Senin, 13 April 2020

Kisah Sedekah Pencegah Bencana

Perhatikanlah Adab-Adab Ini Sebelum Anda Ber-Infaq dan Ber ...
https://i2.wp.com/www.islamkafah.com/wp-content/uploads/2017/03/
keutamaan-adb.jpg?fit=700%2C465&ssl=1

Sedekah berasal dari kata 'shadaqah' ( Bahasa Arab ), yang artianya adalah pemberian atau membelanjakan harta  yang ditujukan untuk mendapatkan keridhaan Allah Swt. Secara kata sedekah dekat dengan kata Shadiq yang berarti jujur atau teman yang selalu bisa dipercaya ( benar ). Juga berkaitan dengan kata shadaaq yang diartikan sebagai mahar yaitu bentuk keseriusan dari seorang laki-laki yang mengajak seorang perempuan untuk mengikatknya dalam akad pernikahan.  


Dalam Al Qur'an, kata shadaqah sering diikuti dengan zakat. Hal ini menunjukkan adanya shadaqah yang bersifat wajib, mengikat, lengkap dengan nisobnya. Namun dibeberapa yang lain kata shadaqah kadang berdiri sendiri, yang diartikan lebih umum yaitu mengeluarkan sebagian harta baik kepada kerabat, keluarga, fakir miskin hanya mengharap ridha Allah Swt. Bahkan ada juga ulama yang pendapat bahwa shadaqah itu memiliki arti lebih luas, dalam artian bukan saja mengeluarkan harta tapi hal-hal yang bersifat non materi juga bisa masuk kategori shadaqah, seperti senyum pada saudaramu, menyingkirkan duri atau bahaya di tengah jalan dan lain sebagainya.

Selain sebagai pembawa keberkahan harta, penghapus dosa, bahkan menghindarkan dari kematian yang su'ul khatimah, sedekah juga memiliki keutamaan atau manfaat sebagai penghindar dari bencana atau marabahaya. Berikut beberapa kisah yang bisa kita ambil hikmahnya tentang sedekah:

1. Kisah ini terjadi di zaman Bani Israil, seorang ibu yang merupakan janda miskin tinggal berdua dengan bayinya. Untuk memenuhi kebutuhannya si ibu mencari kayu bakar di hutan untuk dijual. Pagi ini setelah menyiapkan sarapan, si ibu mendengar ketukan di pintu rumahnya. Ternyata seorang pengemis yang terlihat kelaparan. Di meja makan tersedia dua roti yang menjadi pengganjal perutnya hari ini. Satu untuk pagi hari dan satu lagi untuk sore hari. Namun melihat wajah memelas dari pengemis di depan rumahnya, ibu itu langsung memberikan satu rotinya. Dia pun memotong roti yang sisa menjadi dua bagian, setengah untuk sarapan dan sisanya untuk makan malam. 

Tak berapa lama, dengan menggendong bayinya si ibu pun mulai bekerja mencari kayu bakar. Tanpa di sadari si ibu, ternyata seekor srigala sudah mengamati bayi dalam gendongannya. Dan saat si ibu lengah, si bayi pun langung disambar dan dibawa pergi. Saat itu si ibu hanya bisa berteriak minta tolong. Merasa tidak bisa berbuat banyak untuk mengejar srigala  tadi, si ibu pun berdoa dengan sungguh-sungguh. Dia sangat berharap akan pertolongan Allah Swt.

Atas ijin Allah, si bayi selamat diantarkan oleh seseorang yang tidak pernah terlintas ada hutan. Mengingat huutan itu termasuk sepi, tidak banyak orang yang lewat. Mendengar cerita si ibu sampai kejadian di serang serigala,  si penolong pun berkata, "Ketahuilah ibu bahwa itu adalah buah dari sedekah  sepotong roti tadi pagi."


2. Di sebuah desa tinggallan keluarga  kecil dengan anak yang masih balita. Keceriaan si anak adalah kegembiraan dari keluarga kecil tersebut. Sayang, suatu hari si anak sakit. Beberapa dokter sudah didatangi namun kesembuhan tak kunjung datang. Melihat wajah si anak yang layu tak bercahaya membuat kedua orang tuanya sedih. Hingga mereka pun mendengar kabar tentang seorang ulama yang dikenal bisa menyembuhkan beberapa penyakit yang susah obatnya. 

Suami istri itu berunding lalu memutuskan si suami untuk mendatangi ulama tersebut. "Wahai Syekh... sesungguhnya anakku sakit ini dan itu. gejalanya seperti ini seperti itu. Banyak dokter dan tabib sudah kami datangi tapi hasilnya nol besar. Apa yang harus kami lakukan?" Tanya bapak si anak setelah mengucapkan salam.

"Bersedekahlah dan mintalah kesembuhan anakmu pada Allah. Sesungguhnya sedekah itu bisa menjadi obat penyakit." Ujar ulama tersebut.

Di tengah jalan, laki-laki itu langsung membelanjakan uang yang dia punya, lalu dibagikan ke fakir miskin yang dia temua. Sambil terus berdoa untuk kesembuhan si anak. Alangkah terkejutnya laki-laki itu begitu sampai rumah dan melihat si anak kesayangan sudah ceria lagi. Sakitnya sudah hilang dan tawanya sudah terdengar lagi.


3. Tahun ini betul-betul tahun yang berat untuk para petani. Wabah hama menjadikan gagal panen di mana-mana. Tapi hal itu tidak berlaku pada seorang petani, sebut saja bernama Pak Fulan. Di tengah serangan hama, sawahnya tetap tumbuh subur dan panen dengan hasil terbaik. Banyak yang merasa heran, tak sedikit yang bingung dan menaruh curiga. Sampai akhirnya bisik-bisik selidik itu sampai ke telinga Pak Fulan. "Sesungguhnya aku tidak pernah mengambil yang bukan hak ku ( dalam artian dia tidak pernah mengambil milik orang lain ), dan aku juga selalu mengeluarkan yang menjadi hak Allah ( setiap panen segera dikeluarkan zakat dan sedekah )."


"Sedekah dapat menolak 70 macam bencana, dan yang paling ringan ( diantara bencana itu ) adalah penyakit kusta dan lepra." HR. Thabrani

Tidak ada komentar:

Posting Komentar