Sabtu, 27 Juni 2020

Dzulqa'dah dan Keistimewaannya


Alhamdulillah,  setelah menjalani pembinaan, gemblengan, serta latihan di Ramadhan yang iatimewa tahun ini, kita dipertemukan dengan bulan Dzulqa'dah. Disebut Istimewa karena di tahun ini Ramadhan berlangsung diluar kebiasaan. Sejak dunia terpapar pandemi global covid 19, ibadah khusu Ramadhan yang biasanya dilakukan sekampunh bahkan senegaranya, kini paling banter satu keluarga. Tidak ada buka bersama, taraweh berjama'ah, bahkan iktikaf pun di rumah. Ya, semua serba di rumah, dari rumah, diam di rumah.

Begitupun dengan Lebaran yang terasa sepi tanpa mudik. Tapi dibalik itu semua tetap saja ada kebahagiaan yang dikirm Allah Swt. Jika biasanya makan masakan mamah karena mudik, kini seminggu sebelumnya sudah kumpul-kumpul bahan untuk menu ketupat opor ayam. Niatnya agar anak-anak tidak terlalu kecewa karena jatah uang salam tempel tahun sekarang pun berkurang. Nyatanya tetep ada rezeki dan tetep dapat THR kan gaess hehehe.

Jika di Ramadhan adalah bulan latihan maka bulan syawal adalah bulan mempertahankan hasil latihan. Bulan dimana kita menjaga amal-amal dan kebiasaan baik di Ramadhan. Tidak ada istilah di syawal bebas tak berbekas. Masih ada shaum Syawal untuk menyempurnakan shaum di Ramadhan. Shalat malampun tetap dilakukan. Kan sudah bisa taraweh di Ramadhan, kan? Jangan lupakan juga shadaqah, berinfak bahkan membayar nadzar bagi yang memiliki.

Di bulan Dzulqa'dah maka kita sejatinya sedang  di maqam ( posisi kita ). Sesuai dari arti kata Dzulqa'dah yang artinya duduk. Duduk disini berati kita dalam posisi sudah stabil dengan latihan/ amal kebaikan yang dilakukan. Maqam di sini juga harus dibuktikan dengan pengorbanan yang akan dilakukan di bulan berikutnya yaitu Dzulhijjah dengan berhaji, maupun berqurban. 

Dzulqa'dah satu dari bulan haram
Dalam kalender Islam, terdapat 12 bulan yang semuanya memiliki keistimewaan dan kemuliaan dalam peribadahan. Tidak ada istilah waktu kosong, bersantai atau liburan dari urusan Ibadah. Dari 12 bulan yang sudah ditetapkan Allah ini, terdapat 4 bulan haram. Yaitu bulan-bulan dimana diharamkan melakukan hal-hal yang menganiaya diri sendiri. Masyarakat Jahiliyah malah memegang larangan berperang saat bulan haram. Sehingga mereka akan melakukan gencatan senjata di bulan-bulan haram ( sesuai keyakinan mereka ).

Allah Swt., menjelaskan tentang bulan haram ini dalam QS. At Taubah ayat 36 ;

"Sesungguhnya jumlah bulan menurut Allah ialah 12 bulan, ( sebagaimana) dalam ketetapan Allah pada waktu Dia menciptakan langit dan bumi, diantaranya ada 4 bulan haram. Itulah ( ketetapan) agama yang lurus. Maka janganlah kamu mendzalimi dirimu ( dalam 4 bulan haram ) itu, dan perangilah kaum musyrikin semuanya sebagaimana merekapun memerangi kamu semuanya. Dan ketahuilaj bahwa Allah beserta orang-orang bertaqwa."  QS 9 : 36


Dalam hadist diterangkan tentang bulan-bulan haram. yaitu :

"Setahun berputar sebagaimana keadaannya sejak Allah menciptakan langit dan bumi. Satu tahun itu ada dua belas bulan. Di antaranya ada empat bulan haram (suci). Tiga bulannya berturut-turut yaitu Dzulqo’dah, Dzulhijjah dan Muharram. (Satu bulan lagi adalah) Rajab Mudhor yang terletak antara Jumadal (akhir) dan Sya’ban.” (HR. Bukhari no. 3197 dan Muslim no. 1679)


Ibnu Abbas ra., mengatakan, ”Allah mengkhususkan empat bulan tersebut sebagai bulan haram, dianggap sebagai bulan suci, melakukan maksiat pada bulan tersebut dosanya akan lebih besar, dan amalan sholeh yang dilakukan akan menuai pahala yang lebih banyak.” (Latho-if Al Ma’arif, 207

Adakah amalan khusus di Dzulqa'dah?
Berbiacara amalan atau beribadahan semua harus ada dasarnya. Dan ternyata belum ditemukan riwayat khusus tentang amalan yang memang dikaitkan dengan Dzulqa'dah. Jika Dzulhijjah ada amalan khusus seperti haji, shaum arafah dan berqurban, di Muharram ada puasa hari Assyura, maka sebagaimana Rajab maka di bulan Dzulqa'dah tidak ada amalan khusus. 

Bukan berarti kita merasa biasa saja atau tidak ada istimewanya. Karena termasuk dalam bulan haram, maka perbanyaklah amal kebaikan yang disukai Allah Swt. Serta jauhi kemaksiatan yang dimurkaiNya. Karena di bulan haram itu pahala dilipat gandakan, demikian juga dengan dosa.

Di bulan ini Rasulullah melakukan 3 kali umrah dan yang keempat dilakukan bertepatan dengan haji ( umrah rukun haji) di bulan Dzulhijjah bertepatan dengan Haji Wada'. Ditengah kabar penundaan kabar ibadah haji tahun 2020, maka yang bisa dilakukan adalah persiapan untuk berqurban. Terlebih di masa pandemi seperi sekarang ini. Bahkan Rasulullah Saw., adalah orang yang paling banyak berqurban. Saat sempit beliau tetap berkurban meski dengan seekor biri-biri.

Nah, sudah sampai mana persiapanmu di Dzulqa'dah ini?


Sumber :


Shahih Bukhari Muslim

Ramadhan Sepanjang masa

Tidak ada komentar:

Posting Komentar