Minggu, 12 April 2020

Hadapi Covid-19 dengan 5 Langkah sesuai Tuntunan Islam

Benarkah Musim Kemarau Penyebaran Covid-19 Melambat? | GEOTIMES



Di awal tahun, saat mengetahui wabah penyakit corona di kota Wuhan, tak pernah terlintas bahwa kini kita pun akan mengalaminya juga. Kepanikan langsung merebak di tengah masyarakat. Berbagai pendapat dari mulai yang terkesan menyepelekan sampai ketakutan berlebihan bermunculan di mana-mana. Pemerintah, tokoh agama bersinergi menyadarkan masyarakat untuk tidak abai terhadap wabah yang sudah berubah menjadi pandemi karena skalanya yang sudah internasional.

Namun, dibalik semua kejadian ini satu yang harus diingat, bahwa datangnya pandemi ini tidak lepas dari ketetapan Allah Swt. Bahkan kejadian ini sudah tercatat di Lauhful Mahfudz jauh sebelum ada kehidupan di bumi ini. Dan selaku orang beriman maka menyikapi wabah ini melalui dua cara pandang. Yaitu yang pertama sebagai ujian dan kedua adalah sebagai teguran.

Ujian dilaksanakan biasanya untuk mengevaluasi apa yang sudah didapat oleh manusia. Seorang murid mengikuti ujian pastinya untuk mengetahui sejauh mana hasil dari pembelajarannya beberapa waktu lalu. Demikian juga dengan ujian dari Allah, pastinya ada patokan yang jelas yaitu meningkatkan kualitas keimanan dari sang hamba. Harapannya setelah ujian usai, si hamba bisa naik level dalam hal keimanan dan ketaqwaan.

Sedang wabah sebagai teguran adalah satu jalan untuk introspeksi. Jika memang ada kesalahan, maka waktunya untuk memperbaiki. Jika ada yang dirasa menyimpang maka melalui wabah ini, maka sekaranglah waktu yang tepat untuk kembali menapaki koridor keridhaan Allah Swt. Bertobat atas segala apa-apa kesalahan yang dibuat, dengan harapan kembali suci dan mulia. Karena sejatinya tidak ada kehinaan bagi hamba yang bertobat.

Lalu bagaimana langkah-langkah yang tepat dalam menghadapi pandemi Covid 19 ini. Agar tidak terkesan lebai tapi juga tidak abai. Apalagi tidak mau tahu. Terlebih dalam Islam semua sudah ada tuntunannya, baik hidup dalam masa tenang maupun masa wabah. Berikut 5 langkah menghadapi pandemi covid 19 sesuai dengan tuntunan wahyu :


1. Hadapi dengan sabar 

"Hai orang-orang yang beriman, jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu, sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar. Dan janganlah kamu mengatakan terhadap orang-orang yang gugur di jalan Allah, (bahwa mereka itu ) mati; bahkan (sebenarnya) mereka itu hidup, tetapi kamu tidak menyadarinya. Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar. (yaitu) orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka mengucapkan: "Inna lillaahi wa innaa ilaihi raaji'uun". Mereka adalah orang yang mendapatkan keberkatan yang sempurna dan rahmat dari Tuhan mereka dan mereka itulah orang-orang yang mendapat petunjuk." QS. Al Baqarah ( 2 ) : 153-157

Satu langkah agar kita bisa sabar ya menerima bahwa semua yang terjadi, yang mendatangi diri semata-mata karena kehendak Allah Swt. Jika sudah pada tahap itu maka kita akan bisa untuk berupaya dengan sungguh-sungguh dalam menghadapi ujian yang didapat. Ketika virus covid 19 ini berar- benar datang, maka yakini bahwa itu pun ketetapan Allah Swt.  Jika sudah yakin bahwa ini datang dari Allah, maka yakin juga pasti akan ada penyelesaiannya juga. Allah yang menurunkan sakit, Allah juga menurunkan obat.

Dalam sejarah peradaban Islam, beberapa wabah sudah pernah datang. Bahkan di zaman Umar bin Khattab ra., menjabat sebagai Amirul Mukminin pernah terjadi wabah thaun di daerah Syam.  Saat itu Amirul Mukminin akan mengadakan kunjungan ke daerah Syam yang diperintah oleh Abu Ubaidah bin Al Jarrah. Mendengar kabar ini Umar ra., memutuskan untuk kembali ke Madinah setelah diingatkan oleh Abdurrahman bin Aufra., tentang sabda Rasulullah Saw., tentang wabah penyakit.  "Jika terjadi wabah, maka janganlah kalian mendatanginya. Dan jika kalian di daerah wabah maka janganlah kalian pergi dari sana."

Masyaa Allah ternyata sejak 14 Abad yang lalu sudah ada solusi semacam lockdown ala Nabi Muhammad Saw. Ternyata oleh pemerintah China, hal itu dilakukan saat wabah mulai berkembang di kota Wuhan. Kota itu betul-betul dibarikade, dijaga ketat. Tidak ada boleh yang masuk, dan yang ada di kota Wuhan tidak boleh keluar. Hal ini adalah upaya agar wabah tidak menyebar ke daerah-daerah yang lain.


2. Perbanyak Sholat
Sholat bisa diartikan dengan doa. Dan doa adalah adab dari seorang hamba saat meminta apa pun kepada Allah Swt. Shalat juga bisa menjadi jalan kita mendekat kepada Allah, memperpendek jarak dengan Allah.

3. Tenang
Tenang  bisa didapat dengan memperbanyak tilawah Al Qu'an dan juga berdzikir. Dalam teori imunitas tubuh, maka pikiran yang tenang akan membuat imunitas tubuh kita naik. Sehingga kita lebih bisa bertahan menghadapi serangan virus, termasuk virus covid 19. Sebaliknya, pikiran yang penuh kecemasan alias stress akan membuat imunitas juga turun, sehingga kemungkinan kita tertular dan terjangkit corona lebih besar.

4. Positif Thingking
Bagi orang beriman apapun yang diberikan Allah pasti akan ada sisi sisi baik yang patut disyukuri. Nah, dari perasaan bersyukur itu lahirlah positif thingking yang menjadikan diri kita lebih optimis menghadapi wabah ini. Dari awal ditetapkan sosial distancing sampai menjadi physical distancing, mestinya banyak efek positif yang bisa kita ambil, seperti kita jadi lebih hati-hati, tidak sembarangan saat di tempat umum. Kalaupun harus antri kita lebih sabar dan tidak saling berebut.

Jika biasanya kita asyik berkegiatan bersama teman-teman, setelah ada upaya stay at home maka ambil sisi positifnya untuk berkegiatan bersama keluarga. Dan ternyata hasilnya tidak kalah seru dan menarik. Orang tua jadi tahu apa yang dipelajari anak di sekolah karena jadi guru selama anak school from home. Anak juga mendapat pendidikan skill of life, seperti memasak, membantu pekerjaan ibu, bersih-bersih rumah dan menjaga adik.

5. Perbanyak Sedekah
"Segeralah bersedekah karena sesungguhnya bala bencana tidak bisa mendahului sedekah." HR. Imam Baihaqi

Satu dari keutamaan sedekah adalah menghindarkan bala bencana. Insya Allah banyak kisah-kisah sudah pernah dibaca tentang keutamaan shadakah. Terlebih sekarang banyak dari tetangga dekat maupun masyarakat yang terkena dampak langsung dari pemberlakuan stay at home. Misal tukang angkot, driver ojol maupun ongpal. Jangan lupa mereka yang kerjanya di restoran, hotel dan tempat-tempat wisata. Nah, mari sisihkan dari rezeki kita untuk membantu mereka yang membutuhkan.  Tidak perlu takut akan berkurang rezeki kita karena sejatinya malah akan bertambah dan bertambah.


Semoga bermanfaat, wallohua'lam bisshowab.








Tidak ada komentar:

Posting Komentar