  menciptakan manusia menurut ( fitrah ) itu. Tidak ada perubahan pada ciptaan Allah. Itulah agama yang lurus, tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui. "

Sekarang sudah banyak bermunculan sekolah-sekolah dengan berbasis Islam. Dan peminatnya juga sangat banyak. Yang perlu digaris bawahi, jangan sampai memasukkan anak ke sekolah dengan embel-embel Islam terpadu semata-mata karena trend atau gaya hidup. Tapi niatkanlah untuk mengarahkan generasi penerus ke arah visi misi hidup yang benar.



2. Biaya
"Ih... SD aja sudah jutaan, apalagi kalau kuliah?"
Sering kan mendengar komentar seperti itu. Memang di negeri ini, pendidikan berkualitas bisa dikatakan barang langka. Dan bagi sebagian orang tua, merogoh kocek dalam-dalam tidak masalah selama mendapatkan pendidikan anak yang terbaik. Tak jarang banyak juga komentar miring tentang sekolah dengan biaya jutaan rupiah. "Ah.. SD mah yang gratis aja, biar uangnya buat kuliah."
Padahal semua kembali pada pilihan orang tua sebagai penyedia dana pendidikan anak-anaknya. Kalau pun merasa lebih mampu untuk sekolah di sekolah biasa atau negeri, tidak perlu memberi komentar negatif. Sebaliknya, bagi yang memilih sekolah dengan harga fantastis pun mestinya memahami bahwa semua ini adalah investasi terbaik untuk anak-anaknya, terutama investasi untuk di akhirat kelak.



3. Pertimbangkan Pendapat & Keinginan Anak
Seorang psikolog pernah mengingatkan saya bahwa tidak semua anak cocok untuk sekolah full day, sama halnya tidak semua anak bisa belajar maksimal di sekolah biasa. Nah..., disinilah perlunya orang tua untuk berdiskusi dengan anak tentang sekolah yang akan dimasukinya. Jangan sampai anak mogok di tengah-tengah proses belajar, dengan alasan merasa tidak cocok ( betah ) dengan sistem di sekolahnya. Alih-alih ingin membantu anak, yang ada malah memberi masalah pada anak. Anak akan merasa tertekan hingga tidak ada gairah belajar.
Jika anak menolak masuk sekolah pilihan orang tua,  sikap bijaksana orang tua sangat diperlukan. ajak anak berdiskusi tentang harapan orang tua jika anak masuk sekolah pilihan mereka, dan juga mendengarkan pendapat anak tentang sekolah pilihannya sendiri. Orang tua harus memahami, anak juga sudah diberi kemampuan oleh Allah Swt., memilih yang terbaik untuk dirinya. Artinya, yakinlah orang tua bahwa setiap manusia pasti berusaha memilih jalan hidup yang membuat dirinya bahagia. kalau pun ada yang dianggap konyol karena keterbatasn pengetahuan anak ( misal alasannya hanya karena banyak teman yang sudah dikenal ), orang tua tetap harus menghargainya. Karena bukankah dengan bersama lingkungan yang sudah dikenal anak akan nyaman dan satu tahap adaptasi sudah terlewati? hingga anak bisa melanjutkan ke tahap berikutnya, misal keseriusan dalam belajar.




4. Jarak
Pastikan juga jarak sekolah dengan tempat tinggal anak tidak terlalu jauh. Kecuali bagi yang berasrama, ppesantren atau biarding school, jarak juga harsu diperhitungkan. jangan sampai anak sudah terlanjur capek hanya karena jarak tempuh ke sekolah memakan waktu lama. Pastinya, anak sudah merasa jenuh dan lelah ketika sampai di sekolah. demikian juga dengan waktu pulang. hal ini akan membuat anak merasa malas sekolah. Kelelahan yang berkepanjangan bisa berpengaruh ke fisik anak, hingga si anak pun bisa mudah sakit. Jelas hal ini sangat tidak efektif dalam upaya mencapai hasil belajar yang maksimal.




5. Lingkungan Sekolah
Orang tua harus memahami bahwa akan menitipkan sang buah hati selama sekian tahun di lingkungan sekolah pilihannya. Dan lingkungan juga sangat berpengaruh terhadap perkembangan anak. Lingkungan yang baik akan memberi dampak baik juga pada anak, demikian juga sebaliknya. Contoh sederhana seperti kebiasaan jajan. Anak yang biasa dengan masakan rumah, suatu saat akan memilih lebih suka jajan karena pengaruh teman-temannya. Atau saat seorang anak melihat teman-teman di sekolahnya asyik bermain game dari gadget keluaran terkini, bisa ikut-ikutan ingin memilihi gadget agar dianggap gaul atau modern. Faktor bahasa juga berpengaruh, kadang orang tua serng dibuat kaget setengah mati saat mendapati anak yang selama ini santun berbahasa, bisa juga mengeluarkan kata-kata kasar yang membuat telinga panas.


memang susah mencari sekolah yang betul-betul baik alias sempurna. pasti ada plus minusnya. tapi usaha untuk memilih sekolah terbaik untuk ananda tetaplah menjadi tugas orang tua sebagai pendidik sejati buah hatinya.  ****

Sumber : Al Quranul Karim dan Terjemahannya
             Mendidik dengan Cinta - Irawati Istadi (Pustaka Inti )
             Cara Pintar & Bijak Mendidik Anak- Esti Sukapsih, S.Pd. (Moncer Publisher ) 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar