Senin, 06 Juni 2016

Asyiknya Mengkhatamkan Al Quran Bersama Anak di Bulan Ramadan

Kok sudah dibebani untuk khatam sih? Ada yang mungkin berpikir seperti itu. Ada lagi yang bertanya, memang wajib mengkhatamkan Al Quran di bulan Ramadan? Kok sepertinya maksa banget hehehe ( emaknya mungkin yang terkesan maksa ). Jujur tidak ada niat untuk mewajibkan suatu aktifitas amal, karena ya... tahu diri lah bukan spesialisasinya. Apalagi kalau sampai pada hukum  wajib, maka akan melahirkan konsekuensi, jika tidak dilakukan maka akan menghasilkan dosa.

Saya lebih memilih berpendapat seperti yang sudah dijelaskan oleh ulama besar Imam Nawawi. Bahwa hal itu tegantung dari kondisi masing-masing orang. Bagi orang yang sibuk pikirannya, maka membaca Al Quran disesuaikan dengan kemampuan dan pemahamannya. Hal itu juga berlaku untuk orang-orang yang sibuk mencari dan menyebarkan ilmu, sibuk mengurus urusan agama dan urusan yang menyangkut kebutuhan orang banyak. Sedangkan bagi diluar golongan yang sudah disebut di atas, maka sebaiknya memperbanyak membaca Al Quran, jangan sampai lalai.

Tapi mengingat Ramadan sebagai Syahrul Quran maka memperbanyak membaca, mengkaji, menghapal ayat-ayat suci  pastinya jauh lebih dianjurkan. Dalam beberapa riwayat dikisahkan bahwa  Rasulullah sendiri banyak mengkaji Al Quran bersama Jibril di bulan suci ini.  Dan ternyata ini pun sejalan dengan penjelasan Syaikh Muhammad bin Shalih Al –‘Utsaimin  juga tidak mewajibkan orang yang berpuasa untuk mengkhatamkan Al Quran. Tapi dianjurkan untuk banyak membaca dan mengkaji Al Quran di bulan suci, karena itu yang dicontohkan oleh Rasulullah Saw.
Ketika menargetkan untuk mengajak anak-anak khatam Quran sebulan, minimalnya di bulan Ramadan, semata-mata dengan niatan ingin makin mendekatkan anak dengan kitab suci ini. Bukan hanya dibaca, tapi juga mencoba membedah isinya. tentu saja dengan cara-cara yang menyenangkan disesuaikan dengan gaya anak-anak. Misal dengan menceritakan kisah yang kebetulan disebut dalam Al Quran. Kan tinggal pinter-pinternya yang bercerita mau diarahkan ke mana jalan ceritanya. 

Membacanya juga dibagi dalam tiap sesi tadarus, jadi gak terasa berat. Bahkan anak-anak sampe komentar, “Wah..., gak kerasa dah satu juz dibaca. Jadi pengin cepet-cepet juz selanjutnya...”
Seperti hari kemarin, anak-anak langsung ngumpul setelah saya menceritakan tentang dua malaikat yang disebut dalam QS Al Baqarah : 102. Yaitu malaikat Harut dan Marut yang diturunkan sebagai ujian untuk masyarakat negeri Babil ( Babilonia ). Ternyata ada kisah isroiliyat yang tidak jelas dasarnya ada juga kisah yang memang lebih jelas dasarnya.  

Kisah isroiliyat menceritakan bahwa kaum malaikat mempertanyakan pada Allah Swt., kenapa manusia selalu berbuat dosa dan kerusakan di muka bumi . Allah Swt., menjelaskan bahwa itu karena mereka diberi nafsu. Bahkan jika malaikat yang terkenal taat diberi nafsu pun akan bisa berbuat kerusakan seperti yang dilakukan oleh manusia. Hingga diturunkanlah dua malaikat sebagai uji coba yang ternyata bernama Harut Marut. Singkat cerita si malaikat pun akhirnya melakukan hal-hal yang merusak bahkan melanggar aturan Allah.

Kisah yang benar : Kondisi masyarakat Babilonia sedang resah karena berkembangnya ilmu sihir. Mereka ketakutan karena percaya bahwa kekuatan sihir itu lah yang mengakibatkan banyak penderitaan dan kesedihan. Seperti menyebarnya penyakit aneh, memberi perasaan takut, gelisah dan banyak hal-hal yang merugikan lainnya. Allah pun menurunkan dua malaikat, Harut dan Marut untuk mengajarkan sihir yang bisa menangkal sihir jahat tersebut. Tapi sebelum mengajarkannya, dua malaikat itu selalu memberi peringatan dulu seperti yang tertulis dalam Al Baqarah : 102, "Sesungguhnya kami hanya cobaan (bagimu), sebab itu janganlah kamu kafir." Nyatanya setelah mereka mempelajari sihir tersebut ( kaum Yahudi ) mereka tetap ingkar. Padahal sihir-sihir itu tidak memiliki manfaat atau mudarat apapun, karena yang Maha Pemberi Manfaat An-Nafi’ ) dan Pemberi Bahaya ( Ad Dhorru’) hanyalah Allah Swt. 

Disini saya sambungin kisah ini untuk semakin menjelaskan tentang asmaul husna yang sudah dihapal luar kepala oleh anak-anak. Agar ketika mereka menghapalkannya mereka juga jadi tahu bagaimana penjelasan tentang dua Asma Allah Swt., tersebut. Hemm..., kira-kira hari ini apa yang akan didiskusikan setelah tadarus ba’da dhuhur nanti? ***
#artikelramadan
#ramadansyahrulquran
#ayobacaquran

Tidak ada komentar:

Posting Komentar