Sebenarnya, tulisan ini masih nyambung dengan tulisan sebelumnya tentang tazawwaj. Nah, masih ingat dengan hadist shahih ini?
http://www.cirebonwedding.co.id/wp-content/uploads/2015/11/pd.jpg |
"Sesungguhnya, wanita diciptakan dari tulang rusuk, ia tidak bisa lurus untukmu di atas satu jalan. Bila engkau ingin bernikmat-nikmat dengannya, maka engkau bisa bernikmat-nikmat dengannya namun padanya ada kebengkokan. Jika engkau memaksa untuk meluruskannya, engkau akan memecahkannya. Dan pecahnya adalah talaknya." HR. Muslim
Hadist yang banyak sekali mengundang penafsiran dan pendapat. Mulai dari kehadiran wanitayang tidak bisa dipisahkan darikehidupan laki-laki. Atau tentang soulmate, bahwa istri adalah tempatya di dada, di tulang rusuk yang harusnya dilindungi, bukan disakiti. Ada juga yang berpendapat bahwa bengkoknya wanita akan menghasilkan gerak lurus bergelombang yang justru diperlukan untuk melengkapi lurusnya laki-laki yang menghasilkan gerak tegas ( Miranda Risang Ayu ).
Dalam buku Surat untuk Muslimah, saya pun memasukkan hal ini dalam Rusuk Memang Bengkok, dalam artian bengkoknya wanita bukan untuk membengkokkan pasangannya dari tugas dan peran besarnya, tapi untuk saling mendukung, saling menopang dan saling menguatkan. Karena bentuk lurus dan bengkok adalah sebuah keterpasangan juga bukan?
Surat untuk Muslimah- Ayesha el Himah -Quanta Elex Media Komputindo |
Tapi, penelitian yang dilakukan oleh sebuah tim dari Boulder Institute of Behavioral Science di Universitasl Colorado memberikan fakta mencengangkan tentang tazawwaj atau jodoh. Sekaligus menjadi pembuktian kebenaran perkataan Nabi Muhammad Saw. Karena hal itu bisa dibuktikan secara genetik!
Pemimpin peneliti, Benjamin Domingue mengatakan timnya meneliti
genetika dari 825 pasangan menikah di Amerika yang dipilih secara acak.
Peneliti membandingkan lebih dari 1,7 juta titik potensi kemiripan
genetik. Salah satu pasangan cenderung memiliki kemiripan secara genetik
dengan pasangannya, sehingga keduanya memiliki keyakinan untuk menikah.
"Kesamaan gen akhirnya mendorong hati kita dengan berbagai peluang
dan struktur ketika menentukan dengan siapa kita akan menikah. Sebagai
contoh, gen pula yang menentukan apakah calon pasangan Anda harus
berbadan tinggi, berat badannya, latar belakang etnisnya, agama, hingga
tingkat pendidikannya," ujar Domingue, dilansir dari Easy Good Health, Senin (9/6).
Kesimpulan ini kemudian diteliti lagi lewat model statistik untuk
memahami perbedaan genetik antara populasi manusia yang tidak sedarah.
Ada perbedaan kesamaan genetik antara pasangan yang menikah dengan
saudara sekandung mereka. Kesamaan antara orang-orang yang sudah menikah
hampir tidak sedalam saudara kandung.
"Saudara kandung rata-rata memiliki kesamaan genetik berkisar 40-60
persen, sedangkan rentang persamaan gen antara pasangan yang sudah
menikah lebih kecil dari itu," ujar Domingue.
Pasangan menikah cenderung memiliki sifat genetik yang sama karena
gen mereka membantu menentukan dengan siapa mereka akan bertemu selama
hidup mereka. Orang-orang dengan gen yang mirip misalnya, akhirnya
menginginkan pasangan dengan latar belakang pendidikan yang sama,
misalnya sama-sama S1. Seseorang juga cenderung untuk menikahi pasangan
yang mirip dengan diri mereka sendiri, dalam hal etnis, ras, dan ukuran
tubuh.
Gen-gen juga membentuk perbedaan biologis yang lebih halus namun
justru bisa saling menarik satu sama lain untuk saling menyukai lewat
cara-cara yang tidak kita mengerti. Setidaknya, pasangan sudah menikah
memiliki seperti kesamaan dalam hidup mereka. ***
Shaddaqta Rasulullah, Shadaqallaahul Adziem
Referensi :
http://www.republika.co.id/berita/dunia-islam/islam-mancanegara/14/06/09/n6vo43-subhanallah-pasangan-menikah-ternyata-miliki-kesamaan-genetik
Tidak ada komentar:
Posting Komentar