Sabtu, 26 Februari 2022

Ada Apa Dengan Adzan?


Beberapa hari ini masyarakat sedang dihebohkan dengan polemik adzan. Lagi-lagi adzan dianggap menganggu, apalagi kalau pake toa atau pengeras suara. Sampai tega-teganya menganalogikan adzan dengan gonggongan anjing. 

Kalau yang mengatakan itu adalah orang biasa, dan bukan berstatus muslim ( walau hanya di KTP ) mungkin bisa dianggap lahir dari rasa terganggu. Karena bisa jadi penempatan toa yang ke arah huniannya hingga saat adzan terdengar dalam volume maksimum. Ya, walapun di kenyataan jarang sih orang non muslim yang rumahnya nempel atau deketan dengan masjid atau mushola juga, yee kan...?

Tapi ini yang bilang petinggi kementrian agama. Kan jadi bahan pertanyaan, ada apa dengan adzan sebenarnya, ada apa dengan yang bersangkutan?

Padahal adzan ya dari zaman dulu seoerti itu, disebar pakai pengeras suara juga sudah hal yang lazim. Sejak tahun 1973 memang sudah dijadikan budaya kalau masjid itu dilengkapi toa atau pengeras suara untuk keperluan adzan. Pro dan kontra tetap ada,  tapi biasanya dari non muslim tapi itu pun tidak pernah menghasilkan polemik. Karena bisa dibicarakan teknisnya.

Sementara tentang yang mengeluarkan polemik, mungkin kita harus mengingat kembali apa yang dikatakan Ibnu Qayyim rahimahullah.


Seperti diketahui bahwa dalam manusia ada satu bagian tubuh yang sangat penting. Yang jika bagian itu bagus maka baguslah seluruhnya. Sebaliknya jika bagian itu busuk maka buruklah semunya. Dan bagian penting itu adalah hati.

Perkataan ulama yang lain, lisan itu ibarat gayung dan hati itu ibarat bejana. Apa yang diambil dari bejana dengan gayung tersebut pasti sama. Kalau lah bejana ini  berisi keimanan maka isi dari gayungnya keimanan. Pun sebaliknya jika isinya kemunafikan, isi gayungnya pun sama.
Memang lisan itu anggota tubuh yang paling ringan digerakkan, bisa jadi amal shalih bisa juga sebaliknya jadi amal shalah. Maka jagalah lisan kita karena hisabnya berat. Jangan sampai menjadi orang yang merugi karena merasa sudah beramal banyak sampai haji segala, tapi semua hancur karena amalan lisan yang menebar fitnah perpecahan dalam ummat.

Karena fitnah itu sangat berat bahkan lebih dari pembunuhan. Yaitu fitnah yang berbentuk segala upaya memadamkan cahaya agama Allah Swt.

Semoga kita terhindar dari hal yang demikian, aamiin Allahumma aamiin...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar