Sabtu, 31 Oktober 2015

Karakter Pemuda harapan




Masih di bulan Oktober, mencoba menuliskan momen Sumpah Pemuda yang sudah berlalu beberapa hari. Banyaknya harapan akan kebangkitan kaum muda di tengah keterpurukan yang ada menunjukkan bahwa pemuda memang memegang peran penting perubahan suatu masyarakat ( bangsa ). Bukankah dulu yang berjuang untuk bangsa ini juga dari kalangan muda. Bahkan dalam sejarah perkembangan Islam, generasi awal yang menerima ajaran Islam juga diisi oleh sosok-sosok muda yang brilian?


                     


Nah, ada beberapa karakter yang biasanya menempel pada generasi pemuda yang bisa membuat perubahan, seperti :

1. Mempunyai jati diri 

Dulu ketika SMP dan SMA pernah menadapatkan pelajaran BK ( bimbingan dan konseling). Para siswa di suruh bercermin dan menanyakan 3 hal, siapa aku? untuk apa aku ada? dan akan kemana aku? memang waktu itu sekedar untuk menggali potensi dan bakat yang kita miliki. karena biasanya untuk menentukan kemana para siswa ini akan melanjutkan sekolah atau mengambil jurusan pelajaran.

Yang perlu diingat lagi, jati diri bukanlah bakat dan minat semata. Jati diri mencakup seluruh kehidupan yang akan dijalani, bukan sekedar pekerjaan atau profesi yang akan dipilih. Bakat dan minat hanya menunjukkan keistimewaan seseorang hingga dia akan lebih berkembang di bidang yang tepat.

Memiliki jati diri akan membuat seseorang memahami apa yang harus dilakukan dalam hidupnya. Dia sadar ada tantangan yang bisa membuat gelisah. Tapi juga ada harapan yang membuatnya mau berjuang menghadapi kesulitan.

Nah, seorang pemuda yang bisa menjadi tumpuan harapan pastinya yang mau berjuang bangkit dari kegelisahan yang ada. Jarang sih, orang yang hidupnya nyaman apalagi berkelebihan kemudian tampil menjadi pejuang hehehe.


2. Mempunyai target hidup yang jelas

Orang yang tidak memiliki target hidup alias cita-cita pastinya akan mengalami kebingungan dalam menapaki kehidupan ini. Alih-alih berjuang untuk kepentingan lebih luas, berjuang untuk dirinya sendiri pun dia tidak punya keinginan. Banyak energi yang terbuang sia-sia jika tidak memiliki cita-cita.

Cita-cita juga menjadikan seseorang mau berjuang. Bayangkan kalau dulu tidak ada yang ingin lepas dari penjajahan, tidak ada cerita perang kemerdekaan atau perjuangan. Maka tidak ada juga yang namanya pahlawan nasional :)

Makanya, sebagai kaum muda canangkan cita-cita kalian, lalu buatlah peta untuk meraih cita-cita itu. Gampangnya seperti yang dilakukan Dora dengan petanya, "Mau kemana kita?" 


3. Tidak mudah putus asa ( optimis )

Hidup itu sulit, dan butuh sebuah perjuangan. Bahkan sejak bayi, manusia sudah diajarkan untuk berjuang. Kala melalui proses perpindahan dari alam rahim ke alam dunia, bayi yang lemah berusaha bergerak dan berjuang. Tapi setelah mengalami beberapa tahap kehidupan, sering kali jiwa juang dalam diri seseorang bisa menghilang. Bisa jadi karena kesulitan yang datang bertubi-tubi, hilangnya orientasi hidup sampai datangnya penyakit ( baik fisik maupun psikis seperti malas) yang mengikis semangat juang.

Generasi harapan adalah generasi yang memiliki optimis dan tidak gampang putus asa. Setiap kesulitan yang datang dihadapi sebagai sebuah tantangan. Dengan harapan bahwa dibalik kesulitan pasti ada kemudahan. Inna ma'al usri yusra...fainna ma'al usri yusra ( bahakan Al Quran menyebutnya dua kali).

Kalau generasi sekarang lebih sering galau nya karena urusan sepele, seperti cinta, sibuk mencari jodoh.., sungguh menyedihkan rasanya. pantaslah kalau bangsa ini masih terpuruk karena generasi mudanya sibuk untuk urusan yang sepele.


4. Percaya Diri

Nah..., percaya diri ini bukan sekedar untuk tampil habis-habisan tanpa rasa malu. Percaya diri itu dibangun karena yakin akan kemampuan yang dimiliki. Percaya diri juga bisa dibangun dari wawasan yang ada. Makanya, satu jalan untuk bisa percaya diri adalah dengan pendidikan dan menjadi cerdas. Nah..., jangan sia-sia kan kesempatan untuk meraih pendidikan sebaik dan setinggi mungkin.

Dulu, kita dijajah karena dianggap sebagai pribumi yang bodoh , tidak tahu dunia asing, tidak bisa baca tulis, menjadi kelas kedua dan lain sebagainya. Nah, ketika banyak pemuda pribumi yang mendapat pendidikan mereka pun mendapatkan kepercayaan diri, bahwa mereka pun sama baiknya dengan para pendatang asing.

Hemm..., di jalan sekarang rasanya banyak jalan untuk menjadi ilmu dan menambah wawasan. Tinggal ada kemauan atau tidak. Yang lebih menyedihkan pastinya jika ada kaum muda yang menyia-nyiakan kesempatan untuk mendapatkan pendidikan :(


5. Tidak Egois

Rasa-rasanya tidak ada orang hebat yang memiliki sifat ini. Biasanya mereka memiliki solidaritas sosial yang tinggi. Peka terhadap kondisi sekitarnya. kehidupannya tidak hanya fokus pada keuntungan dan kebahagian sendiri. orang seperti ini biasanya lebih khawatir mendatangkan kerugian besar pada masyarakat banyak.

Sekarang ini banyak gerakan yang dicanangkan kaum muda karena melihat kondisi masyarakat. Saat dilihat banyak sekali orang-orang yang kuat dan sehat tapi memilih profesi mengemis, maka muncullan gerakan dari pada mengemis. Atau saat kebingungan orang tua terhadap pengaruh gadget untuk anak-anak, maka ada sekelompok orang muda yang membuat aplikasi pengaturan gadget yang aman untuk anak-anak.

Itu sedikit contoh yang sudah ada di masyarakat kita. Hal itu menunjukkan adanya harapan bahwa generasi muda kita memang bisa diandalkan...

Nah, untuk menutup tulisan ini saya ingin mengutip satu lagi So7, Seberapa hebatkah untuk kubanggakan, cukup kuatkah dirimu untuk kuandalkan...***





Tidak ada komentar:

Posting Komentar