Rasulullah menegaskan, sejatinya manusia itu hanya ada dua jenis, yaitu muallim ( pengajar ) dan Mutaallim ( pelajar ). Mereka adalah manusia yang menggunakan pendengaran ( sama' ) dan pengelihatan ( bashar ). Lewat dua indera inilah manusia akan mendapatkan informasi berupa ilmu.
Bahkan Nabi Saw., menguatkan dalam beberapa hadist tentang keutamaan mencari ilmu ( belajar ). Seperti ”Mencari ilmu itu adalah wajib bagi setiap muslim laki-laki maupun muslim perempuan”. (HR. Ibnu Abdil Barr) atau "Carilah ilmu dari buaian hingga liang lahat."
Dalam A Quran, Allah Swt., memberikan penghargaan yang tinggi terhadap orang yang mencari ilmu. 'Niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan
orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. Dan Allah Maha
Mengetahui apa yang kamu kerjakan.' QS. Al Mujaadalah ( 58 ): 11
Lalu bagaimana dengan orang yang berada di luar muallim dan mutaallim. Menurut keterangan seorang guru, mereka adalah orang-orang yang lebih menggunakan indra penciuman dalam hidupnya. Mereka -kalau diibaratkan- seperti laat hijau. Tentu kalian tahu apa itu lalat hijau kan? Binatang yang biasanya mengundang rasa jijik kalau kehadirannya menempel di makanan. Bahkan terkenal sebagai pembawa bibit penyakit yang bisa menyebabkan keluar masuk toilet karena diare hehehe.
Konon lalat hijau ini memiliki karakteristik memiliki penciuman yang sangat besar. Dari jarak berkilo-kilo meter mereka bisa mengendus bau makanan juga bau busuk. Belum lagi berisiknya, suara mereka sangat menganggu. Dan mereka senang sekali hidup bergerombol. Mengunjungi satu tempat baik itu makanan maupun tempat sambah yang aromanya sangat kuat.
Mereka adalah orang-orang yang hidup tidak dengan menggunakan pengelihatan dan pendengaran. Mereka lebih mengedepankan hawa nafsu dalam hidupnya. Yang ada dalam pikirannya hanya masalah perut dan perut lagi. Ingat perut disini bukan hanya isinya makanan, tapi hal-hal yang menjadi kesukaan manusia . Lebih tepatnya dunia atau segala sesuatu yang bersifat duniawi.
Apalagi sebagai seorang ibu, saya merasa justru harus selalu menimba ilmu. Bukan agar terlihat pintar. Tapi karena anak-anak yang saya hadapi, yang menjadi amal shaleh saya adalah manusia hidup yang dinamis. Mereka akan hidup untuk dunia dan zaman mereka, Dan saya selaku ibunya yang memberi bekal agar mereka selamat menjalani kehidupan ini.
Bayangkan kalau saya hanya mengandalkan pengetahuan atau ilmu yang pas- pasa an, pastinya bekal yang saya berikan juga ala kadarnya kan? Makanya saya setuju banget saat seorang teman bilang, ibu yang smart jauh lebih baik dari pada yang tidak smart hehehe ( ya iya lah...). Saya pun memasukkan topik ini dalam buku Surat untuk Muslimah yang dikeluarkan oleh Quanta Elex Media Komputindo. Jika ingin tahu baca saja bukunya ya...:)
Nah, jadi ketika kita mulai malas belajar, malas menggunakan mata dan telinga kita, coba ingat-ingat lalat hijau. Apakah kita mau disatu kelaskan dengan mereka atau tidak? kalau mau ya sila-kan. Kalau saya sih... enggak mau dong pastinya hehehe***
Sumber gambar:
http://3.bp.blogspot.com/-
foto koleksi pribadi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar