Sabtu, 01 Oktober 2016

Kesombongan yang Tersembunyi ( Catatan Pawai Obor )

Sejak kemarin si pengais bugsu sibuk bin semangat menyambut acara peringatan Tahun Baru hijriyah. Rencananya di masjid tempat dia TPA akan menggelar sekian kegiatan untuk anak-anak juga dewasa. Sabtu sore mulai jam 15.30, bagian santriwan santriwati TPA yang beraksi di panggung imtihan. Dalam acara ini anak saya  mempersembahkan nadom 20 Sifat Wajib Allah bersama teman-temannya.

Acara ini diagendakan selesai sebelum adzan maghrib berkumandang. Sebagian santri pulang untuk mempersiapkan acara selanjutnya yaitu pawai obor. Jujurini kali pertama saya dan anak mengikuti kegiatan ini. Dorongannya biasa, karena anak lagi semangat. Sayang sekali kalau dihilangkan dengan alasan  emaknya males nganter.

Karena tidak cukup waktu persiapan, kami pun mengganti obor dengan lilin. Agar aman pada anak, kami memasukkan lilin ke gelas plastik bekas air kemasan. Dasarny dilubangi seukuran lilin, dan saat lilin meleleh akan mengenai dasar plastik, hingga likin yang dipegang anak tidak akan panas. Keuntungan lainnya, api akan terlindung dari angin dengan badan gelas plastik.

Sebenarnya sejak dulu saya selalu penasaran kenapa dipilih pawai obor. Saya kadang suka kudet dan sedikit under estimete dengan kegiatan ini. Mending muhasabah atau doa bareng saja yang jelas-jelas Islami, kan? Ya ya... Itu pikiran saya lho...

Tapi balik lagi, karena kegiatan ini untuk anak-anak maka konsepnya pun harus menyenangkan dan ada unsur mainnya. Dan pelajaran penting buat saya agar tidak meremehkan pendapat orang lain. Ini sebenarnya bentuk kesombongan yang tersembunyi. Yaitu merasa lebih dari orang lain, lebih baik, lebih shalih, lebih islami dan lebih-lebih yang lain. 

Tepatnya saat panitia menjelaskan pada anak-anak tentang alasan dipilihnya pawai obor.

"Bayangkan dulu di jama Rasulullah berjuang menyebarkan Islam, tidak ada listrik. Teknologi belum semaju sekarang. Tapi itu tidak melunturkan semangat beliau. Coba kalau beliau mudah menyerah, pasti kita tidak mengenal Islam saat ini. Nah, kalian sebagai generasi di jaman teknologi maju jangan kalah semangat dong... gunakan teknologi , kecerdasan untuk kemajuan Islam. Karena kalian adalah generasi Islam yabg hebat , betul tidak..." Yang langsung dibalas koor Ya dari peserta ( including me hehehe )

Di sini saya bersyukur sekali dapat pelajaran untuk tidak meremehkan niat orang lain. Untuk mencoba berpoaitif thingking dari awal. Untuk tidak mematikan semangat anak. Subhanallah... semoga awal tahun yang baik membawa kebaikan sepanjang tahun ini. Welcome 1438 H..., semoga lebih baik lebih baiklebih baik dari tahun kemarin, agar tidak merugi....bismillah....***

Tidak ada komentar:

Posting Komentar